Sudah sore Anggara dan teman-temannya masih berkeluyuran di warung Cahya Putra Sembako.
Mereka masih menggunakan baju sekolah yang sudah berantakan ada yang terbuka kancingnya bahkan terbuka semua karena beberapa sudah memakai baju kaos Couple mereka sebagai dalaman nya.
Anggara saling berhadapan dengan Wangun. Berjabat tangan memperlihatkan otot mereka dan Langga sebagai juru kamera memfoto Anggara dan Wangun serta yang lainnya yang sedang ngewarung.
"Mana gue liat fotonya bagus kaga?"Tanya Wangun.
Anggara duduk di kursi samping Abing. Dia mengambil Hp nya niat mengirimkan pesan kepada Alda.
Hai lagi apa?
"Chiaahhh lagi Apa!!"Seru Abing yang tidak sengaja melihat Chat yang dikirimkan Anggara kepada Alda.
Bukannya marah Anggara malah menyengir mengacak rambutnya.
"Mana hasil fotonya? Bagus kaga?"Alih-alih Anggara berdiri menghampiri Langga dan Wangun yang sedang asik berfoto-foto.
"Mana kasih gue liat dulu."Anggara merampas Hp Langga. "Baru lanjut Fotoin Wangun." Lanjutnya.
Dia duduk di batako yang ada di depan warung Cahya. Dia menscroll scroll foto-foto yang ada di Galeri.
"Mah Es Cekek atu.."Teriak Langga kemudian dia berlari ke warung Cahya menghampiri Mama Cahya.
Anggara tersenyum melihat fotonya dengan Alda di Hp Langga. Sempat-sempatnya Langga mengambil foto momen langka seperti ini.
"Cakep banget ya gue."Batin Anggara sembari tersenyum. Tak lama senyumnya memudar.
"LANG!" Teriak Anggara.
"Ha?" Jawab Langga.
"Lo dapet foto cewek gue darimana?" Anggara pun berdiri menghampiri Langga ke dalam warung.
"Udah tau Alda udah punya pawang masih aja lu Crush in Lang." Ucap Pari.
"Mana ada! Mana?!" Nyolot Langga kepada Pari kemudian menatap Anggara.
"Nih." Anggara memperlihatkan wajah Alda yang cantik itu berada di hp Langga.
"Liat nih kapan itu di sekirinsyott! Itu mah kerjaan Wira."
"Napa gue?" Wira yang sedang menyantap mie menengok dari sofa dalam karena dia sedang menyantap mie sambil menonton acara TV dengan Papa Cahya.
"Udahlah! Sekarang hapus semua foto cewek gue kecuali foto gue berdua sama Alda." Anggara memberikan hp Langga ke tangannya.
"Eleh."
"Gue balik kali ya?"Tanya Anggara kepada teman-temannya. Dia menatap langit di sore menjelang malam ini.
"Yauda si balik aja Sono."ucap Jingga.
"Tapi sampai rumah gue ngapain dong? Bukde kerja, Pakde kerja. Gue sendiri di rumah."
"Owh iya gue inget keinginan Lo kemarin pas curhat-curhat ma kita."Ucap Pari.
"Apaan?" Anggara menoleh menatap Pari.
"Lo kan ada rencana buat cari Mama kandung Lo Ang, kalo Lo mau kita bakal bantu Lo buat cari nya."
"Um pertanyaan nya Mama gue masih Hidup apa enggak? Percuma kan gue nyari tau ternyata hasilnya Zong buat hati gue sakit aja kalo kenyataan nya Mama gue udah gak ada."
"Firasat Lo gimana? Masih apa udah gak ada, Ang?"Tanya Wangun.
"Gak tau gue bingung."
"Firasat gue sih masih, Ang." Saut Wira dari dalam warung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA
Fiksi RemajaAnggara Banaras si Cowok Sad but Sesad. "Maaf Pak Saya sama Alda Khilaf karena Gang nya mendukung kita buat ngelakuin ini. Kesalah pahaman mungkin akan dibenarkan saat mulut Manis si Brengsek Anggara ini berbicara. Follow dulu sebelum baca @meipink...