17. TERIMA GUE

754 60 5
                                    

"Aduh! Aduhhh.. HP Alda...

Alda yang berlari cepat ke Halaman kini kembali memasuki Rumah dan berlari cepat ke Kamarnya untuk mengambil Hp nya yang tertinggal.

"CEPETAN AL PAPA TELAT NIH."Teriak Papa dari dalam Mobil.

"Hai Om.

Sapa Seseorang yang main masuk ke pekarangan Rumah lalu berdiri di samping Kaca Mobil setir.

"Kamu."Papa Keluar dari dalam Mobil. Menatap Cowok ini dari atas sampai bawah hingga sorotan mata itu kembali ke atas menatap Wajah Cowok ini.

"Yang kemarin nganterin Alda kan?"Senyum Ramah Papa ke Anggara.

"Iya Om. Mau jemput Alda-"

"SEJAK KAPAN GUE MAU DI JEMPUT SAMA LO?!"Tentang Alda berjalan cepat menghampiri Papa dan Anggara.

"Alda Hargain..

"Aku mau dianter Papa titik!

"Ih. Kasian Cowok kamu.

"Bukan cowok aku.

"Gue Cowok Lo. Susah banget Nerima Kenyataan.

"Berangkat sama Anggara aja ya Al. Papa duluan.."Papa sengaja memberi Anggara kesempatan untuk berangkat sekolah bersama Alda.

"Ih tega banget. Enggak Takut apa anak nya kenapa-kenapa sama cowok bentukan kayak Anggara?!"Umpat Alda dalam Hatinya.

Dia berjalan meninggalkan Anggara keluar dari gerbang Rumahnya.

Anggara keluar. Berjalan pelan. Kedua manik matanya memperhatikan Tampilan Alda.

Alda hanya melirik Anggara. Dia sudah berdiri di samping Motor Anggara yang terparkir di depan Gerbangnya.

Seketika Tangan kekar itu menjulur ke dekat Kepala Alda. Anggara merapikan Poni yang se dagu itu yang beracak-acakan di wajah Alda.

"Apaan sih!"Alda menepis tangan itu.

"Ish!"Anggara geram kembali mengacak Rambut Alda hingga semakin berantakan. Entah dari mana rasa Gemas itu datang. Reflek Anggara memperlihatkan sikap yang tidak pernah dia perlihatkan ataupun lakukan itu.

Anggara menaiki motornya. Alda jadi bingung kenapa Helm tidak tersedia?"

"Helm Pink Lo mana?

"Lo liat gue gak bawa Helm.

"Ha? Terus maksud Lo nggak pake Helm ke Sekolahnya?

"Pakai jalan pintas.

"Nggak mau ah.

"Helm gue Hilang keduanya. Kemarin gue sembarangan Parkir Motor. Kena Asab gue' Helm gue diambil. Hilang gaada jejak.

"Gue gak mau di bonceng sama Lo kalo nggak pake helm.

"Lo gak bakal lecet biarpun gak pakek Helm boncengan ma gue.

"Gue naik Taxi aja deh.

"Songong banget sih Lo.

"Ih enggak gitu. Gue takut.

"Lo lebih aman berangkat sama gue dari pada naik yang lainnya. Bisa aja kan Supir yang Lo tumpangin Mesum.

"Lo sebelas dua belasnya. Gak sadar diri banget.

"Makanya Lo yang harus sadarin gue.

"Diem deh Lo! Gak bakalan berangkat-berangkat kalo Lo lanjutin berantem sama gue.

"Yaudah! Tinggal naik apa susahnya?"

BRUMMM

Gemuruh suara Knalpot Motor berdatangan. Alda melihat segerombolan Teman-teman Anggara datang.

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang