18. PERTAMA??

1K 53 3
                                    

"ALLLLLLLLLL."Panggil Anggara Lantang dari Parkiran. Alda yang melihat Makhluk menyebalkan itu lagi memanggilnya. Dia langsung berlari dan menghindar sebisanya.

"ALDA GUE ANCAM TAGIH HUTANG JANGAN RAGU-RAGU LO NANTI KALO LO NGGAK SAMPERIN GUE KESINI! GUE BAKAL PAKSA LO BIAR LO GAK MAU' GAK PEDULI GUE!!"

Alda yang awalnya sudah tidak terlihat Wujudnya di halaman sana kini dia kembali menampakkan diri di depan Anggara.

"Ngancem Mulu."Ucapnya lesu.

"Ya habis Lo Hindarin gue. Kayak nggak punya hutang aja Lo ma gue.

"Anggara gimana cara gue bayar hutang-hutang gue? Gue bakal bayar sehabis gue bayar Lo jangan nolongin gue lagi, jangan deket-deket gue lagi, gak usah berurusan sama gue lagi. Gue Capek.

"Gabisa.

"Ya minimal gue gimana bayar nya? Capek punya Hutang ke orang kayak Lo.

"Cium. Disini..."Anggara menunjuk Bibirnya.

"Lagian Lo nolongin gue ngebonceng doang. Apa hubungannya sama Bibir Lo?"

"Gado-gado.

"Aduh Ang. Gue gak enak badan. Jangan sekarang ya aneh-aneh nya. Gue mau ke kelas."Alda menginjakkan kakinya untuk pergi.

"Lo pergi Hutang Gado-gado Lo dikali terus' menerus.

Alda mendengus Pasrah. Kepalanya sangat pening ditambah Bacotan Anggara. Bisa saja Kepala ini meledak menampung omongan-omongan Anggara.

Alda berbalik tanpa Ocehan lagi dia langsung mencium Pipi Anggara di depan Siswa-siswi yang berlalu-lalang di Parkiran ini.

Alda menatap Mata Anggara dan menyudahi Ciuman di Pipi itu.

"Jangan minta lagi."Alda ingin Pergi. Tapi kalian Tau Anggara tidak akan puas hanya dengan Hal seperti ini.

"Gue pengen Cipok bukan Cium Pipi.

Tatapan sengit itu berubah menjadi kekhawatiran. Badan Alda sangat Panas. Itu yang Anggara rasakan saat menggenggam pergelangan tangan ini.

"Lo sakit?"Terlihat Wajah Sangar itu berubah karena kekhawatiran nya dengan kondisi Alda.

"Gue gak pa-pa.

"Gak pa-pa Pala Lo!"Anggara menempelkan punggung tangannya di Dahi Alda. Benar Alda demam.

"Lo kenapa bisa demam sih? Kan udah gue bilang nggak usah begadang, belajar boleh tapi jangan sampai kayak gini, Lo sakit. Kenapa dipaksain sekolah? Tadi Pagi Lo nggak gini kok. Sekarang Kepala Lo pusing nggak?"Pertanyaan Anggara hanya dijawab dengan Anggukan lesu.

"Pening kan? Lo bodoh banget. Disuruh jangan nangis malem-malem Lo malah nangis. Lo nangis kan?

"Enggak. Udah Ang gue mau ke kelas ya? Jangan ganggu gue sementara."Dengan Lemas Alda melepas tangannya dari genggaman Anggara.

"Nggak boleh lanjutin kelas hari ini. Biar gue yang izinin Lo. Sekalian gue bawain Pak su sama Pak Dika biar mereka tau Lo sakit.

"Nggak usah. Gue baik-baik aja.

"Lo nggak baik-baik Aja! Lo detik ini sampai nanti Pulang harus sama gue. Biar gue tau keadaan Lo memburuk apa membaik.

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang