"PAKKKKKKKKKKK."
Pak Su menoleh melihat Syeril menghampiri nya. "Kenapa Sye?"
"Eumm..
"Bagaimana Visi Misi Kamu Syeril? Sudah disiapkan?
"Sudah dong Pak.
"Kamu Kandidat Pertama?
"Kedua Pak."Syeril Memanyun seenaknya saja Nata menurunkan nama Syeril dari Kandidat Pertama jadi Kedua cuma karena dia Marah sama Anggara. Dan Syeril dibawa-bawa.
"Terus ngapain manggil Bapak? Mau lapor Orang bertengkar lagi?
"Enggak.
"Terus?
"Enggak jadi deh Pak. Nanti kalo Udah saat nya saya Kasih tau."Syeril pergi begitu saja sambil senyam-senyum.
"Dia lupa apa saya sudah Nikah? Mau Nyatain Perasaannya pasti tuh sama saya."Dugaan Pak Su yang sangat Salah.
Sekolah ini Telat mengadakan Pemilihan Ketua OSIS karena Banyaknya Event-event jadi Nata yang melanjutkan dan mengurus walau dirinya sudah Kelas Dua Belas dan harus ada Pengganti.
"ANAK-ANAK OSIS YANG MENCALONKAN DIRI MENJADI ANGGOTA PENGURUS OSIS 2022/2023 MOHON BERKUMPUL DI AULA SEKOLAH." Semua anak OSIS terutama Kandidat Calon Pengurus OSIS berlarian agar tepat waktu. Jika telat mereka akan di berikan hukuman karena anak OSIS sekolah ini diharuskan menjaga ketertiban waktu.
"Gak kelar-kelar.. sumpek banget gue sumpah sama yang namanya OSIS."Kata Langga. Memang akhir-akhir ini OSIS selalu menjadi pusat Omongan guru-guru.
"Bener. Bukannya Pas Libur udah pelantikan? Nah ini kok malah Sekarang? Aneh."Kata Cahya sambil menyuap Basreng nya yang di wadahi Plastik.
Mereka semua sedang berkumpul di Taman yang Sejuk dengan Pohon rindang.
"Ang Riyan apa kabar?"Kekeh Wangun menanyakan kabar Riyan.
"Mati kali?" Jawab Anggara acuh dia melamun kembali memikirkan sesuatu.
"Ngelamun mulu. Mikirin apa sih Ang?"Tanya Abing.
"Mikirin Alda pasti. Kan baru kemarin Jadian."Kata Wira.
"Gue gak mikirin Alda. Gue mikirin Mama gue.
"Kan Lo gak punya Mama."Ceplos Langga tidak bermaksud. "Eh enggak Maaf-maaf gue keceplosan Ang. Sorry.."Langga langsung meminta maaf karena tau dirinya salah.
Anggara menarik nafasnya mencoba untuk bersabar. Tidak lucu menghajar teman sendiri. Apalagi udah dia anggap Sahabat di tambah-tambah Saudara Kompleks.
"Gak pa-pa, Kenyataan."Pasrah Anggara. Dirinya jarang sekali Galau soal Cinta. Lebih sering Galau karena Mama dan Papa nya. Kemana mereka? Kok ninggalin Ang sih? Emang Ang salah apa sampai di tinggal? Ang Jual Rumah mereka sampai Ang di keluarin dari KK? Itu yang Anggara pikirkan selama ini.
"Eh Sekarang Jam kosong kan?
"Yaps."Saut Wangun ke Cahya.
"Nyewek yuk?
"Nyewek apaan dah Cay?
"Nyari cewek.
"Haha."Ketawa Garing Wangun. "Gue udah Punya, gue gak ikut. Mending gue ngebucin sama Dey.
"Bucin! Gak asik kalo ada orang yang udah dapet Bucinan.
"Kalo Gak punya Bilang Iri."Kata Wangun mengejek.
"Gas."Anggara bangkit dari duduknya.
"Eh serius?"Kaget Semuanya. Baru kemarin jadian sama Alda sekarang Ang mau ikut Nyewek?
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA
Teen FictionAnggara Banaras si Cowok Sad but Sesad. "Maaf Pak Saya sama Alda Khilaf karena Gang nya mendukung kita buat ngelakuin ini. Kesalah pahaman mungkin akan dibenarkan saat mulut Manis si Brengsek Anggara ini berbicara. Follow dulu sebelum baca @meipink...