35. MENGHILANG

246 20 2
                                    

Tok tok

Alda yang duduk di sofa ruang tamu terkejut mendapatkan ketukan pintu malam-malam.

"Siapa ya? Anggara kali ya?" Senyumnya berbinar jika benar yang mendatangi rumahnya adalah Anggara.

Wanita kecil ini membuka pintu dengan raut wajah yang gembira.

"Hai."

Senyumnya memudar. Sial cowok ini kenapa bisa tau rumah kediaman Alda.

"Ngapain lo?" tanya Alda sinis. Jujur Alda sedikit tidak senang dengan cowok satu ini.

"Nemenin lo lah, sendiri kan di rumah?"

"Maksud Lo apa? Mau gue sendiri, berdua, berenam, sekampung itu bukan urusan Lo!"

"Ekhem, urusan gue. Karena gue dikasih tanggung jawab buat jagain Lo disini."

"Tanggung jawab dari siapa gue tanya, ha?!"

"Mama."

"Mama lo? Yakali,"

"Mama kamu lah."

"Gak mungkin. Udah! Sekarang mending Lo pergi aja!"

"Gamau, lagian tamu Dateng di suruh masuk kali, duduk di sofa dibikin minum,"

"Ngarep lo?!"

"Lebih ngarep nya sama cewek yang ngomel-ngomel di depan aku ini."

"Cih!"

"Minggir ah, gue mau masuk—"

"Heh!" Cowok brengsek ini berhasil masuk ke ruang tamu rumah Alda. Buat Alda jengkel, kesal dan berfikir bagaimana cara mengusir nya.

"Neka lo jangan belagu, ya! Mau gue sendiri, gue juga bisa jaga diri. Jadi Lo boleh pergi."

Tidak Tau🤍 is Calling...

"Siapa nih, pake love segala!"

Tut

"Anjing! Bisa gak sih Lo gak usah ikut campur?! Itu hp gue!"

"Hak gue juga, ngebolehin Lo nelpon, chat sama siapa. Mau pergi? Izin gue dulu."

"Heh! Batu sikat, gue gak butuh Lo disini... Ish! Bisa pergi gak sih secara mandiri?! Gue seret Lo ya! Lo gak tau aja gue sekasar apa! Mau gue seret ha?!"

"Seret aja kalo bisa—"

"KELUAR!" Alda pun mulai menarik kerah jaket kulit Neka hingga kaki  Neka sedikit maju tak sengaja menginjak kaki Alda yang tidak menggunakan alas apapun.

"Ah aw!" Alda meringis menunduk menatap kakinya yang terinjak.

"Sakit—"

Grep

"Cup-cup maaf aku gak sengaja." Neka menarik pundak Alda, memeluk tubuh kecil itu dan sedikit memberikan sentuhan lembut di kepalanya.

"Brengsek! Gue udah punya cowok, Ka! Lo jangan sentuh-sentuh gue!" Alda mendorong dada Neka sambil mengucapkan kata-kata mutiara dari mulutnya.

"Punya, sih punya. Tapi gak direstui, kan?"

"Lo gak usah sok tau, ya!"

"Aku tau semuanya,"

"Lo gak tau! Mending Lo pergi! Gue gak mau ya diinepin cowok!"

"Mama nyuruh gue sementara tinggal disini, gak ada yang marah juga."

"Gue yang marah kalo lo tinggal disini!"

"Kenapa? Takut cowok Lo tiba-tiba kesini terus liat gue disini?"

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang