14. KASAR

1.2K 49 4
                                    

"SYERIL!"Teriak Anggara. Dia memasuki ruang OSIS karena baru saja melihat Syeril memasuki ruang itu.

"ET!"Nata. Nata menghalangi jalan Anggara untuk masuk ke Ruang tempat para OSIS bersarang.

Dengan emosi yang semakin meluap melihat kehadiran Nata di hadapannya. Anggara menarik kerah seragam Nata menatap Lekat Mata itu.

"Gak usah Lo ikut campur urusan gue!"Ucap Anggara penuh penekanan.

Nata menepis tangan itu. "Gue gak ikut Campur urusan Lo. Ini ruangan OSIS. Dan gue tau Lo bakal ngerusuh dan ngerusak Fasilitas ruangan ini.

"Niat gue kayak gitu? Hah?!"Anggara ingin menerobos. Tapi kedua teman Nata menghalanginya lagi. Sial! Mereka mulai berani berurusan dengan Anggara.

"Eh..

"Ang-ang. Dibilangin jangan masuk!

Anggara langsung melayangkan tendangan dari sepatu putih yang dia pakai. Sepatu itu tepat mengenai mulut Bisma.

Bisma dan Kangna. mereka berdua menarik kerah baju Anggara kemudian menempelkan nya ke tembok.

Anggara masih mendiami perlakuan dua anak OSIS ini ke dirinya. Mereka pikir Anggara akan tidak bernyawa jika melawan mereka berdua sekaligus.

"EKHEM!

Dari kejauhan sana. Sinar mengiringi jalan kedelapan antek-antek Anggara. Mereka berjalan pelan nan Gagah menghampiri Anggara yang sedang di pojokan.

Anggara tertawa. "Lawan."Gumamnya diiringi tawa kejengkelan. Dia langsung membela leher kedua manusia di hadapannya ini. Mendorong kedua nya ke arah teman-temannya.

Kemarahan sudah menyelimuti diri Anggara. Kalo saja Nata tidak menghalanginya pasti Nata tidak akan merasakan kemarahan seorang Anggara Banaras.

Ricuh. Itu yang Pak Su dengar dari Lorong OSIS. Dia bergegas mengecek apa yang sedang terjadi di sana.

"Selamat Pagi Pak Su."Sapa Alda. Menyalin Tangan Pak Su.

"Pagi-pagi."Sahutnya ke Alda diiringi senyuman. Pak Su Lalu bergegas ke Lorong OSIS di depan sana.

"PAK SU! TOLONGIN KAK NATA HIKS"Syeril berlari menghampiri Pak Su. Jujur dirinya Takut dengan Anggara sekarang. Tangannya gemetar setelah mengetahui Anggara mencarinya dan malah Nata dan Teman-temannya  terkena imbas. Jika bukan Nata apa Syeril juga akan di pukuli seperti itu Oleh Anggara?

"ANAK-ANAK! KALIAN NGAPAIN?!!

"Pak Su-Pak Su We!!

"ANGGARA!!!

Teriak Pak Su saat semua membelah jalan dan terlihat Anggara yang sedang mengukung Nata di Lantai dengan Darah di sekujur muka Nata.

Nafas memburu menatap Pria yang sudah hampir tidak bernyawa di hadapannya ini. Anggara langsung berdiri membalikkan tubuhnya menghadap Pak Su.

"ANGGARA! KAMU APAIN NATA?!

Anggara tertawa garing berjalan pelan mendekati dirinya pada Pak Su. Sudah pasti Anak OSIS akan dibela bukan? Anggara juga mendapatkan pukulan di Pipi bahkan terkena goresan di dahi. Tapi tidak ada sedikitpun rasa peduli Pak Su ke Anggara.

"Panggil Ang ke ruang BK nanti. Ang masih ada Urusan."Dengan Kasar Anggara langsung menarik Tangan Syeril yang awalnya berdiri di samping Pak Su.

"ANGGARA!

Kedelapan Murid Berandal ini tampak tidak memperdulikan Pak Su. Apalagi anak-anak OSIS. Hah! Jangan Harap.

Alda melihat Anggara menarik Syeril begitu kasar seperti nya hari lalu. Ia yakin ini ada kaitannya dengan dirinya sendiri. Alda mengikuti mereka dari belakang. Kemana Anggara akan membawa Syeril?

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang