31. Anak kita

432 30 9
                                    

Anggara menghentikan langkahnya. begitu erat digenggam tangan Alda saat dirinya mulai merasakan panik.

Matanya terpejam begitu gelap, Hanya kegelapan yang Anggara lihat.

Tidak lama tangan lembut itu lepas dari genggaman Anggara.

"Alda Lo dimana?!"Ucap Anggara namun semua semakin kacau. Telinga nya tidak bisa mendengarkan apa-apa lagi. Semua hitam berkunang-kunang.

Anggara pun terjatuh memegangi kepalanya yang sangat pening.

"ARGG!!!" Tangis Anggara tidak sanggup menahan rasa sakit di kepala nya.

"Nak." Panggilan lembut itu membuat Anggara perlahan membuka matanya dan mendongak menatap seseorang yang berdiri di hadapannya walau samar-samar yang dia lihat.

"Kamu kenapa gak cari Mama?! Kamu kenapa Tega nak?"

"MA!! MA JANGAN TINGGALIN ANG, MA!! GIMANA CARA ANG TAU MAMA SEDANGKAN ANG GAK TAU WAJAH MAMA KAYAK GIMANA? MAMA GAK KASIH ANG PETUNJUK!!" Anggara berdiri menatap punggung Mama nya yang kian akan pergi meninggalkan Anggara.

"Kalau kamu sayang Mama kenapa kamu gak berusaha cari Mama?"

"Kalau Mama sayang sama Ang." Anggara mengusap air matanya kemudian kembali membentak Mama nya.

"KENAPA MAMA BUANG ANG-"

Sreb

Anggara terbangun dari tidurnya. Nafasnya memburu. Keringat bercucuran di sekujur tubuhnya. Anggara mengacak-acak rambutnya karena begitu pusing dengan mimpi-mimpi nya akhir-akhir ini.

"Kesiapa gue harus nanya tentang Mama?" Hisak tangis menyelimuti kamar Anggara.

"Gue gak ngerti sama semuanya, mimpi-mimpi gue, semuanya! Kenapa gak sekalian aja liatin muka Mama ke gue. Kenapa harus kayak gini?"

"Gue capek kayak gini terus. Gue trauma buat tidur. Gue pengen tidur nyenyak! Tanpa mimpi apapun itu gue gak mau, gue gak salah! Kenapa gue terus digentayangin kayak gini."

"Hiks gue capek." Anggara mengusap wajah nya kemudian melihat jam dinding sudah menepati pukul satu dini hari.

"Alda." Anggara baru ingat bahwa tadi dia sempat keluar dengan Alda.

"Owh iya habis anter Alda gue langsung ketiduran. Lupa mandi lagi makannya ya gue mimpi aneh." Anggara mengambil hp nya dan mengetik sesuatu di room chat nya dengan Alda.

Alda❤️

|Udah tidur?

Alda yang masih sibuk membaca novel setelah mendengar notif dari hp nya dia langsung mengecek siapa yang mengirimkan dirinya pesan malam-malam begini.

Alda sih berharap pesan itu memang dari Anggara.

Senyum manis terukir diwajahnya setelah mengetahui pesan itu memang dari Anggara.

|Blum

|Lagi ngapain? Pasti lagi nungguin chat dari gue kan?

|Ga, orang gue dari tadi baca novel. Males amat nungguin chat lo!

|Gengsi amat

|Bodo! Lo dari tadi ngapain?

|Mikirin Lo lah.

|Masa? Gue gak percaya

|Call yuk?

Tidak Tau is Calling...

"Hallo masih Hidup kan Lo?"

"Apaansih.."

"Hehe."Anggara tertawa kemudian kembali melancarkan topik.

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang