Comment of the day😂
Kayaknya nulis cerita hantu lucu juga ya, tapi aku takut wkwk---
Bus yang ia tumpangi berhenti di sebuah halte dan menurunkan beberapa orang. Lana baru saja pulang dari kampus dan menuju rumahnya.
Matanya menatap seseorang yang berdiri di dekat pintu dengan pakaian serba hitam dan topi warna senada.
Lana langsung mendekat dan menyentuh bahu laki-laki itu namun yang ia dapatkan hanyalah tatapan bingung.
Lana langsung meminta maaf dan kembali ke tempat duduknya. Ia merogoh ponsel dan menatap nanar pada sebuah nomor yang sudah ia simpan.
Ia memang tidak menuruti ucapan cowok itu. Jaket hitamnya masih belum Lana buang atau bakar. Nomor ponselnya juga tidak Lana tukar. Lana hanya tidak mau.
Dengan hati berdebar, ia menyentuh tombol call dan mendekatkan pada telinga. Secara ajaib nomor itu sedang aktif, padahal polisi mengkonfirmasi tidak pernah aktif.
Setelah mendengar beberapa detik nada tunggu, panggilan itu diangkat oleh suara yang berat, kasar dan tidak bersahabat.
"Mars?"
Panggilan itu langsung terputus. Lana kembali mencoba menghubungi namun tidak lagi di angkat.
Dengan tergesa, ia memasukkan nomor itu pada sebuah aplikasi pelacak lokasi yang dulu sempat diceritakan Sabda ketika cowok itu sering menguntitnya yang menghilang.
Dahi Lana mengerut karena lokasi itu sangat jauh dari tempatnya sekarang dan Lana tidak tahu kendaraan umum untuk menuju ke sana.
Karena itu, ia segera turun di halte selanjutnya dan memesan sebuah taksi online.
Perjalanan itu menempuh waktu satu setengah jam, hingga mobil yang Lana tumpangi berhenti di sebuah gang kecil yang tampak sepi dan kumuh.
"Pak tunggu sebentar ya,"
Supir taksi itu mengangguk patuh. Lana lalu melangkah pelan menuju sebuah rumah yang berada di sudut gang dengan kondisi yang tidak layak huni.
Langkahnya terhenti mendengar teriakan dari dalam sana.
"Goblok! Gak punya otak!"
Lalu terdengar sebuah hantaman benda keras disusul ringisan.
Lana tahu bahwa seseorang tengah di pukuli di dalam sana. Dengan gemetar ia semakin mendekat untuk mengintip dari sela-sela bangunan yang patah.
"Lo tahu itu komplek orang kaya. Ngapain sembunyi disitu?!"
Lana lalu membekap mulut. Matanya menemukan cowok yang ia cari tengah duduk berlutut tanpa atasan. Tubuhnya kembali penuh luka.
"Lo gak akan bisa lepas dari gue!"
Lana kembali teringat soal dongeng kancil. Tidak hanya seorang diri, cowok itu berlutut dengan beberapa orang lainnya yang tampak sama mengenaskannya. Di sekitar mereka beberapa orang tampak berdiri memegang balok dengan ujung yang tertancap dua sampai tiga paku.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Here to Mars [FIN]
RomancePunya orang tua yang saling mencintai. Punya saudara yang paling bisa memahami. Punya sahabat yang selalu menjadi tempat berbagi. Hidup Lana sangat bahagia. Tidak pernah merasa kurang satu apapun. Tidak kasih kasih sayang, tidak perhatian, tidak ju...