bab. 2

30K 1.1K 7
                                    

Tandai klok ada tyo

Selamat membaca

Happy reading
.
.
.

Setelah acara bentak-bentakan tadi Monica keluar dari kantin menuju taman belakang sekolah, yang jarang di kunjungi oleh siswa/i 'katanya angker.

"Gue lelah, gue cuman mau lo ngelirik gue sedikit aja? Apa aku terlalu buruk buat kamu Zafran? Aku begini juga karena kamu...!" lirih Monica.

Karena terlalu lelah Monica pun menidurkan dirinya di kursi panjang itu. Beberapa jam kemudian mata indah nan bulat itu mulai mengerjap.

"Unghh... ini teh di mana?" bingungnya sambil melihat sekitar asing itulah kata yang muncul di otaknya, tempat ini terlalu asing bagi dirinya.

"Ya Allah ini dimana? Mawar takut!" bingungnya iya Mawar Zulfakar yang pindah kedalam tubuh Monica si cewek sifat cabe.

Mawar linglung dia tidak kenal tempat ini? Bagai mana ini? Mawar meraba area tubuhnya dan kepalanya, Mawar mendengus kasar. "Ya Allah dosa apa ku hingga masuk sini, mana kesasar pulak!"

"Kenapa cewe kota teh pakainya selalu begini! Apa mereka tidak mampu beli yang lebih tertutup gitu...!" dumel Mawar kesel.

Mawar sampai di area parkiran banyak orang yang melihatnya. Mawar yang jadi pusat perhatian mengerenyit bingung 'ada apa' begitulah isi otaknya.

"Ehh, itu sik Monica kenapa kayak keliatan bingung gitu ya?"

"Lah mana gue tau anjir!" keselnya pasalnya sang sahabat mengganggu dirinya lagi mabar saja.

"Lah ini saya pulang kemana? Saya gak tau arah sini, mana bajunya gak nyaman banget!" lemesnya di akhir kalimat.

Zafran dkk, memandangi tingkah aneh Monica 'kenapa dia' begitulah isi pikiran mereka.

Mawar mendumel tak jelas dia mencoba menutupi rambut beserta paha mulusnya, perlu kalian ketahui Mawar ini orangnya tertutup.

* * *
Mawar kembali nangis di depan halte dia benar-benar bingung dia harus pulang kemana Mawar sudah kayak gelandangan sekarang.

"Ya Allah Mawar harus kemana? Mawar gak tau jalan sini ya Allah, mana pemilik tubuh ini tidak memberikan saya ingatannya sedikit pun, biar aku tau gitu masalahnya. Atau nggak biar bisa pulang lah."

Mawar menyusuri jalan itu tanpa tujuan dia hanya bisa menangis dan menangis sambil menyebut sang nenek dan yang maha kuasa.

Tiba-tiba.

Tin! Tin! Tin!

Klakson motor sport berhenti tepat di sampingnya Monica. Monica yang melihat itu menyingkir agar jarak mereka tidak terlalu dekat.

"Ngapain lo disini? Gak pulang ya lo? Atau di usir dari rumah, ketauan ngejalang sama bokap, makanya keliaran kaya gembel!" sindirnya.

Mawar rasanya pengen nangis kencang, dia tidak tau apa-apa kenapa malah dia yang di seret kedalam hidup gadis yang di tempati ini.

"Ya Allah, mas ini kenapa toh? Datang-datang malah ngatain saya gembel pulak!" Mawar melingkari dadanya karena cukup malu dengan pakaian sekolah ini yang sangat pas sekali di tubuh mungilnya.
.
.
.
Tolong kasih komen dan vote ya teman-teman 👄 saya maksa loh 🗿😊

Gadis Hijab Pindah TubuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang