Chapter. 26

6.8K 372 27
                                    


Monica bersiap-siap untuk pergi ke pengajian mereka berlima telah janjian untuk ketemu di perempatan jalan dekat sekolah.

Setelah mengunci pintu kosannya Monica memasang sendal tali miliknya tak lupa dengan kaos kaki warna coklat menutupi kaki putih miliknya.

"Adek, mau kemana toh, rapi sekali?" tanya tentang Monica yang orang timur atau NTT.

"Ini Mbak mau ke pengajian, duluan ya? Assalamu'alaikum." ucap Monica lalu pergi setelah salamnya di jawab.

🍒🍒🍒

Sesampainya di perempatan Monica melihat para sahabat barunya tengah ngerumpi dan makan cilok.

"Assalamu'alaikum!" salam Monica.

"Waalaikumussalam!" jawab mereka berempat.

"Hehe, maaf ya telat soalnya nyari angkot dulu tadi," ucap Monica

"Aelah gak papa kali, kita aja baru dateng soalnya gue habis nganterin mak gue ke toko tadi!" ucap Fanya.

"Emang di toko gak ada yang jaga gitu?" tanya Ella.

"Nggak soalnya si Abah teh lagi sakit gitu."

"Gue mah tadi tulungin emak gue susun cilok di gerobak," ucap Esti si anak cilok yang jualan di pasar.

Kalian pikir mereka ini anak orang kaya? Tidak mereka ini anak biasa-biasa seperti kita miskin tidak kaya tidak, ya bisa di sebut sederhana atau biasa-biasa saja.

Kini mereka berlima sudah memasuki angkot yang mereka tumpangi mereka berlima bercanda tawa karena bebas tidak ada emak-emak yang naik hanya mereka berlima dan si supir.

"Ayo gaes masuk!" ucap Esti paling semangat karena nasi kotak.

Sebelum mereka masuk Monica berpapasan dengan Claudia dan Amanda yang kebetulan ikut pengajian.

"Monica!" teriak Claudia dan langsung memeluk Monica.

"Mon, astaga! Lo makin cantik aja sih!" ujar Claudia sambil meneliti pakaian dan aksesoris Monica.

"Maaf mbak siapa iya? Mungkin salah orang," ucap Monica mencoba melepaskan tangan Claudia dari pundaknya.

"Astaga, Lo apa-apaan dah, pura-pura amnesia iya Lo?" 

"Maaf mbak tapi saya tidak mengenal anda!" kata Monica dengan gaya formal nya.

"Mon lo--" ucapan Claudia terputus oleh Esti yang meneriaki Monica.

"Mon, ayo ntar kita kehabisan tempat lagi!" Esti menarik tangan Monica dan melepaskannya dari Claudia.

"Mon, tung--" lagi-lagi ucapan Claudia harus terpotong.

"Udah nak, ayo masuk!" ujar Amanda menarik tangan anak perempuannya.

"Mamah harus jelasin semuanya di rumah kenapa Monica bisa gak kenal sama aku?" ujar Claudia dengan datar.

Monica dan para sahabatnya menikmati acar pengajian kali ini mereka ketawa saat ustadz nya melawak, begitulah pengajian.

🍒🍒🍒

Pengajian telah usai dan ini saat-saat yang di tunggu oleh Esti pembagian nasi kotak dia paling antusias.

"Mudah-mudahan, ada ayam goreng!" bisik Esti kepada Monica yang kebetulan duduk berdekatan.

Mereka semua keluar dari masjid. "Kita ke taman yok, kita makan nasi kotak kita di sana aja kebetulan sambil liat sunset, bagus loh!" seru Fanya.

"Emang di taman ada sunset?" tanya Ella.

Gadis Hijab Pindah TubuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang