Chapter 32.

6.8K 284 18
                                    


.
.
.
.

Kini keluar Alexander tengah berduka karena putri sulung mereka sudah di temukan dalam keadaan tak bernyawa.

Nanti mayat Najwa akan sampai pada pukul tiga sore dan kebetulan juga jasad Monica akan di antarkan pada pukul tiga sore.

.
.
.

Maria semakin menangis atas kehilangan putri sulungnya perasaannya sangat hancur, begitu juga dengan Aldi dia sangat terpuruk tapi dia harus bangkit karena sang istrinya juga butuh bantuan nya.

Jangan tanyakan keadaan Azlan dan Alzan mereka berdua mengurung diri di kamar masing-masing lalu mengamuk dan menangis sepuasnya, perasaan mereka hancur di tambah lagi adek mereka belum ketemu.

Semua keluarga Alexander sudah tiba di kediaman Aldi dan Maria mereka juga tak kalah sedihnya atas meninggalnya putri sulung Aldi dan Maria.

Di tambah di keluarga Alexander hanya ada dua cucu perempuan ya itu Najwa dan Monica sudah, itu lelaki semua dan maka dari itu Najwa dan Monica sangat di sayang oleh keluarga besarnya dulu.

Mereka semua duduk di ruang tamu untuk menunggu jasad Najwa yang akan datang beberapa jam lagi. Salma memeluk Gilang yang tampak terpuruk atas kehilangan saudari sepupunya itu.

Kalian pasti lupa Salma ini sudah menikah dengan Gilang salah satu inti Aligator, yang di mana Monica dan Gilang adalah sepupu lewat ayah.

Damian menepuk bahu, Aldi guna menyemangati sang adek laki-laki satu-satunya itu.

Tamu semakin banyak berdatangan di mansion Alexander, karena beberapa jam lagi jasad Najwa akan sampai Maria dia sudah tidak kuasa untuk melihat jasad sang anak dia hanya menangis di kamar.

Samuel juga pulang ke rumah beberapa menit yang lalu dia sampai di mansion ayahnya.

Dan tiba lah ambulan yang membawa jasad Najwa ke pekarangan mansion besar itu tak lupa bendera kuning di depan gerbang mansion besar itu.

Di saat jasad Najwa di keluarkan Maria langsung menangis histeris duduk di tanah dan di pegangi oleh beberapa ibu-ibu dan untuk para lelaki membawa jasad Najwa masuk kedalam.

Semua orang menangis, Maria menangis sesenggukan di dekat jasad anaknya. Maria tidak bisa berpikir jernih.

Semua inti Aligator dan Blood Devils sudah berkumpul di sana begitu juga dengan Naya dkk, orang tua mereka juga turut serta.

Di saat mereka tengah membaca surah Yasin, suara ambulan kembali terdengar masuk ke dalam pekarangan mansion tersebut.

Para bodyguard yang berjaga di depan pun masuk kedalam untuk memeriksa ambulan tersebut takut salah masuk gitu.

"Maaf mas, anda salah alamat kah? Di dalam tuan saya lagi berduka, jadi anda mungkin salah alamat." ucap bodyguard itu.

Sopir ambulan itu keluar lalu menunjukkan alamat mansion itu. "Bener kok pak, ini alamatnya," ucap supir ambulan itu sambil menunjuk kan kertas yang dia pegang.

"Kalau boleh tau nama jenazahnya siapa?"

"Itu pak. Monica Shintia Alexander." ucap supir ambulan itu.

Bodyguard itu cukup terkejut, lalu segera menyuruh sopir itu untuk mengeluarkan jenazah Monica, dan bodyguard itu memeriksanya dan ternyata benar itu nona muda nya.

Bodyguard itu menyuruh parah pelayat yang duduk di luar untuk membantunya masuk kedalam membawa jenazah Monica.

Xcho? Xcho dia mengikuti ambulan itu dari belakang dan melihat dari luar mansion dan Xcho cukup terkejut saat tau kakak sulung Monica juga meninggal.

Mereka yang melihat para pelayat masuk sambil membopong seseorang semakin terkejut, bodyguard itu segera menghampiri Aldi dan memberitahu bahwa itu adalah jenazah Monica.

"Siapa yang kalian bawa?" tanya opa Alex.

"Maaf pak, katanya ini salah satu jenazah keluarga ini kalau gak salah namanya Monica!" ucap salah satu pelayat yang ada di sana yang mengenal Monica.

Azlan yang mendengar itu semakin panik, ini gak mungkin gak mungkin! Azlan segera ke sana dan melihat itu.

"Ini mimpi kan? Dek, ini mimpi kan? Gak mungkin!" Azlan si dingin datar tak tersentuh itu kini menangis meraung menangisi adek bungsunya yang terbujur kaku.

Dan dua di kediaman Alexander semakin bertambah, tak tanggung-tanggung kedua putri mereka meninggalkan secara bersamaan.

Maria dia sudah mengamuk dengan histeris lalu pingsan begitu juga dengan oma Feli mereka berdua terlalu shock dengan kabar duka ini.

Aldi jangan di tanya dia sudah lemas tak berdaya, para sahabat perempuan Monica pun ikut menangis melihat sang sahabat pergi duluan ke pangkuan sang kuasa.

"Dek, bilang sama kakak ini mimpi kan? Kemarin loh kita ketemu masa udah pergi aja sih!" tangis Azlan.

"Bangun dek pasti kamu mah prank kakak kan? Karena kakak udah jahat sama kamu makanya kamu mau bales dendam dengan kek gini kan? Kakak mohon dek jangan kek gini kamu boleh hukum kakak tapi gak gini caranya dek!" Alzan semakin erat memeluk tubuh Monica yang sudah dingin dan wangi.

Samuel jangan di tanya dia sudah tak kuasa untuk menangis secara dua saudari nya sudah meninggal secara bersamaan permata yang iya jaga sudah pulang duluan ke yang maha esa.

.
.
.

Kini jam empat sore sehabis sholat ashar mereka berangkat ke kuburan setelah di salat di masjid tadi tangisan tak henti-hentinya keluar dari mata keluarga Alexander.

Samuel, Aldi, Azlan dan Alzan, turun ke liang lahat Monica lalu Samuel mengazankan jazad sang adik.

Selesai dari itu Samuel dan Aldi beralih ke liang Najwa lalu mengazankan nya. Maria dia tidak ikut dia tidak kuat untuk berjalan karena tak sanggup.

Maria hanya bisa menangis dan menangis mengingat kedua putrinya itu.

.
.
.

Zafran menangis keras di dalam kamarnya jujur hatinya masih sangat mencintai Monica dan di tambah lagi Monica sudah pergi dari dunia ini.

.
.
.

Daniel dia sudah tak peduli lagi dan kini dia hanya asik main di ranjang bersama kekasih barunya itu, dia tidak peduli lagi dengan Monica toh juga dia hany mendekati Monica hanya karena taruhan.

"Ahhh sampai by!" Daniel semakin kencang menubruk liang kenikmatannya milik kekasihnya itu.

"Ahh ahh ahh akhh emm ahh!" desah si cewek.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

😂😂 Anj si Daniel lagi prot prot 🗿

Ayo yang mau silaturahmi ke Daniel 🤭

Gadis Hijab Pindah TubuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang