Chapter. 16

10.9K 515 7
                                    

Tandai bila ada typo 🤙

.
.
.
.

🍂🍂🍂

Jam pelajaran terakhir sudah berakhir kini anak-anak sudah berhamburan untuk pulang Monica dkk hanya melihatnya mereka bertiga tidak mau ikut berdesakan untuk keluar.

🍂🍂🍂

Monica duduk menunggu jemputan-nya iya sudah mengabari sang ayah untuk menjemput dirinya.

"Kok ayah lama banget sih!" kesel Monica. "Lumutan saya disini ini mah!" lanjutnya.

Tiba-tiba hp Monica berbunyi dan Monica melihatnya tertera nama sang 'ayah Aldi. "Ayah," gumam Monica lalu menjawab panggilan itu.

"Halo assalamualaikum ayah?"

"....."

"Ohh jadi ayah gak bisa, ya udah nanti Monica cari angkot, bus atau taksi gitu biar bisa pulang," ucap Monica di akhir kekahan di akhir kalimat.

"......"

"Gak papa ayah Monica bisa kok naik angkot!"

"......."

"Waalaikumus'salam, dada ayah."

"Hup, harus jalan lagi ini, lagian siang gini mana ada angkot?" gumam Monica lalu berjalan menyusuri halte bus.

Di saat hendak menyeberang Monica di kaget kan dengan mobil warna silver itu mendekat ke arahnya. Monica pikir dirinya hendak di tabrak tadi.

Tin! Tin! Tin!

Kaca mobil itu terbuka dan menampilkan seorang pria duduk dengan dasi longgar di lehernya, Monica yang melihat itu sedikit terkejut melihatnya.

"Astagfirullah!" gumam Monica sambil mengusap dadanya tiga kali lalu melihat ke arah orang itu. "Bapak ngapin di sini?" tanya Monica sopan.

"Lagi lewat kebetulan saya liat kamu jadi saya berhenti?" kata pria itu.

"Ohh kalok gitu saya duluan pak Nando." pamit Monica lalu berjalan pergi, iya orang itu adalah guru baru di sekolah Monica Vernando William, guru muda ahh lebih cocok jadi guru magang sih soalnya dia seumuran Abang Monica ya itu Samuel.

"Tunggu kamu gak mau saya antar?" tanya Nando.

"Ahh gak usah repot-repot pak," tolak Monica dengan nada halus.

Vero keluar dari mobilnya dan berjalan menuju Monica dan menariknya sambil berbisik. "Sayang sekali tapi aku gak nerima penolakan!" bisik-nya dengan nada rendah+lembut membuat Monica merinding.

"Apa lagi ini!?"

🍂🍂🍂

Orang-orang yang berada di sana seketika berhenti dan melihat ke arah anggota Zafran dan Raka, di mana anggota Zafran memukul anggota Raka dengan brutal.

"Bangsat, maksud lo apa mau nusuk gue anj?!" teriak Alzan dengan emosi yang memuncak.

"Bang udah bang dia bisa--" belum selesai dengan ucapannya tangan Monica tersentak kuat hingga membuat dirinya tersungkur ke samping.

"Anjir kok jadi gini si?" kesel Nico berlari menuju Alzan yang sedang ngamuk.

"Cok, bantuin malah pada bengong! Lo juga Rak bantuin anggota loh no, bisa mati nanti di gebukin tuh anak!" omel Nico sambil mencoba menghentikan Alzan yang sudah memukul anak orang hingga mau sekaratul maut.

"Lepasin gue anj! Gue mau kasih pelajaran sama tuh anak udah berani-beraninya mau nusuk gue anj!" teriak Alzan sambil memberontak kuat.

"Diam anak ngen, lo mau bunuh anak orang hah! Liat tuh udah mau sekarat anjir!" sentak Toni dengan gemes.

Gadis Hijab Pindah TubuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang