Chapter. 10

15.8K 760 5
                                    

Sepasang kekasih kini sedang duduk bersantai di sofa apartemen dengan si lelaki yang main game.

"Yang, aku boleh gak jenguk sahabat aku?" tanya sambil melirik sang kekasih, ahh tapi lebih tepatnya ke suami.

"Gak." ucapnya dingin tanpa menoleh pada istrinya.

"Yang! Kok gitu sih? Kan cuman jenguk Monica, itu aja" rengekannya sambil menggoyangkan lengan suaminya, tapi tetap tak di gubris.

"Yang?" panggilnya. "Sayang kok diem sih? Ayang denger gak sih, aku ngomong?" suaranya mulai tercekat menahan tangis.

Tapi sang suami tetap diam dengan fokus pada gamenya sang istri sudah nangis, dengan cepat sang istri merebut hp suaminya dan mendapat pelototan tajam dari sang empu.

"Balikin?" pintanya dengan suara dingin.

"Gak mau" ujarnya menggelengkan kepalanya cepat dengan air mata yang bercucuran di pipinya.

"Sal, jangan gini?"

"Jawab dulu?"

"Apa yang harus aku jawab?"

"Kamu bolehin aku ke rumah sakit kan? Buat jengukin Monica?"

"Gak!"

"Kenapa? Aku cuman mau jenguk Monica doank gak lebih!" rengek Salma yah dia Salma dia sudah menikah beberapa tahun yang lalu, tanpa sepengetahuan sahabat-sahabatnya itu.

"Gue bilang enggak ya nggak! Ngerti gak sih lo?!" dia membentak Salma sampai kosa kata dia berubah jadi lo gue.

~°~°~°~°~

Monica sudah berbaikan dengan Azlan sedangkan Alzan dia masih belum berbaikan pada Monica.

"Bang, abang gak pulang?" tanya Monica melihat Azlan yang tidur di sofa yang nampak tak nyaman.

"Kamu ngusir abang dek?" tanya Azlan dengan mimik wajah yang di sedih-sedih kan, membuat Monica terkekeh pelan.

"Nggak gitu bang, Monica cuman kasihan abang tidur di sofa, nanti punggung abang sakit" hawatir Monica.

Azlan begitu senang Monica masih menghawatirkan dirinya. "Gak kok, abang udah biasa kok tidur di sofa, apa lagi di markas kalok nginap pasti tidur di sofa."

"Pantesan kayak gak punya rumah, nginap mulu!" cibir Monica dengan bibir mengkerut lucu.

Dengan gemes Azlan mengunyel pipi tembem Monica hingga merah. "Ya ampun suka sekali mereka ini sama pipi aku, tapi di pipi aku gak ada apa-apa, loh!" batinnya teriak sebel.

"Abang pipi Monica sakit berhenti kuyelnya nanti merah?!" ucapnya tidak jelas karna bibir mungilnya mengkerut ke depan.

"Ngomong apa sih dek? Gak jelas." Azlan berhenti mengunyel pipi Monica dan beralih menangkup dengan halus.

"Pipinya beneran merah," gumam Azlan dan di dengar oleh Monica, mendengus kesel.

"Ya itu gara-gara abang!" keselnya lalu memalingkan muka seolah-olah tidak mau melihat wajah Azlan.

"Dih, dih... ngambek!" goda Azlan sambil menoel-noel pipi tembem merah itu karena malu.

"Abang, ihh.... Jangan goda Monica, ihh!" rengek Monica menutup wajahnya dengan kedua tangan mungilnya, guna menutupi semburat merah di pipi tembem nya.

Tanpa mereka sadari Alzan melihat semua itu di balik pintu ruang inap Monica. "Kok sesak ya?" Alzan memegang dada kirinya merasakan detak jantungnya yang berpacu begitu cepat dan sesak.

~°~°~°~°~

Seminggu sudah Monica di rawat di rumah sakit dan kini dia bisa masuk sekolah.

Monica berangkat barang twins walaupun sempat ada penolakan dari Alzan tapi Azlan dengan seneng hati berangkat barang si bungsu Monica.

~°~°~°~°~

Kantin sekolah tampak ramai tak seperti biasanya. "Zan, anak-anak Z'Dragon nantang kita tawuran di lapangan gedung kosong," ucap Toni tiba-tiba.

"Terima aja, nanti kumpul di markas kita atur strategi" jelas Zafran lalu memakan makanannya, kalian nanya Celly dia berada di gudang sekolah dengan dua lelaki.

"Gak usah nolak lo, lonte! Lo sering kan di eee sama om-om?" sindir lelaki bertindik hitam itu.

"Iya tenang aja, kita bayar mahal kok,"

"Bahkan lebih mahal dari bayaran di club' Lo itu." Celly mulai tergiur dengan tawaran kedua lelaki ini.

Celly masih tetap menahan muka PPB nya itu guna. "Kalian gak boleh gitu dosa tau," peringat Celly sok lembut dan dua peria tadi tertawa keras mendengar ucapan Celly barusan.

"Ehh gak usah sok polos lo! Gue udah tau siapa sebenarnya lo? Jadi lo punya dua pilihan"

"Apa?" tanya Celly cepat.

"Pilihannya simpel, lo tinggal pilih jadi budak nafsu kita, atau foto dan video panas lo kita sebar?" ucap kedua peria itu.

~°~°~°~°~

"Zan, Celly mana kok tumben lama banget perginya?" tanya Tio menyeruput es tehnya.

"Gak tau."

"Apa jangan-jangan lagi di bully sama Monica lagi?!" tebak Nico.

"Maksud Lo apa nuduh adek gue?" tanya Azlan dengan tajam.

Nico yang di tatap seperti itu, berdegik ngeri, selain takut sama Zafran Nico juga lebih takut terhadap Azlan yang sungguh arww.

"Kok Lo jadi bela Monica sih Az. Celly tuh lagi di bully sama Monica jalang itu!" ujar Tio menjelek-jelekkan Monica.

Brakk

"Jaga omongan Lo bangsat! Adek gue belum tentu bersalah, atas dasar apa Lo nuduh-nuduh adek gue yang bully Celly, hah! Punya bukti gak Lo?" bentak Azlan dengan nada naik turun. Menatap nyalang Tio. Tio yang mendengar itu di buat kicep.

"Iya juga gue kan belum punya bukti? Ahh tapi ini pasti ulah Monica, dia kan dendam bangat sama Celly!"  batin Tio.

Zafran yang mendengar itu langsung pergi menyusul Celly ke toilet cewek, sesampainya di sana toilet cewek sepi.

Karna sudah masuk jam pelajaran semua koridor sepi Zafran dkk, terus mencari, karna sudah lelah mencari Zafran pergi ke kelas Monica.

Sesampainya di kelas Monica kelas itu sangat ribut karna free klas. Brakk! Zafran menggebrak meja Monica, sampai-sampai semua orang yang ada di sana terkejut.

"Lo apa-apaan sih, hah!" bentak Raina.

"Di mana Celly?" Zafran menghiraukan bentakan Raina.

Monica bingung. "Maksud kamu apa?"

"Gak usah sok gak tau lo, lo kan yang udah bully Celly, di mana dia sekarang?!" nyolot Tio dengan muka sinis. Azlan hanya diam melihat dia pengen melihat Monica jujur apa enggak.

"Heh! Lo gak usah nyolot ya, kita gak tau tuh si Celly Celly lo kemana," teriak Raina.

"Alah gak usah ngelak lo, Celly dari tadi belum kembali!"

"Lah kalok belum kembali urusannya ama kita apa, Dugong!" jawab Naya dengan menekan kata Dugong.

"Gue mau lo jujur, di mana Celly?" tanya Zafran dingin.

"Maksud kalian apa sih? Dan tadi kalian nanyain Celly? Emang Celly kemana?" tanya Monica.

"Gak usah pura-pura gak tau deh lu!" semprot Tio dari belakang.

.~°~°~°~°~°

Tinggalkan jejak
Mohon maaf ya alurnya kurang serkk 🙂
Sampe bawah 😎🤙

Minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin, semoga kita bisa menyambut bulan suci ini di kemudian hari  yang akan datang 😊

Gadis Hijab Pindah TubuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang