Chapter 31.

6.1K 269 0
                                    


.
.

Azlan maupun Alzan kini tidak bisa tidur akibat memikirkan Monica yang hilang entah kemana, mereka berdua sungguh gelisah.

"Sebenarnya kamu di mana dek? Kakak mohon jangan tinggalin kakak, cukup dia aja yang pergi jangan lagi."

.
.
.

Sedangkan di Amerika. Samuel tengah kepikiran dengan keadaan kakak tertuanya itu di tambah sang bawah mengabarkan bahwa sang adek di Indonesia tengah hilang entah kemana.

"Kapan cobaan ini akan selesai?" pusing Samuel.

Samuel hanya bisa mengerahkan bodyguard nya untuk mencari Najwa karena dirinya tidak bisa ke Mesir, di karenakan dia akan wisuda Minggu depan jadi butuh banyak persiapan yang harus di lakukan.

.
.
.

Para keluarga utama Alexander kini tengah panik pasalnya Monica dan Najwa tengah di culik.

"Damian, apa Chris sudah tau kalau kakak sepupu hilang? Dia kebetulan ada di Mesir melakukan studi?" tanya opa.

"Sudah ayah, Chris juga membantu pencarian di sana biar Najwa bisa cepat di temukan." kata Damian, kakak kandung Aldi ayah Monica.

.
.
.

Di sisi lain Celly tengah di siksa oleh Alzan yang kesetanan karena Monica belum ketemu.

"Bangsat satu ini banyak banget iya nyawanya?" kekah Alzan lalu kembali mencambuk muka Celly hingga tak berbentuk dengan memar warna ungu.

"Udah lah, kita cari Monica dulu, dan Lo pada obati dia kita masih mau main-main sama jalang satu ini?" ucap Nico lalu mereka semua keluar dari ruangan penyiksaan.

.
.
.

"Gimana sama keadaannya dok?" tanya pemuda itu.

"Keadaannya cukup kritis, apa lagi pasien mendapat pukulan di perutnya, apalagi saat pasien sedang haid, itu sangat membahayakan bagi pasien." jelas dokter itu.

"Dan satu lagi, pasien memiliki tumor otak dan ini baru di ketahui."

Xcho yang mendengar itu hanya mengangguk. "Terima kasih dokter." ucap Xcho.

"Sama-sama kalau gitu saya permisi dulu?" ucap sang dokter lalu pergi.

Xcho yang melihat dokter itu pergi langsung masuk kedalam ruangan tempat Monica di rawat.

"Tembem, enak banget iya tidurnya sedangkan gue di sini udah kayak buronan karena membawa Lo kabur!" lirih Xcho duduk di samping brankar rumah sakit itu.

Suasana di dalam ruangan itu sangat hening. Xcho menghela napas kasar Xcho hendak pergi tapi di kejutkan dengan Monica yang melotot tajam.

Xcho terkejut melihat itu, dengan tiba-tiba tubuh Monica berguncang dengan kencang alat, medis yang di gunakan nya sudah tidak terpasang akibat kejang-kejang terhadap tubuhnya.

Xcho yang panik segera berteriak memanggil dokter.

"Maaf mas bisa menunggu di luar?" suster itu menarik pelan lengan Xcho keluar. Xcho menatap nanar ruang rawat itu.

Tiba-tiba pikirannya jadi gelisah kaki Xcho tiba-tiba lemas dengan tangan yang gemetar.

.
.
.

Sedangkan di kamar twins A, ya itu Azlan dan Alzan mereka berdua tak sengaja ketiduran saat istirahat sebentar.

"Loh, bang kok Lo di sini?" bingung Alzan melihat Azlan yang diam memperhatikan keadaan sekitar yang tampak asing.

Tiba-tiba suara gadis menyapa telinga mereka dengan suara lembut itu.

Gadis Hijab Pindah TubuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang