Chapter, 30.

6K 267 2
                                    

Monica di siksa habis-habisan oleh Celly, wajah yang cantik putih mulus itu kini sudah di penuhi oleh memar ke unguan.

Bekas tamparan Celly.

"Ini akibat lo yang udah terlalu ngelunjak sama gue Monica!" Celly menendang perut Monica hingga batuk darah.

"Sebenarnya apa salah gue Celly?" tanya Monica.

"Salah Lo itu, karena sudah memergoki gue di saat sedang berhubungan intim sama papa lo itu!"

Deg,

Monica merasa Dejavu, apa-apa ini? Sejak kapan, kenapa Monica asli tidak mengasih ingatan nya sepenuhnya.

"Kapan? Kapan, gue mergoki Lo hubungan intim sama papa nya Monica?"

"Ais, ternyata lo beneran amnesia iya, bagus bagus dengan gini video yang berada di hp Lo bisa gue hapus." senyum jahat Celly keluar begitu saja.

Tiba-tiba kepala Monica semakin sakit bagikan kaset rusak, beberapa kilasan memori muncul di kepala Monica.

.
.
.

"Ahh, ahh ahh ahh mas lagihhh!" teriakan laknat tersebut begitu menggema di telinga Monica.

"Ahh lubang ini masih saja sempit seperti dulu!" ujar Aldi semakin semangat memompa tubuh Celly dengan gaya doggy style, gaya favorit Aldi.

Tanpa mereka sadari Monica menitikan air matanya dengan mulut di bekap, di dalam lemari.

Maria menyuruh Monica untuk mengambil baju di kamarnya, di saat Monica membuka pintu lemari, samar-samar Monica mendengar suara gemercik air.

Monica acuh mungkin sang papa lagi mandi, tapi lama-lama makin aneh suara desahan laki dan perempuan semakin beradu di dalam sana.

"Jangan negatif thinking Monica!" serunya tapi kaki mungil itu melangkah mendengar ke arah pintu kamar mandi dan iya suara itu semakin keras.

Monica yang menyadari mereka akan keluar buru-buru kabur, saking paniknya agar tidak ketahuan Monica kembali masuk ke dalam lemari yang padat dengan tumpukan baju.

Monica sangat terkejut melihat papa dan Celly yang lagi nyatu, hati Monica merasa hancur sangat-sangat hancur.

"Papa!" lirih Monica di sela-sela pintu lemari yang terbuka sedikit.

Jangan tanyakan keadaan Maria dia sudah pergi keluar dan tak sempat masuk kamar, jadi permainan panas itu tak sempat Maria lihat.

Monica semakin membekap mulutnya, dadanya mulai sesak, air matanya kian deras mengalir, rasanya mau pingsan saja Monica tak tahan dengan keadaan ini.

"Ya Allah, kenapa cobaan keluarga hamba begitu berat!"

.
.
.

Mawar ingat sekarang. "Hahah, wanita lacur tak tau malu ini!" desis Mawar memandang Celly jijik.

"Apa-apaan tatapan Lo hah!" bentak Celly tak suka di tatap rendah seperti itu.

"Kenapa gak suka?" tantang Monica.

Celly yang geram menampar Monica bolak balik, pipinya sudah kebas dan sakit.

"Dasar jalang sialan ini semua gara-gara Lo yang udah ngerusak semua rencana gue anj!" amuk Celly memukul Monica dengan brutal.

"Padahal sedikit lagi gue bisa menjadi bagian keluarga Bangkasara, tapi, tapi rencana gue hancur gara-gara Lo sialan!" teriak Celly kembali memukul perut Monica dengan brutal.

Mawar hanya bisa beristighfar dan membaca dua kalimat syahadat, siapa tau aku mati kan? Begitulah isi pikiran Mawar.

"Tapi tenang aja sekarang gue akan nyingkirin lo biar semua orang berpihak sama gue tanpa ada pengganggu seperti Lo."

Gadis Hijab Pindah TubuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang