Chapter. 29

5.5K 278 4
                                    


Maria menangis tersedu-sedu di samping sang suami mengingat perlakuannya terhadap sang anak perempuannya.

"Pah, pokonya kita harus ketemu sama Monica pah, mama ngerasa bersalah telah melakukan semua ini pah!" Maria menangis dengan kencang.

Azlan dan Alzan yang melihat itu hanya diam, sejujurnya mereka berdua kasihan tapi kelakuan orang tua mereka sudah kelewat, sampai segitunya bila kakak lelakinya tau pasti dia sudah marah besar.

Mengingat betapa sayangnya Samuel terhadap Monica, bila terjadi sesuatu terhadap Monica dia tidak segan-segan untuk menghancurkannya.

.
.
.

Sedangkan di negara lain seorang gadis tengah berlari dari sekumpulan orang yang tiba-tiba menculiknya tapi untung dia bisa kabur dari mobil itu dengan cara melompat walaupun rasa sakit di tubuhnya akibat terbentur tanah dan kerikil.

"Ya Allah, apa salah aku sampai di kejar-kejar begini? Selamatkan aku ya Allah?!" Najwa terus berlari di gang-gang yang sempit dan tidak di ketahui nya.

Najwa terus berlari, dan sialnya lagi gang itu buntu, beberapa langkah kaki semakin mendekat. Najwa semakin panik. Najwa melihat tembok gang itu cukup tinggi.

"Ya Allah gimana ini?" suara langkah kaki itu semakin mendekat, saking paniknya Najwa memanjat saluran pipa besi yang dekat tembok dan sampai di atas.

Najwa sudah tak mengenakan cadar lagi karena sudah di robek oleh preman Mesir itu.

"Cepat naik!" perintah preman kepala plontos itu lalu berjongkok agar teman-temannya bisa menggapai kaki Najwa yang duduk di atas.

Najwa yang melihat preman itu akan memanjat segera melihat ke sebelah dan terlihat air sungai yang begitu deras tanpa pikir panjang Najwa langsung lompat.

Lebih baik mati dari pada di perkosa ramai-ramai dan membawa malu untuk dirinya.

Byur!

Preman itu begitu terkejut saat melihat Najwa yang loncat dan hanyut di bawa arus yang deras di tengah malam.

"Akhh, gagal!"

.
.
.

Monica bangkit dari tidurnya karena merasa terusik oleh suara sesuatu. Monica berjalan ke arah depan dan menyikap kain gorden dan mata Monica sedikit terbelalak melihat tulisan merah di kaca itu.

Monica keluar untuk mengecek apakah ada sesuatu?

"Mati kamu sialan!"

"Hemm, dasar tidak tau malu! Mau ngancam iya? Cell, Cell, udah murahan gak tau malu pake idup lagi!" desis Monica dia sekarang sudah tidak takut lagi seperti dulu.

Monica berbalik masuk untuk mengambil lap, untuk membersihkan tulisan tinta merah itu, tapi notifikasi hp nya mengalihkan atensinya.

+6283217****

"Gimana sama kejutan gue Monica!?"

"Beraninya cuma ngancam! Takut iya lawan gue? Katanya pawangnya banyak buat lindung in tapi kok lawan gue aja pake ngancam segala sih? Norak!"

"Kurang ajar tunggu pembalasan gue sialan, anjing🖕"

"Alah gak usah sok mau bales dendam lah Cok, senggol dikit aja koma lapan bulan, malh sok-sokan mau lawan gue lagi!"

Monica semakin menyulut emosi Celly, dia pikir Monica akan takut seperti dulu? Tidak! Dia ini Mawar. Walaupun kelihatan lembut saat berbicara dulu ketahuilah dia ini orangnya sangat menantang dan keras.

Gadis Hijab Pindah TubuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang