~Part_35
~Part_36
~Part_37
~Part_38Pemuda itu terus mengelus lembut pipi tembem Monica dengan gemes. "Lembut!" batinnya tersenyum.
Iya pasangan muda mudi itu adalah Monica dan Daniel. Monica menggeliat tidak nyaman dia merasa terusik dengan usapan lembut di pipinya, tapi dia suka itu sangat nyaman.
Tapi tunggu.... Monica bangkit dari tidur nyamannya apa tidur berati. "Astagfirullah!" Monica panik dia melihat sekelilingnya dan hap tangan kekar seseorang hinggap di perut ratanya.
Monica panik dia sangat gugup sekarng, tapi setelah mengumpulkan kekuatannya Monica memberontak kuat tapi tidak bisa, Monica mencoba menyingkirkan kepala Daniel dari bahunya.
"Lepas siapa sih! Lepas gak? Kalo nggak aku teriak nih? Jadi lepas!" Monica mencoba melepaskan dirinya namun nihil.
"Teriak aja?" suruh Daniel dengan enteng lalu kembali menenggelamkan mukanya di leher Monica yang ketutup kerudung dan mengendus baunya. "Sangat harum." Batin Daniel tersenyum manis sangat manis bahkan tidak ada yang pernah melihatnya.
"Lepas, kita gak boleh kayak gini, ini gak baik! dosa." Monica menangis sesenggukan dan terus mencoba melepaskan lilitan tangan Daniel di pinggangnya, bahkan tangan Daniel sudah memerah di cakar Monica.
"Hiks hiks. Lepas aku mau pulang, kita gak kenal, lepasin!" Monica terus menangis bahkan rambu Daniel ikut basah karna air mata Monica.
"Aku akan lepasin, tapi dengan satu syarat....!" Daniel sengaja menggantungkan ucapannya tadi demi membuat Monica penasaran.
"Apa syaratnya?" tanya Monica dengan nada sesenggukan.
Daniel mencium pipi Monica dari samping dan. "Syaratnya adalah...!"
*
*
*
*Kini mereka semua sudah berada di rumah setelah di kasih tau kalau Monica sudah pulang kerumah di antar Daniel.
Monica bingung dengan ucapan Daniel tadi dia tidak tau harus menjawab apa dan di tambah lagi dia sangat murka setelah mengingat wajah Daniel sangat mirip dengan orang yang menciumnya di gang kemarin Minggu.
"Aku harus jawab apa ya Allah? Aku bingung!" keluh Monica.
*
*
*
*Anggota inti Aligator kini sedang berkumpul di markas Blood Devils mereka merencanakan sesuatu untuk mengungkapkan kejahatan Celly dan pemuda misterius tersebut.
*
*
*Sedangkan Celly dia kini berada di hotel sambil main kuda-kudaan bersama sahabat Zafran dkk. "Gim- mna- Cell .... Emm?" Mereka sudah tidak bisa berbicara karna saking nikmatnya.
"Mon- nic- a- po- ah- pok- nya- ah- har- us- mat- i- ah!" Celly terengah-engah dengan ucapnya barusan.
"Kenapa lo dendam sama Monica?" tanya pemuda tersebut.
"Karna Monica sudah merebut semua kebahagiaan gue!" ucap Celly dengan penuh amarah yang menggebu-gebu.
"Ohh," si pemuda hanya ber oh ria saja sambil mengangguk dan menghisap putung rokoknya dengan hidmat.
"Kalok lo apa sebabnya benci Monica?" tanya Celly balik.
"Gak ada."
"Kalok gak ada ngapin lo ikutan benci jalang itu!" sinis Celly.
"Ya kan Monica jadi alat buat ngehancurin keluarganya. Karna bedebah Alzan!" ucapnya melanjutkan dalam hati.
*
*
*Di sinilah Monica berada kantor papanya dia di suruh sang mama untuk mengantarkan berkas penting yang ketinggalan oleh papanya buat meeting.
Monica berjalan menuju resepsionis untuk menanyakan ruang papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Hijab Pindah Tubuh
FantasyCerita pertama jadi agak sedikit gaje. . . . . . kalok mau langsung aja baca😉