Happy reading
.
.
.Keesokan paginya di sebuah mansion terdapat gadis yang masih tidur terbalut selimut tebal berbulu itu, rasanya tidak mau bangun, sangat nyaman hem...
Tapi seketika dia ingat. "Astagfirullah! Aku belum solat subuh," gumamnya lalu ngacir ke kamar mandi untuk mandi dan berwudhu, yak kali meditasi.
Setelah keluar dari kamar mandi dia langsung berlari menuju kamar mandi, sesampainya di sana dia melihat isinya. "Ini baju anak mana? Yang dia pungut, ya Allah!" geramnya Monica langsung mengambil baju kaos warna hitam dan celana kotak-kotak warna hitam dah kek maling saja hitam-hitam.
Lalu Monica langsung pergi menuju ke kamar sang mama sambil teriak-teriak gak jelas, itulah kebiasaan Mawar kalau lagi telat buat sholat. "Mama! Mama! Mam--" belum melanjutkan teriaknya tadi pintu itu keburu di buka oleh pemiliknya.
Bukan Maria yang buka pintu tapi sebaliknya ya itu sang suami Aldi, Aldi membuka matanya lebar-lebar. Monica?
"Ada apa sih nak? Masih pagi lo ini," ucap sang papi yang sedikit mengucek matanya ngantuk.
"Pagi apanya pih, ini tuh waktu sholat subuh dah mau abis, jadi Monica kesini mau minjem mukena, ada gak pih?" tanya Monica, Aldi yang mendengar kata sholat entah kenapa hatinya begitu ke tampar.
Mendengar kata sholat, bahkan dia mengerjakannya pun bisa di hitung pakai jari, dan dia sungguh malu karena jarang menyapa sang kuasa. "Kamu pinjem sama buk Inah ya," suruh Aldi dan di angguki oleh Monica yang sudah lari menuju lantai bawah menggunakan tangga, ck padahal di dekatnya ada life.
"Ada apa pah?" tanya Maria yang baru bangun. "Itu Monica tadi dateng cari mukena katanya mau minjem," jelas Aldi.
* * *
Monica sholat di kamar buk Inah karna terburu-buru waktu mau habis dan setelah selesai solat Monica ikut bantu-bantu masak walaupun sudah di larang oleh para koki dan maid, takut terluka, kata mereka.Setelah semua makanya sudah di hidangkan semua keluarga itu pun mulai berdatangan satu per satu, hingga twins A muncul.
Mereka yang ada di ruang makan terpelongo melihat wajah imut bibir mungil semerah Cherry itu berceloteh.
"Ya ampun, dek kenapa gemes banget, sih!"
~~~~~
Hari ini adalah hari Senin dan hari ini Monica masuk sekolah setelah kemarin membeli semua peralatan sekolah dll.
Monica turun kebawah untuk sarapan, walaupun dirinya masih agak gugup karena iya akan bertemu dengan sawdara Monica yang asli. "Huh, bismillah." Ucapnya menguatkan dirinya, karena sekarang iya sangat gugup.
Sesampainya di bawah, ruang makan semua orang belum datang. "Ini kok masih sepi sih!" bingungnya. Lalu duduk menunggu keluarga barunya itu.
Semua orang datang satu-persatu semua orang bingung siapa gadis berhijab ini? Karan Monica tidur menenggelamkan kepalanya di meja makan. Makanya keluarganya tidak melihat mukanya dengan jelas.
"Ehem!" sang kepala keluarga pun langsung duduk sambil lalu bersuara. "Siapa?" tanyanya dingin sambil terus menatap kearah Monica yang masih tidur di meja makan.
"Siapa, apanya?" tanya Azlan balik, dia sungguh belum mengerti dengan nada bicara sang ayah. Maria yang melihat itu segera membangunkan sang anak.
Sesungguhnya Aldi belum tau kalau sang anak perempuan sudah berubah cuma Maria dan anak-anak yang tau, tapi para sawdara laki-laki Monica belum terlalu kenal dengan perubahan sang adik.
Monica tiba-tiba nangis sambil mengigau tak jelas mereka yang ada di situ bingung, kenapa Monica seperti itu? Samuel dan twins A, cukup hawatir tapi mereka bertiga menutupinya dengan muka datar.
"Nak kamu kenapa?" tanya Maria hawatir, lalu membuka lipatan tangan Monica di meja, Maria melihat jelas Monica nangis sambil memejamkan matanya keringat meluncur deras di dahi mulusnya itu.
"Nak bangun, kamu kenapa? Jangan buat mama hawatir, nak!" tangis Maria pecah melihat Monica yang seolah menahan sakit yang begitu serius.
Samuel dan twins A, juga hawatir tapi mereka lebih mementingkan egonya itu. "Udah lah mah dia cuman caper aja!" sinis Alzan dia tidak begitu suka pada adik bungsunya itu.
"Alzan bisa tidak kamu jangan bicara begitu!" bentak Maria dia mulai jengah dengan anak-anaknya ini, kenapa mereka begitu benci pada adik kandung mereka.
"Alah paling cuman caper." Sinis nya lalu makan tanpa memperdulikan mereka yang menatapnya sulit.
~~~~~
"Umi Abi, tolong, sakit!" ucap Monica dengan mata tertutup mereka yang melihat itu merasa aneh siapa umi abi itu?
"Pah, Monica." Maria, sudah nangis dari tadi dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Monica hanya menangis dan menangis dengan keringat yang bercucuran di pelipisnya.
"Dek apa yang terjadi pada mu?" batin Samuel hawatir. "Ada apa dengan kamu dek?" batin Azlan lirih. "Alah caper!" batin Alzan sinis, memutar bola matanya males.
Tiba-tiba Monica teriak kesakitan, meraung-raung tak jelas. "Panas! Panas! Panas!" teriaknya Monica tidak tahan ini begitu panas rasanya badanku mau terbakar.
"Pah panggil ustadz, pah!" teriak Monica panik, Aldi langsung menyuruh asistennya mencari ustadz untuk putrinya ini.
* * *
Ustadz dateng langsung masuk kedalam kamar Monica dan membaca ayat-ayat suci secara beruntun, semakin Monica di bacakan semakin panas badannya.Tapi Monica masih memiliki kesadaran walaupun sedikit dia membantu dengan membaca ayat-ayat suci, walaupun tubuh yang di tempati nya begitu panas.
* * *
Sudah satu jam berlalu, dan Monica pingsan dan belum sadar sampai sekarang, dan keluarganya masih berkumpul di dalam kamar Monica."Pah, kapan Monica sadar? Mama takut terjadi sesuatu padanya," ucap Maria di dekat ranjang sambil mengusap kepala Monica yang terbalut hijab putih.
Samuel dia hanya menatap adik kecilnya ini, sebenarnya Samuel tidak benci terhadap Monica dia hanya kecewa dengan sikap dan perilakunya itu.
Beda dengan twins A, dia benci terhadap Monica entah apa yang membuat dua twins ini membenci sang adik.
Semua orang keluar dari kamar Monica kecuali Samuel, dia menaiki ranjang sang adik lalu duduk. "Dek bangun ya? Abang janji, Abang gak akan dingin lagi sama kamu, dan apapun yang kamu mau. Abang akan berikan?" ucap Samuel lirih dengan mengusap lembut pipi.
Chubby itu, yang sudah bersih dari make up pengantin itu, dan kini sudah terganti dengan pipi mulus tembem bibir mungil dan jangan lupakan mata bulat nan jernih itu. Ouh... sungguh menggemaskan!
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Hijab Pindah Tubuh
FantasyCerita pertama jadi agak sedikit gaje. . . . . . kalok mau langsung aja baca😉