"Untung aja gua manusiawi, coba kalo enggak, dah mati kali lu dah lama," gumam Fiora dengan kesal.
.⋆。⋆☂˚。⋆。˚☽˚。⋆.
"Rav lu dimana?""Bentar gua lagi di jalan."
"Gausah pacaran mulu, bakal susah lu dapetin dia, pasti menang gua."
Ravindra hanya terkekeh kecil. "Belum juga mulai, inget waktunya masih lama."
"Satu bulan bukan waktu yang lambat Rav. Owh iya-"
Ravindra hanya mengangkat satu alisnya dan langsung mematikan telponnya. Ia langsung segera menuju basecamp tempat biasa dia nongkrong sekaligus berlatih bermain basket bersama teman-temannya.
Saat ia sampai disana sudah terlihat geng Tigers yang sepertinya sedang menunggu kedatangannya.
"Widih leader nya udah datang nih," ucap Alvin sambil tersenyum licik di depan Ravindra.
"Kenapa?" Tanya Ravindra.
"Eh ternyata tim tadi yang menang dah datang, kok gak bilang-bilang, biar kita aja masuk," ucap Wisnu.
"Emang tadi dia menang?" Tanya Gio yang seolah-olah lupa ingatan.
"Wah nih si Gio ngapain lagi nih, tadi dia menang, gila woi keren banget anjir," ucap Vano dengan nada yang mengejek.
"Ngajak berantem?" Tanya Alvin.
"Enggak, nih mau kopi?" Tanya Vano sambil memperlihatkan kopi kemasan.
"Kita mah santai ya kan," tambah Gio.
Alvin tersenyum miring, ia maju dan memegang kerah Gio. Dengan wajahnya yang terlihat sangat merah."Kenapa?" Tanya Gio. "Panas? Gaada AC? Beli sana."
"Dia ga punya duit Gio," ucap Vano terkekeh.
"Kalo lu berani, sini by one sama gua," tantang Alvin.
Ravindra menghela nafasnya. Ia maju dan memisahkan tangan Alvin dengan kerah Gio.
"Nanti rusak bajunya, kan duit lu udah habis buat nyogok wasit," ucap Ravindra dengan tenang.
"Owh pantes sih," balas Wisnu tertawa.
"Lu-"
"Yakin mau ngajak by one? Lu gak inget kejadian beberapa bulan yang lalu?" Tanya Jordi.
Suasana disana begitu panas. Geng Tigers sangat kesal dengan tingkah geng Osiris yang memang selalu menganggapnya remeh.
Membuat dia menang pertandingan, hanya membuat geng Osiris semakin menganggapnya remeh.
"Kok diem sih, ah gak asik," ucao Vano memecah keheningan.
"Mau kalian apa hah?" Tanya Alvin.
"Kurang jelas?" Tanya Ravindra.
Alvin hanya tersenyum miring. "Terima aja kekalahan Lo pada, pertandingan tadi itu udah jelas. Jadi apa yang harus di ulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FIORAVINDRA
Fiksi RemajaFiora Latasha Quenza. Ia adalah seorang gadis cantik dengan rambut panjang dan mempunyai mata yang indah. Ia dipanggil dengan sebutan Fiora. Fiora bisa dibilang adalah anak yang sangat dekat dengan Ibunya. Tapi sayangnya Ibunya sudah pergi meningga...