Setelah ia membuka paketnya, ia melihat sebuah boneka yang begitu lucu. "Lucu," ucap Fiora. Ia tersenyum manis. Ia yakin, kalau ini pasti dari Ravindra. Boneka beruang berwarna putih dengan memakai baju rajut dengan love di tengahnya.
Fiora lalu kembali mengecek kembali paket itu. Berharap ada sebuah surat atau apapun itu.
"Gak ada apa-apa," lirih Fiora. Ia lalu mengambil boneka itu. Seketika ia teringat akan chatan mereka tadi di grup. "Bom?" Batinnya.
Fiora lalu mencoba untuk memencet-mencet boneka itu. Siapa tau saja ia menemukan sesuatu yang janggal.
Tepat di baju bentuk hati merah itu. Ia merasakan ada seseorang.
"Kayak kertas," lirih Fiora lalu mencoba mengambil kertas itu.
Betapa ia senang, saat mendapati sebuah surat di sana. Tertulis nama to Fiora. Entah kenapa, ia berfirasat itu dari Ravindra.
Dengan cepat ia membuka surat itu. Ia membaca satu persatu yang ia yakini itu adalah tulisan tangan Ravindra. Karena ada tertulis nama Ravindra di akhir. Fiora lalu langsung membacanya dari atas.
Dear Fiora Latasha Quenza
Hai Fiora, apa kabar? Baik kan? Aku berharap kamu baik-baik aja di sana. Sorry kalo aku baru ada kabar sekarang. Karena sebenarnya aku ingin kirim kabar, tapi ada hal-hal yang membuat aku nggak bisa main handphone. Dan pada akhirnya aku hanya bisa menulis surat ini. Surat ini aku tulis karena ingin meminta maaf sama kamu, sekaligus juga ingin membagi cerita aku. Cerita yang engga sempat buat aku ceritain. Cerita yang pasti ingin kamu ketahui dari dulu. Dulu pas aku pergi ninggalin kamu pas kecil tanpa bilang apapun.
Sejak lahir, aku mempunyai penyakit jantung. Dan pada saat itu secara tidak sengaja kita bertemu, dekat, lalu berteman, bahkan bersahabat dengan baik. Karena saking dekatnya aku engga mau kamu tau tentang penyakit ini. Tapi pada akhirnya waktu itu aku ninggalin kamu tanpa bilang apapun. Sorry. Karena pada malam hari tiba-tiba jantung aku sudah sangat sakit. Lalu pada akhirnya aku di bawa ke rumah sakit. Tapi rumah sakit itu tidak bisa menyembuhkan aku. Dokter lalu menyarankan untuk pergi ke rumah sakit di London. Dan pada akhirnya aku pergi ke luar negeri untuk pengobatan. Lama aku di luar negeri. Sekitar lima tahun. Dan kamu tau pada akhirnya aku mendapatkan orang yang mau mendonorkan jantungnya untukku. Transplantasi jantung itu membuatku kembali hidup.
Setelah mulai membaik, aku kembali lagi ke Indonesia. Aku sangat ingin mencari kamu. Tapi... Sepertinya aku tidak sanggup untuk mengatakan yang sebenarnya. Aku takut kamu akan membenciku. Dan pada akhirnya aku hanya bisa berharap kamu akan baik-baik saja.
Tapi sepertinya takdir berkata lain. Kita bertemu lagi di SMA. Terkejut, takut, sekaligus bahagia. Perasaan ku bercampur aduk saat melihat nama kamu di data sekolah. Dan aku tidak tahan untuk dekat dah berteman dengan mu. Seiring berjalannya waktu dan ya, kita pacaran. Jika tau dari awal begini. Mungkin waktu itu aku langsung mencari kamu. Karena kamu adalah teman kecilku satu-satunya. Kamu adalah perempuan yang sangat baik.
Tapi lagi dan lagi. Aku mendapat sebuah kesedihan yang membuatku harus meninggalkan kamu lagi. Dan parahnya lagi tanpa bilang apapun. Hanya mengatakan aku akan ke luar negeri untuk kuliah. Padahal kenyataannya tidak. Maaf. Waktu itu jantung aku kembali lagi seperti dulu. Entah kenapa menjadi begini. Tapi sepertinya ini memang takdir ku.
Dokter bilang kesembuhan ku tidak sampai 10 persen. Dan sekarang aku sudah sangat pasrah. Kalau surat ini sudah sampai ke kamu. Itu artinya aku sudah tidak lagi sakit. Aku udah baik-baik aja di sini. Tapi sayangnya kita tidak bisa lagi bertemu. Dan pertemuan terakhir kita adalah di bandara. Maaf ending kita jadi sad kayak gini.
Inget jangan nangis. Kalau kamu bahagia aku bakal ikut bahagia di sini. Kamu juga gak perlu buat datang ke sini. Kamu di Indonesia aja. Baik-baik. Jaga kesehatan kamu ya. Semoga kamu bahagia. Inget aku selalu ada di sisi kamu, liatin kamu lewat bintang-bintang di malam hari. Keep the spirit and smile. Love you more.
London
Ravindra Jonathan
Tangis Fiora tidak berhenti-henti menangis membaca surat itu. Ia teringat dengan hari-hari yang ia lalui bersamanya. Dari kecil hingga mereka dewasa. Ia tidak mampu untuk berkata-kata. Hanya air mata yang bisa keluar. Semalaman ia terus menangis. Yang membuat matanya bengkak keesokkan harinya.Ia menatap cermin sambil mencoba untuk tersenyum. "Lo harus bahagia," ucapnya untuk diri sendiri sambil tersenyum.
"Meskipun takdir memisahkan kita, kita akan selalu menghargai dan menyimpan kenangan indah dalam hati kita. Kita mungkin tidak bisa bertemu lagi, tetapi cinta kita akan terus hidup melalui bintang-bintang di malam hari. Meski berpisah, mari kita tetap bersyukur karena kita pernah mengalami momen yang begitu berharga bersama. Bahagia kamu di sana, karena aku akan selalu bahagia melihatmu bahagia. Cintaku padamu takkan pernah berakhir. Terima kasih atas semua yang telah kita bagikan, Ravindra."
Terkadang takdir memang lucu. Bertemu, berpisah, bertemu, lalu berpisah lagi. Dan berpisah untuk tidak lagi bertemu. Tapi walaupun begitu kita harus bersyukur. Bersyukur bisa bertemu dengan sosok yang begitu baik dan membuat kita tau artinya mencintai tanpa harus memiliki.
Meskipun akhir cerita ini sedih, cerita cinta Fiora dan Ravindra tetap mengandung keindahan yang tak tergantikan. Meski mereka harus berpisah, kenangan mereka akan selalu dikenang dengan penuh rasa syukur. Walaupun takdir memutuskan mereka untuk tidak bertemu lagi, kekuatan cinta mereka akan tetap mengalir, dan mereka akan terus saling melihat melalui bintang-bintang yang bersinar di langit malam.
Meskipun air mata mengalir, Fiora memilih untuk tersenyum, menemukan kebahagiaan dalam kenangan mereka. Ia tahu bahwa cinta sejati tidak selalu harus memiliki, tetapi bisa ditemukan dalam momen-momen yang berharga dan dalam perasaan yang mereka bagi bersama. Mereka berpisah, tetapi dalam hati mereka, cinta mereka tetap abadi.
Pada akhirnya, cerita ini mengajarkan kita tentang kekuatan cinta, kesyukuran atas momen yang pernah kita bagi, dan keberanian untuk menerima takdir yang mungkin tak selalu kita inginkan. Meskipun mereka berpisah, cinta mereka tetap hidup, menginspirasi mereka untuk tetap kuat, bahagia, dan menjaga semangat.
END

KAMU SEDANG MEMBACA
FIORAVINDRA
Подростковая литератураFiora Latasha Quenza. Ia adalah seorang gadis cantik dengan rambut panjang dan mempunyai mata yang indah. Ia dipanggil dengan sebutan Fiora. Fiora bisa dibilang adalah anak yang sangat dekat dengan Ibunya. Tapi sayangnya Ibunya sudah pergi meningga...