Chapter 4 : Osiris VS Tigers

480 77 29
                                    

Mereka lalu segera pergi pulang ke rumahnya masing-masing. Sedangkan Ravindra dia pergi ke sebuah tempat di mana disana sangat sepi dan tidak ada siapapun.

Dia menghirup udara segar disana. Di bawah pohon rindang yang dingin. Tempat biasa dia ketika ia menyendiri.

"Akhirnya lu dateng," gumam Ravindra sambil tersenyum tipis dan menatap langit yang begitu terang.

Lama ia termenung sambil memakai headset di telinganya. Matanya perlahan terpejam sambil menenangkan dirinya.

Tidak lama itu, matanya kembali terbuka dan ia tersadar tentang satu hal. Teman-temannya. Mereka tidak bersalah. Ravindra terlalu memakan omongan mereka. Padahal ia tahu bahwa mereka memang seperti itu. Tidak pernah berubah sejak mereka berteman.

Ravindra lalu membuka layar handphonenya. Ia membuka WhatsApp dan mengetik sebuah pesan di grup obrolan mereka.

Setelah selesai mengirim pesan. Ia lalu segera pergi dari tempat itu.

.⋆。⋆☂˚。⋆。˚☽˚。⋆.

"Ah cape banget," keluh Fiora yang berbaring di kasurnya tanpa mengganti pakaian sekolahnya.

Tok...tok...tok...

Fiora yang mendengar ada yang mengetuk pintu lalu menatap pintu dengan malas. Ia perlahan duduk terdiam sebentar. Sekitar dua menit ia lalu berdiri dan membuka pintu itu.

"Kenapa Bi?" tanya Fiora sambil menatap wajah Bibinya.

"Ini Non cemilannya siapa tau lagi laper," ujarnya sambil menyodorkan sebuah cemilan-cemilan kesukaan Fiora.

"Tau darimana nih orang," batin Fiora sambil melihat cemilan yang masih ada di tangan Bibinya.

"Non?"

"Eh iya, makasih," ucap Fiora lalu mengambil makanan itu dan kembali menutup pintu kamarnya.

"Heran gua sama Papa, bisa-bisanya dia nyewa Pembantu. Mana mukanya ngeselin lagi. Perasaan gua gak enak dia ada disini."

Fiora mengoceh sambil memakan cemilan yang dikasih oleh Bibi itu.

"Mana enak lagi," ucapnya yang tidak berhenti mengunyah cemilan itu.

.⋆。⋆☂˚。⋆。˚☽˚。⋆.

"Penuh energi gua, badan gua baterei nya udh full nih," ucap Gio sambil memegang bola basket.

"Hari ini kita latihan yang serius," ucap Ravindra dengan tatapan yang serius.

Mereka lalu melirik satu sama lain dan menganggukkan kepalanya yang berarti mereka akan berlatih sebaik mungkin untuk pertandingan besok.

Tidak terasa sudah lama mereka berlatih. Akhirnya mereka beristirahat sambil meminum air putih.

"Besok kita jangan terlalu capek, karna kita nggak tau anak Tigers bakal bermain apa kali ini," ucap Ravindra.

"Iya lu bener. Kita jangan terpancing sama emosi, apalagi yang jadi tuan rumah itu sekolah dia, bukan sekolah kita," tambah Jordi.

"Tapi kalian ngerasa gak sih. Kalo kita sekarang lagi dipermainkan sama anak Tigers," tutur Wisnu.

"Gua setuju," ucap Gio sambil mengacungkan jarinya.

"Hmm... iya kayaknya kali ini lu bener sih Wisnu, tumben lu pinter," balas Vano sambil menepuk pundak Wisnu.

FIORAVINDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang