Chapter 13 : Salah Tingkah

171 19 0
                                    

"Selamat pagi anak-anak," ucap Bu Guru yang masuk ke kelas.

"Gila tuh Guru, baru lonceng langsung masuk aja," kesal Naya.

Fiora hanya menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil.

"Bacot lu Nay," ucap Akbar.

"Ohhh," ucap Naya sambil menatap kesal.

"Udah kalian berdua berantem mulu, ntar jadi suka lagi," ledek Fiora.

"Dih gak bakal," ucap Naya dan Akbar yang hampir bersamaan.

"Nah kan, biasa jodoh sih gitu."

"Kalian di belakang," tegur Guru yang ada di depan."Sibuk sendiri? Mau di keluarin?"

Mereka langsung terdiam dan sok-sokan membaca buku dengan sibuk seolah-olah tidak ada kejadian apapun.

Bu Guru hanya bisa menggelengkan kepalanya dan melanjutkan pembelajaran.

Setelah beberapa lama kemudian guru di depan menjelaskan. Ada sebuah suara yang begitu membuat semua yang ada di kelas menjadi bahagia. Apa lagi kalau tidak jam istirahat.

"Subhanallah, gua suka banget suara itu," ucap Naya bersyukur.

"Massyallah banget ya," balas Fiora sambil tersenyum dan mereka saling menatap satu sama lain.

"Kantin," ucap mereka berdua kompak.

"Eh lu duluan aja deh," balas Fiora dengan malu-malu.

"Kenapa lu?"

"Sama gua aja, ayok," ajak Akbar.

"Dih Fiora gak bakal mau kali sama lu," balas Naya.

"Kalo sama Lo mau?"

"Hah?" Tanya Naya yang tiba-tiba tercengang.

"Ayok kantin."

"Ra-vindra," ucap Naya yang kembali ternganga dengan apa yang dia lihat. "Sumpah ganteng banget, kapan ya gua punya pacar kek Ravindra," batin Naya sambil termenung.

"Naya? Nay," ucap Fiora sambil mengguncang badan Naya.

"E-h iy-a kenapa?" Tanya Naya yang pandangannya tidak lepas dari Ravindra.

"Lu kenapa? Gua kantin dulu ya, lu mau ikut?" Tanya Fiora.

"Lu sama Ravindra?"

Fiora menganggukkan kepalanya.

"Whatt?? Beneran? Astaga keren, temen gua pacaran sama cogan. Njir keren sih," ucap Naya sambil tersenyum bahagia. "Gpp gua gak dapet yg penting temen gua dapet gua bahagia."

"Itu Akbar, kan dia cogan juga," balas Fiora sambil menunjukkan Akbar yang tengah berdiri di samping Naya. "Nah lu sama dia aja, kita doubel date."

"GAK, dah ah, mending gua sama Keisha. Mana tuh orang lagi."

"Dih siapa juga yang mau sama Lo," ucap Alvin.

"Dah ah, lama," ucap Ravindra yang lalu menarik tangan Fiora dan meninggalkan Naya dan Akbar.

"Eh belom selesai berantem nya," ucap Fiora.

"Kamu gak laper? Kita makan dulu," ucap Ravindra sambil mengulurkan tangannya.

Fiora lagi-lagi tersenyum manis. "Iya-iya."

Setelah beberapa saat, mereka akhirnya sudah sampai di kantin. Tepatnya ada di depan meja tempat biasa geng Osiris kumpul.

"Gila sih kantin ini berasa milik lu berdua," ucap Gio sambil menggelengkan kepalanya.

"Gua juga pengen anjir," balas Vano.

"Kita makan di sini?" Tanya Fiora.

"Kamu maunya di mana? Aku ikut kamu aja," balas Ravindra dengan lembut.

"Ah kamu mah," ucap Fiora yang selalu gampang salting ketika melihat wajah Ravindra yang begitu tulus.

"Astaghfirullah, gua gak kuat liat kemesraan ini," ucap Wisnu sambil terus memperhatikan mereka berdua.

"Sabar ya buat kita," ucap Vano.

"Lu aja sih gua enggak," balas Jordi sambil memakan baksonya.

"Heran gua sama Jordi dia jomblo kok bisa biasa aja ya, gak iri gitu?" Tanya Wisnu dengan kesal.

"Kita makan di sana aja," ucap Ravindra yang langsung menarik tangan Fiora.

"Yee mojok aja lu teros," teriak Gio.

"Mereka kenapa sih?" Tanya Fiora dengan bingung.

"Mereka iri sayang," balas Ravindra sambil mengelus kepala Fiora dengan lembut.

"Kamu jangan gitu, kan aku jadi malu," ucap Fiora sambil menutup wajahnya.

Ravindra hanya tersenyum tipis melihat tingkah Fiora yang begitu menggemaskan.

.⋆。⋆☂˚。⋆。˚☽˚。⋆.

"Nanti aku jemput di kelas, jangan kemana-mana," pesan Ravindra sambil tersenyum.

"Iya sayang," ucap Fiora sambil tertawa kecil.

Entah kenapa Ravindra mendengar panggilan itu menjadi salah tingkah. Wajahnya mulai memerah.

"Eh kamu kenapa?" Tanya Fiora dengan polosnya lalu memegang wajah Ravindra. "Kok panas sih? Kamu sakit?"

"Ha-h? Enggak kok," ucap Ravindra lalu perlahan memegang tangan Fiora dan menjauhkan dari wajahnya. "Dah bye." 

"Ravindra kenapa sih?" Gumam Fiora sambil memperhatikan langkah kaki Ravindra yang mulai menjauh.

"Woi, udah pacaran nya?"

"Kenapa? Iri bilang aja lu," balas Keisha kepada Naya.

"Iya, kapan ya gua kek Fiora," keluh Naya.

"Ya lu si Akbar dah ada masih nyari yang lain. Padahal dia udah lama deket sama lu," balas Keisha.

"Beda Kei, aku sama si Akbar udah dari dulu kali temenannya. Kan rumah kita juga tetanggaan."

"Tapi tetep aja gak sih?" Tanya Keisha ke Fiora.

"Em... Iya sih gua setuju," balas Fiora sambil menganggukkan kepalanya.

"Tapi nih ya, gua kasih tau ke kekalian berdua. Sebuah rahasia, em keramaian aja sih nih ya."

"Yaudah apa? Cepetan," ucap Naya sambil melihat-lihat ke ruang guru, takut guru mereka akan ke kelas.

"Tau apaan? Sebelum masuk kelas," tambah Fiora.

"Ini bukan rahasia sih, lebih tepatnya apaan ya?" Tanya Keisha lagi.

"Astaga Keisha, tinggal bilang doang susah amat, cepetan anjir," keluh Naya.

"Jadi gini ....

FIORAVINDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang