Chapter 10 : Ravindra Bohong?

235 31 3
                                    

Fiora hanya menggelengkan kepalanya dengan lesu.

"Aneh lu, gak kek biasanya aja," ucap Naya heran.

"Owh iya gua mau nanya," balas Fiora menatap Naya.

"Apa?" Tanya Naya dengan antusias.

Teng...Teng...Teng...

"Nah pas banget, jam istirahat," ucap Naya yang langsung menghadapkan badannya ke Fiora.

"Yasudah anak-anak, karna jam pelajaran sudah habis, ibu keluar dulu. Selamat Pagi menjelang Siang," ucap Guru yang ada di depan.

"Pagi Bu," ucap siswa di kelas.

"Jadi apa?" Tanya Naya lagi ke Fiora.

"Jadi gini gua punya temen-"

"Temen siapa?" Tanya Naya memotong omongan Fiora.

"Ada deh pokoknya temen gua jauh, dia gak di sini," bohong Fiora.

"Ohhh, jadi kenapa?"

"Nah jadi gini, temen gua itu punya...."

"Punya apa? Kok lu malah kek bingung sendiri."

"Ah, susah mau jelasinnya," keluh Fiora.

"Woi gak keluar?" Teriak seseorang di pintu kelas.

"Ah lu ganggu," kesal Naya. "Lu gak liat? Wajah gua lagi serius."

Keisha hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia lalu menghampiri mereka.

"Laper, nanti aja di sana ceritanya."

"Ayok, ntar aja," ucap Fiora.

Naya hanya pasrah dan mengikuti kemauan mereka. Saat mereka telah sampai di kantin. Terlihat di sana ada seseorang yang memperhatikan Fiora. Siapa lagi kalau bukan Ravindra. Ia secara terang-terangan seolah-olah sangat tertarik dengan Fiora.

"Lu sama si leader Osiris kenapa sih?" Bisik Naya sambil terus memperhatikan Ravindra.

"Anggap aja dia setan," ucap Fiora dengan santai.

"Mana bisa! Muka se perfect dia, gabisa-gabisa. Lu pasti ada apa-apa sama Ravindra."

"Udah lu. Ntar Fiora lama-lama gamau temenan sama lu," ucap Keisha.

"Gua itu kepo Kei...."

"Setuju sama Keisha," ucap Fiora tersenyum.

"Dari tadi perasaan gua ngalah mulu," kesal Naya.

"Karna Naya kesel hari ini gua traktir deh, terserah mau makan apa," ucap Fiora.

"Beneran?" Tanya Keisha dan Naya yang hampir bersamaan.

"Kalo nanya lagi gak jadi traktir," ancam Fiora.

"Asik," ucap Naya tertawa. "Duit jajan gua bisalah buat ngemall ntar."

"Mbak," ucap Naya sambil mengangkat tangannya untuk memesan makanan.

.⋆。⋆☂˚。⋆。˚☽˚。⋆.

"Eh gimana, udah sisa dua minggu, gak kerasa loh," ucap Gio.

"Tau lumayan loh traktir satu bulan," tambah Vano.

"Lo beneran gak suka sama dia?" Tanya Jordi yang tiba-tiba saja berbicara. Mereka semua langsung terdiam.

"Kayaknya kita gak jadi taruhan," lirih Ravindra. "Gak seharusnya sih gua mainin hati dia."

FIORAVINDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang