6 ~ Firasat

939 155 129
                                    

Entahlah baru mengenal memang
Tapi kenapa aku merasa tidak suka ?
Mungkinkah ini firasat buruk ?
Atau hanya perasaanku saja ?


~ author

Fenly kecil tampak memainkan sebuah tongkat kecil yang ia masukkan kedalam kolam ikan yang ada di halaman belakang rumah mereka, sekali lagi ia tidak mendapat coklat dari Farhan seperti saudaranya yang lain. Biasanya Fenly akan menagis tapi kali ini mungkin dia sudah mulai terbiasa dengan perlakuan Farhan yang berbeda padanya.

Fenly kini beralih menatap sebuah coklat yang diulurkan padanya, Fenly juga menatap siapa yang memberikan coklat itu padanya. Setelah coklat Fenly terima anak itu ikut duduk di dekat Fenly sambil memperhatikan ikan yang mereka pelihara.

" Zwei ngga suka coklat... Zwei sukanya keju yang suka coklat kan bang Fenly.... " Kata Zweitson yang kini berusaha menyentuh ikan yang ada didekatnya

" Ini buat bang Fenly ? Boleh ? "  Tanya Fenly

" Boleh... Kan emang Zwei ngga suka coklat bang, tapi umpetin jangan sampe bang Han tahu, Zwei ngga mau bang Han marah lagi sama bang Fen.... Zwei takut kalau bang Han mukul bang Fen lagi "

" Makasih ya Zwei... " Kata Fenly sambil tersenyum manis

Zweitson mengangguk, dia senang sekali melihat Fenly terseyum seperti ini, kini seseorang datang pada mereka dan memberikan makanan ringan dengan rasa keju pada Zweitson.

" Adeknya bang Shan pinter banget sih ? Suka berbagi lagi... Bang Shan jadi sayang sama Zwei " kata Shandy yang tadi memberikan makanan ringan pada Zweitson

" Ini buat Zweitson bang ? Banyak banget. Bang Fen mau ngga ? "  Fenly menjawab dengan gelengan kepala

Shandy mengusap rambut kedua adiknya itu dengan sayang, Zweitson tampak senang dengan perlakuan Shandy, ia juga senang bila berada di dekat Fenly.

" Bang Fen... Kalau nanti bang Han marah, bang Fen bilang aja sama Zwei ! Zwei pasti belain bang Fen, karena bang Han ngga mungkin marah sama Zwei "

" Engga... Yang harusnya lindungi Zwei itu bang Fenly " kata Fenly sambil merangkul Zweitson

" Udah... Yang bener itu, bang Shan yang bakal lindungi kalian semua bukan cuma Fenly atau Zweitson tapi semua adiknya bang Shan pasti bang Shan lindungi. Jadi jangan saling bertengkar ya, saling sayang satu sama lain.... Kita ini saudara, bang Shan ngga pernah pilih kasih sama adeknya bang Shan.... Jangan pernah mikir kalau Abang cuma sayang sama Fenly ya "

"  Tapi sekalipun bang Shan lebih sayang sama bang Fen, Zwei ngga papa... "

" Ngga adil Zwei, jadi Abang itu harus adil, iya kan kak ? " Kata Fenly yang dijawab anggukan kepala oleh Shandy

Zweitson juga mengangguk paham, kini ketiganya kembali berpelukan, Shandy senang setidaknya Fenly tak akan kesepian lagi sekarang.

------------

Setelah beristirahat satu hari, Fenly kembali sibuk mempersiapkan olimpiade matematika yang waktunya semakin dekat. Bahkan saat ada di rumah, Fenly tetap belajar untuk kelancaran olimpiadenya. Ia jarang bergabung dengan saudaranya yang lain, toh biasanya juga seperti itu kan ? Sekalipun ada Fenly di sana kehadirannya tidak terlalu penting.

Sementara itu Siang ini rumah mereka kedatangan tamu, seorang gadis cantik dengan rambut panjang yang ia cat dengan warna pirang, Fajri yang membuka pintu mempersilahkan gadis itu untuk masuk kedalam rumah.

" Mau cari siapa kak ? " Tanya Fajri sopan

" Farhannya ada ? " Jawab gadis itu tak kalah sopan

" Gue Rena, pacarnya Farhan... " Kata gadis itu memperkenalkan dirinya pada Fajri

C E R M I N || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang