36 ~ Pendengar Terbaikmu

784 153 344
                                    

Jadikan aku tempat ceritamu
Kukan jadi pendengar terbaikmu
Percayakan semua padaku
Sampai mati ku mau jadi teman hidupmu

🎵 Pendengar terbaikmu - Ray Prasetya

~ author

Shandy membanting handphone miliknya hingga terlihat retakan di layarnya, ia geram dengan semua bukti yang dikumpulkan Mavin, bagaimana bisa Fajri melakukan ini pada Fenly. Awalnya Shandy masih mencoba menyangkal saat ia Mavin mengatakan Fajri yang membuat Fenly celaka tapi setelah dia melihat semua bukti yang Mavin kumpulkan semua mendadak berubah, Shandy sangat kesal pada Fajri saat ini, pantas saja mobil milik mereka masuk bengkel dan sampai sekarang belum ada kejelasan dimana bengkel itu berada.

" BRENGSEK !!! " umpat Shandy yang kini kembali membanting laptop miliknya karena kesal

Suara nyaring Shandy diiringi suara barang yang terjauh menarik perhatian saudaranya yang lain, mereka dibuat terkejut dengan keadaan Shandy yang berantakan, Fiki mencoba mendekati Shandy dan menenangkan Shandy.

" SURUH DIA KELUAR DARI KAMAR GUE !!! GUE NGGA PERNAH AJARIN ADEK GUE JADI PEMBUNUH !!! KELUAR LO BANGSAT !!! " Teriak Shandy sambil menunjuk Fajri yang saat ini berada di pelukan Farhan

Tangan Fiki yang tadi menahan lengan Shandy perlahan terlepas dan kini menatap Shandy bingung, apa maksud ucapan Shandy tadi ?.

" Shan ! Jaga omongan Lo sama Aji ! Dia Adek Lo ! Keterlaluan banget sih jadi Abang ! Jangan kaya gini dong Shan ! " Kata Farhan memperingatkan

" Gue tanya sama Lo ! Waktu Fenly butuh tanda tangan gue dan transfusi darah dari gue, LO LARANG GUE KAN ? INI AJARAN LO ? IYA LO AJARIN ADEK LO JADI PEMBUNUH !!! "

" Bang Shan udah ! " Kata Zweitson yang kini ikut menenagkan Shandy

" Bang... Gue... Gue ngga paham " kata Fajri lirih sambil memainkan jarinya

" Sekarang gue tanya dan Lo harus jawab jujur ! Kemana mobil yang biasa Lo pake ? KEMANA ? " tanya Shandy marah

" Astaga bang, Lo marah sama Aji cuma karena mobil ? Bang Shan... Sabar dong, semua bisa dibicarain baik-baik, ga harus dengan marah gini ! Ngga baik bang " kata Ricky

" Mobilnya... Rusak parah bang dan masih di bengkel " jawab Fajri

" Kenapa rusak ? Abis nabrak ya ? tanggung jawab ngga sama korbannya ? Oh jelas engga, kan Lo sengaja nabraknya... Fik, bukan gue tapi nih, dia yang khianati kapten kita... Kalau Lo mau tahu siapa yang bikin kapten celaka, ini orangnya " kata Shandy

" Maksud bang Shan, Aji yang nabrak bang Fen sampai bang Fen celaka ? " Tanya Fiki yang kini mulai menangis

" Iya dia minta bantuan Bagas, Lo kira Lo bisa simpen rahasia ini Ji ? Engga... Sekarang Lo udah puas dong ? Fenly udah celaka ya kan ? Tapi Lo lupa kalau aja ga ada Fenly mungkin Lo udah jadi orang gila karena teror itu ! "

" Aji... Kenapa ? Kenapa Lo senekat itu sih Ji ? Kenapa ngga pikir panjang dulu sebelum Lo lakuin ini ke Fen ? " Kata Ricky masih mencoba menahan amarahnya

" Ji bener yang dibilang Shandy ? Aji beneran celakain Fenly ? " Tanya Farhan dengan nada lembut

" Terlihat sekali bukan bedanya ? Setelah Lo tahu dia celakain Fenly Lo masih bisa bicara lembut ke Aji tapi kenapa sama Fen ngga bisa ? "

" Lo sampah Ji ! Lo ngga tahu gimana menderitanya bang Fen saat ini ! Lo ngga tahu kan seberapa parah keadaan bang Fen ? Lo bener-bener sampah Ji ! Lo tuh.... Gue benci sama Lo Ji ! Gue benci sama Lo ! "

" Maaf... Maaf... Gue nyesel " Isak Fajri

" MAAF LO NGGA BISA BALIKIN SEMUANYA JI ! LO AJA SAMPAH APALAGI KATA MAAF LO !!! " kesal Fiki

C E R M I N || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang