23 ~ Kekuatan

849 158 247
                                    

Seperti apapun kalian harus bertahan
Kalian adalah sumber kekuatanku
Jangan sedih karena aku terluka
Tetaplah tersenyum agar senyum itu menular


~ author

Bagas kini sudah berganti pakaian dengan pakaian yang sudah dia siapkan di mobil miliknya, dia tampak tersenyum sekilas kemudian kembali keluar dari dalam mobil miliknya, dengan berlari kecil dia mendekati Fenly yang sudah tidak sadarkan diri, ada handphone milik Fenly yang masih tergeletak tak jauh dari tangan Fenly juga kalung milik Farhan yang tengah Fenly genggam.

" Waktunya bersandiwara dan menghancurkan Abang Lo Fenly... " Kata Bagas sambil tersenyum tipis

Bagas melepas jaket miliknya dan menggunakan jaket tadi untuk meredam perdarahan pada punggung Fenly, ia juga meraih handphone milik Fenly dan langsung mencari nomor Shandy untuk dia hubungi. Seperti yang sudah Bagas prediksi sebelumnya Shandy dengan cepat menjawab panggilan dari Bagas melalui handphone milik Fenly tadi.

" Dek... Fenly kenapa ? Fenly dimana ? Jangan buat kak Shandy takut dek ! " Kata Shandy dengan nada khawatir

" Halo Shan ini gue Bagas.... Ini gue liat Fenly luka parah banget di pinggir jalan, kayanya korban begal atau semacamnya karena gue ngga liat motor Fenly disini, Shan Lo bisa cepet kesini ngga ya ? Kita masih ada dijalan sekitar sekolah Fenly... Sepi banget Shan, gue ngga bisa tolong Fenly sendirian "

" Lo tunggu disitu ! Bentar lagi gue sampe "

Setelah sambungan telvon terputus, Bagas kembali menatap Fenly yang tampak memejamkan matanya. Bagas tersenyum tipis pada Fenly seolah semua rencananya benar-benar berjalan mulus tanpa hambatan sama sekali. Tak lama Shandy benar-benar sudah datang dan langsung turun dari mobilnya untuk menghampiri Fenly dan Bagas.

" Kok bisa gini sih Gas ? Fenly kenapa ? " Tanya Shandy setelah berada di dekat Bagas

" Gue sampe sini udah begini Shan, kita bawa aja lah Fen ke rumah sakit kasian dia.... Eh tapi itu Fenly bawa kalung ? " Kata Bagas sambil menunjuk kalung yang ada ditangan Fenly

Shandy meraih kalung tadi dan hanya menyimpannya, dia tidak ingin mencari tahu apa-apa dulu saat ini keselamatan Fenly jauh lebih penting. Shandy langsung mengangkat tubuh Fenly untuk ia bawa ke mobil miliknya. Dengan kecepatan tinggi Shandy langsung menuju rumah sakit.

Sampai di rumah sakit Fenly berhasil mendapatkan perawatan medis yang baik, saat ini Fenly masih ditangani di dalam ruang IGD sementara Shandy dan Bagas menunggu di depan pintu IGD. Shandy tampak menghubungi saudaranya yang lain untuk menyusul ke rumah sakit. Ia memperhatikan kalung yang tadi ia bawa, ia tidak ingin menuduh tapi dia tahu jika ini adalah kalung milik Farhan, apa mungkin jika Farhan ada kaitannya dengan semua ini ?, Tidak sejahat apapun Farhan dia tidak akan sampai hati menyakiti Fenly sampai seperti ini.

" Lo kenal sama yang punya kalung itu ? " Tanya Bagas

" Engga.... Gue ngga tahu, gue juga ngga ada niat buat cari tahu, saat ini buat gue Fenly selamat dulu, perkara pelaku itu urusan belakangan "

Bagas mengangguk tapi dalam hati dia merutuki sikap Shandy yang seperti ini, Bagas yakin Shandy tahu tentang kalung itu milik Farhan tapi kenapa Shandy malah berkata jika dia tidak tahu, apa dia berniat melindungi Farhan ? Tapi Bagas tetap harus bersikap tenang agar tidak dicurigai oleh Shandy maupun yang lain.

" Shan... Gue balik duluan ngga papa kan ? Gue pengen banget nungguin Fenly tapi gue bener-bener ada urusan yang ngga bisa gue tinggal " pamit Bagas

" Iya ngga papa, bentar lagi saudara gue juga Dateng kok, makasih ya udah bantuin Fenly, nanti jaket Lo gue gantiin "

C E R M I N || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang