8 ~ Tak Terlihat

821 152 124
                                    

Mungkin sulit bagimu melihatku
Hanya semacam noda yang tak kasat mata
Entah masihkah kau mengingat nama
Hadirku saja kamu tidak begitu peduli


~ author

Gilang tampak bersenandung riang bersama Ricky, mereka mendekat kepada seorang anak kecil yang tampak asik membuat origami berbentuk kapal yang akan ia masukkan kedalam kolam ikan, mereka mendekati anak itu dan menemaninya melihat kapal origami buatannya mengambang di kolam ikan.

" Siapa yang ajarin Fen buat origami ? " Tanya Gilang sambil mengusap rambut Fenly

" Bang Ricky... " Jawab Fenly sambil memandang Ricky sekilas kemudian menatap kapal origami miliknya lagi

" Semuanya aja Fenly... Kemaren bang Shan sekarang bang Ricky sama bang Lang... Kalian ga ada yang sayang sama Fajri ! " Kesal seseorang yang kini berdiri tak jauh dari mereka bertiga

" Aji... Kan kita cuma main sama Fenly, tadi kita juga udah main sama Fajri kan ? "  Kata Gilang pelan

" Aji gini ya, bang Ricky sama yang lain bukan cuma abangnya Fajri ! Jadi stop marah setiap kita Deket sama Fenly... Fen juga adik kita, abangnya Fajri juga "

" Bang Ricky jahat ! Ngga ada yang sayang Aji, Aji mau pergi aja ikut papa sama mama " kata Fajri yang berlari lewat gerbang belakang menuju jalan

Nyaris saja sebuah mobil menabrak tubuh Fajri andai Farhan yang entah dari mana meraih tubuh Fajri dan membawanya ke tepi jalan. Karena kejadian ini Farhan benar-benar marah pada Gilang, Ricky bahkan Fenly yang tidak tahu apa-apa. Bahkan Fenly sampai di kurung di kamarnya karena hal ini oleh Farhan

" Abang... Buka ! Fen ngga salah bang ! Fen janji ga akan ganggu Aji... Abang... Buka pintunya bang.... Bang Han... " Teriak Fenly sambil menangis

" Abang... Fen minta maaf...  Bang buka pintunya ! Fen laper bang... " Kata Fenly lirih

Gilang dan Ricky yang mendengar isakan Fenly ikut sedih, ini salah mereka tapi kenapa Fenly yang mendapat hukuman ? Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk tidak pernah mendekati Fenly dan menjauh dari Fenly, hal ini mereka tujukan agar Fenly bebas dari hukuman Farhan lagi, meski mereka harus siap jika suatu saat nanti Fenly akan lebih jauh dari mereka.

-------------------

Hari ini Fenly dan yang lain sudah bersiap di lokasi olimpiade untuk memperebutkan tiket final yang hanya bisa dimiliki oleh tiga sekolah saja, sekali lagi mereka harus berhadapan dengan seratus lima puluh soal matematika yang tentunya tingkat kesulitannya sedikit lebih tinggi dari kemarin, setelah peluit dibunyikan mereka langsung membuka soal dan mengerjakan satu demi satu soal yang tersaji. Tampaknya hari ini Fenly dan timnya lebih mudah dalam menemukan jawaban karena sudah biasa dengan model soal yang tersaji.

Peluit tanda selesai berhenti ketika jam menunjukkan waktu 00.00 tanda waktu telah habis, sekali lagi mereka menunggu didepan layar monitor untuk menunggu keputusan siapa tiga sekolah yang akan bertanding di final nantinya. Sudah dua sekolah diumumkan tapi nama sekolah mereka belum juga muncul, hingga pada posisi pertama mereka membaca nama sekolah mereka dengan skor paling tinggi.

" Lolos final Fen.... " Kata Angga Girang sambil merangkul Fenly

" Tadi gue hampir pingsan rasanya, banyak banget soal yang sebenarnya gue ngga ngerti tapi untung ya pak kapten kita ini pinter " puji Nisa

" Kita saling melengkapi, tadi ada kan soal yang gue ga bisa sampe akhirnya Angga yang kerjain, Lo tadi juga bantu beberapa soal yang gue ngga ngerti " kata Fenly

C E R M I N || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang