39 ~ Jarak

837 150 208
                                    

Pergilah menjauh dariku
Sejauh jarak yang ku berikan padamu
Aku tahu kamu siapa
Jadi sudah ! Jangan mainkan drama lagi

~ author

Beberapa waktu ini Fenly banyak menghabiskan waktu bersama Fajri yang ia kira sebagai Deren, hal ini juga berdampak baik dengan hubungan Fajri dan Fiki maupun Shandy, kedua saudaranya itu kini sudah bisa menerima Fajri dan memaafkan Fajri, terlalu lama marah juga tidak baik, bahkan Shandy juga meminta maaf pada Fajri terkait dengan ucapan kasarnya Waku itu. Shandy begitu emosi dan tidak bisa mengkontrol dirinya. Kini tugas mereka cukup berat karena jika Fenly tahu Deren adalah Fajri, mungkin semua akan kacau.

Malam ini Shandy tengah memikirkan semua masalah yang bertumpuk dihidupnya, belum selesai dengan keadaan Fenly dan masalah keluarganya, masalah datang lagi padanya dengan Farhan yang jatuh hati pada kekasihnya, ditambah lagi dengan Fajri yang kini menyamar sebagai Deren, jika Fenly tahu, Shandy takut Fenly akan marah. Shandy mengacak rambutnya kasar, rasanya kepalanya ingin pecah saja saat ini.

" Kak Shan.... " Panggil seseorang yang sangat Shandy kenal dia siapa, dalam hidupnya hanya satu orang yang memanggilnya kak dan bukan bang, siapa lagi jika bukan Fenly

Shandy berlari kecil menuju adiknya itu dan membantu Fenly untuk duduk di tempat tidur milik Shandy. Tanpa suara Shandy mengusap pelan rambut Fenly.

" Maafin Fen... Fen buat hidup kak Shandy sama Fiki susah.... Fen jadi beban buat kalian ya kak ? Fenly... Fenly minta maaf "

" Jangan ngomong gitu dek ! Adek nyakitin kak Shandy " kata Shandy sambil terisak

" Sekarang kak Shandy nangis karena Fenly juga ya ? Fen jahat banget ya kak ? Maafin Fen ! Kak Shandy jangan nangis ! "

" Fenly.... Dengerin kakak baik-baik ya dek ! Fenly ngga pernah jadi beban buat kak Shandy ! Sekalipun ngga pernah, mau gimanapun keadaan Fenly saat ini, Fenly ngga pernah jadi beban buat kakak ! Kak Shandy bukan nangis karena Fenly.... Tapi kakak sedih kalau Fen bilang Fenly tuh beban buat kakak ! Kak Shandy sayang sama Fen, kak Shandy juga yakin Fiki mikir gitu, jangan bilang gitu lagi ya dek ! Kak Shan ngga suka "

" Maaf kak ! Fenly cuma takut "

" Sini kalau gitu, peluk kak Shandy biar ngga takut lagi " kaya Shandy yang kini membawa Fenly kedalam pelukannya

" Kalau Fen takut jangan menyalahkan diri sendiri tentang apa yang sudah terjadi ! Jangan anggap Fenly itu beban buat kakak sama Fiki... Kalau takut Fen cukup bilang dan peluk kak Shandy, kak Shandy akan nemnin Fenly biar Fen ngga takut lagi "

" Makasih ya kak... "

" Sama-sama kapten, terus lepas landas, terbang dan mendarat dalam pelukan Kak Shan ya ! Jangan takut ! Kak Shan akan terus ada disini buat Fen "

" Ngga tau mesti ngomong apa selain terimakasih karena udah jadi kakak Fenly ! Fen sayang kak Shandy "

" Kak Shandy juga sayang Fen banyak banyak, sekarang Fen istirahat gih udah malem, inget kata dokter Alif ! Harus banyak istirahat "

" Iya kak... "

Fenly bangkit dari duduknya dan kini mulai berjalan menjauh dari Shandy dengan bantuan tongkat miliknya. Tapi sebelum Fenly sempat pergi, ia kembali menoleh pada Shandy.

" Kak besok Fen pergi sama Deren ya, cuma ke taman deket sini kok "

" Iya hati-hati kalau pergi "

" Iya kak, besok Deren kesini dulu kok jemput Fenly, yaudah Fen ke kamar ya kak ! Malem kak Shandy "

" Malam Fenly "

Shandy sengaja tidak mengantar Fenly karena memang itu yang dia mau, Fenly ingin lebih mandiri dan tidak bergantung pada orang lain katanya, jadi dia meminta pada Fiki dan Shandy untuk membiasakan Fenly berkeliling didalam rumah sendiri.

C E R M I N || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang