Mungkin ini waktunya untuk istirahat
Sejenak melupakan luka yang dirasa
Menyembuhkan hati yang patah
Dan menghidupkan tawa
Yang pernah mati suri
~ authorZweitson membanting pintu rumah dengan keras, ada rasa benci dan kecewa dalam diri Zweitson pada kakak tertuanya, dia tidak butuh hadiah dari Farhan, dia hanya ingin Farhan sedikit memberikan perhatian pada Fenly, dengan begitu Zweitson yakin Fajri dan Fenly perlahan akan berdamai, tapi apa yang Farhan lakukan ? Dia menghancurkan semuanya. Zweitson langsung masuk kedalam kamar miliknya dan kembali membanting pintu kamarnya.
Hal itu bersamaan dengan kedatangan Fenly di rumah, Fenly menatap pintu kamar Zweitson yang terbanting keras, ia berfikir apa yang sebenarnya terjadi ? Apa yang terjadi di kedai tadi ? Fenly menggeleng pelan kemudian melepas jaket yang ia kenakan, baru saja jaket itu terlepas seseorang membuka pintu rumah dengan keras.
" Kak... Shan, Lo.... " Fenly belum menyelesaikan kalimatnya tapi Shandy sudah menarik lengan Fenly dan membawanya kedalam pelukannya
" Kak.... Lo ngga papa kan ? " Tanya Fenly bingung dengan sikap kakanya
Shandy melepas pelukannya dan kini mencium tangan Fenly beberapa kali yang makin membuat Fenly kebingunggan, belum selesai kebingungan Fenly, kini Zweitson ikut keluar dari kamar dan langsung memeluk erat tubuh Fenly.
" Ini pada kenapa sih ? Jangan buat gue bingung " kata Fenly
" Bang Fen.... Zwei laper, masakin dong ! "
" Emang di kedai tadi kalian belum makan "
" Maunya makan masakan Lo, lagian di kedai ga seru... Mending di rumah makan masakan Lo, iya kan Son ? " Zweitson mengangguk setuju
" Sebenernya di kedai tadi ada apa sih ? Pasti ada yang terjadi kan ? Gue ngga mau masak kalau kalian ga cerita "
" Fen juga ga bilang kalau tadi bang Han ga Dateng ke sekolah buat ambil rapor, kenapa kak Shan harus cerita ? Terus tadi kenapa ngga ke kedai ? " Tanya Shandy yang membuat Fenly diam
" Kalau tadi ngga ke kedai Fen kemana ? Kenapa ngga hubungi kak Shandy aja kalau emang bang Han ngga Dateng ? Kenapa bohong dan bilang kalau bang Han udah ada di jalan ? Coba jawab nanti baru kak Shandy sama Zwei cerita ada apa di kedai "
" Ummm... Kalian mau makan apa ? Kalau pasta gimana ? " Tawar Fenly menghindari pertanyaan yang diberikan oleh Shandy
" Gue suka pasta.... Yuk gue bantu masaknya bang " kata Zweitson yang tidak ingin masalah ini berbuntut panjang
Fenly mengangguk, dia melempar jaket miliknya ke sofa dan kini berjalan bersama Zweitson ke dapur untuk membuat pasta. Mungkin memang sebaiknya dia tidak tahu apa yang terjadi di kedai sampai kakak dan adiknya tampak marah seperti ini. Fenly memilih untuk menyibukkan diri dengan berbagai macam bahan untuk membuat pasta. Zweitson dengan sedikit arahan dari Fenly juga cukup cekatan untuk membantu Fenly, sementara Shandy dia hanya duduk sambil memperhatikan kedua adiknya yang asik memasak.
" Wahhhhh... Penasaran nih gimana rasanya pasta yang dimasak sama duo juara satu pasti enak banget sih ya " kata Shandy senang
Tak lama pasta sudah tersaji di hadapan Shandy, seperti anak kecil Shandy bertepuk tangan dan menatap pasta yang dimasak adiknya tadi penuh minat. Zweitson dan Fenly kini bergabung dengan Shandy.
" Ehhh bang.... Jangan dulu ! Cuci tangan dulu bang Shan " kata Zweitson sambil memukul tangan Shandy yang ingin mencicipi pasta buatan Fenly dan Zweitson
" Udah bersih Son, nih liat ! Mau coba dikit dulu abis ini gue cuci tangan deh "
" Engga boleh bang, cuci tangan dulu sana ! Itu belum tentu bersih lho ! Pokonya ga boleh makan kalau belum cuci tangan "
KAMU SEDANG MEMBACA
C E R M I N || U N 1 T Y
FanficBegitu mudahnya jadi kamu, dapat perhatian, kasih sayang dan semua hal baik dari penghuni rumah ini, sementara aku... Aku hanya anak yang tak pernah benar, apapun yang ada dalam diriku itu salah. Dikatakan bungsu katanya bukan, tapi aku juga bukan s...