41 ~ Waktu

845 157 197
                                    

Ku ingin bicara pada waktu
Tentang semua masalahku
Biarkan semua tak tahu apa yang sebenarnya terjadi
Hujanpun butuh waktu

~author

Shandy dan Farhan sepakat untuk berhenti mengungkit masalah tentang Nindy waktu itu dulu, saat ini mereka memilih fokus dengan Fenly yang akan melangsungkan operasi, mereka tampak mencoba membuat Fenly tenang, beberapa kali Alif juga datang untuk memastikan kesiapan Fenly dalam menjalani operasi. Kini Fenly sudah siap dengan pakaian operasinya. Shandy tampak merangkul Fenly erat

" Jangan khawatir ya Fen ! Pokonya Fen tenang aja ! Kakak yakin semua akan baik-baik aja, setelah ini Fenly pasti bisa liat lagi kok jadi Fen ngga boleh panik ya " kata Shandy sambil mengusap rambut Fenly pelan

Fenly kini memeluk erat tubuh Shandy sambil tersenyum manis

" Fen atau kak Shandy yang khawatir ? Fen ngga papa kak... Jangan khawatir ya ! Fen bisa kok hadepin ini sendiri... Setelah ini semua akan baik-baik aja ! "

" Kaka takut Fen.... Kakak ngga bisa biarin Fen kesana sendiri, kakak beneran ngga boleh ikut liat operasinya ya ? Kak Shandy janji deh kak Shandy ga akan ganggu..  kak Shandy bakal ada di sudut ruangan liatin Fen "

" Gue ngga yakin kalau Lo ngga akan ganggu sih Shan..  yang ada Alif ngga fokus kalau ada Lo ! Lo pasti ngga akan bolehin mereka pake pisau bedah kalau Lo liat operasinya " kata Mavin

" Iya Shan... Bukannya ngga kasih izin, tapi percaya sama kita .. kita pasti lakuin yang terbaik buat Fenly " kata Alif

" Ini bukan operasi pertamanya Alif Shan... Dia lebih profesional dari yang Lo bayangin ! Percaya aja sama Alif "

" Kak... Fen ngga sendiri ! Kan Fen sama kak Alif ! Kak Alif pasti jagain Fen kok... Iya kan kak Alif ? " Tanya Fenly

" Iya dong ! Sama kaya yang pernah kak Alif bilang sama Fen, kalau kak Alif masih pengen jadi dokter, kak Alif masih sayang nyawa jadi kak Alif pasti lakuin yang terbaik buat Fenly "

Akhirnya Shandy mengangguk dan menyetujui semua kebijakan rumah sakit terkait operasi yang akan Fenly jalani. Setelah sedikit berdebat dengan Shandy, akhirnya para medis dan Alif membawa Fenly menuju ruang operasi. Sementara semua saudara Fenly hanya bisa menunggu didepan pintu ruang operasi hingga operasinya selesai.

Shandy terus berdoa untuk kelancaran operasi Fenly, dia benar-benar khawatir pada Fenly saat ini. Dia bahkan tidak bisa duduk dengan tenang, ia terbayang dengan pisau bedah yang akan melukai Fenly didalam sana, ya Tuhan hilangkan semua pikiran buruk dari otak Shandy sekarang juga karena Shandy takut dia akan kelepasan dan mendobrak pintu ruang operasi saat ini juga.

" Bang Shan... Udah dong ! Bang Fen ngga akan kenapa-napa kok ! Justru setelah ini bang Fen bakal sembuh, bang Fen bakal bisa liat lagi " kata Zweitson mencoba menenagkan Shandy yang terus merasa khawatir dengan Fenly

" Iya bang ! Jangan khawatir gitu ! Nanti kita semua bisa ikut khawatir sama bang Fen " kata Fiki

" Engga... Engga... Bang Shan baik-baik aja kok, ngga khawatir... engga Kok engga... Nih bang Shan tenang nih... " Kata Shandy sambil duduk dikursi tunggu

Tapi baru beberapa detik Shandy duduk, dia sudah berdiri kembali dan berjalan mendekati pintu ruang operasi.

" Operasinya emang selama ini ya ? Kok lama banget sih ? " Kata Shandy

" bang Shan.... Tenang ! Kovel ngga papa, udah dong bang ! " Kata Fajri sambil merangkul Shandy

" Gue khawatir Ji ! " Akhirnya Shandy mengaku jika dia khawatir dengan keadaan Fenly saat ini

C E R M I N || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang