3 ~ Tolong

1.1K 174 232
                                    

Tolong berhenti menghukumnya
Jangan siksa dia lagi
Asal kamu tau dia juga seorang adik
Tolong bersikaplah lebih adil pada mereka


~ author

Shandy berlari menaiki tangga dengan tergesa, setelah mendapat aduan dari Fiki dan Zweitson tentang Fenly yang mendapat pukulan dari Farhan, Shandy segera berlari menuju kamar Fenly, Shandy mengetuk pintu kamar Fenly Pelan.

" Fen ini kak Shandy.... Kakak masuk ya ! " Kata Shandy yang kini membuka kamar Fenly dan menemukan adiknya yang tampak duduk di tepian kasur sambil menangis kuat bahkan badannya sampai bergetar hebat

Shandy segera berlari mendekati Fenly dan memeluk erat tubuhnya, sakit sekali melihat Fenly seperti ini, ia juga melihat telapak tangan Fenly yang merah, bahkan sedikit lecet.

" Kak... Kak.... Sa... Kit.... Fenly... Fen.. ngga nyuri kak... Beneran "

" Iya... Kak Shandy percaya kok sama Fenly... Percaya banget, Udah ya kan sekarang ada kak Shandy jadi ngga ada yang bisa sakiti Fenly lagi ! Kakak janji "

" Panas kak... Sakit... Tangan Fenly sakit banget kak... "  Adu Fenly

" Mana sini coba kak Shandy liat ya...." Shandy meniup kedua telapak tangan Fenly yang merah dan lecet tadi.

" Bang Fen... " Kata Zweitson dan Fiki sambil mendekat mereka tampak sudah ingin menangis melihat Fenly

" Fenly masih sakit, bisa minta tolong ambilin kotak p3k ngga ? Ada di kamar bang Shan, diatas meja, kasian Fenly tangannya belum diobatin "

" Boleh bang... Ayo Fik " ajak Zweitson sambil menarik lengan Fiki

Fenly bersandar pada dada bidang Shandy, masih dengan tangisnya yang belum reda hal ini membuat Shandy ikut merasakan sakit. Tak lama Fiki dan Zweitson datang sambil membawa kotak p3k yang tadi diminta oleh Shandy.

" Kak Shandy obati ya tangannya " kata Shandy sambil mengoleskan salep pada telapak tangan Fenly

" Bang Fen... Fiki minta maaf Ya, tadi Fiki yang umpetin mobil mainan Aji di kamar bang Fen, maaf bang... Jangan nangis ! Fiki jadi ikut sedih liatnya " kata Fiki yang kini malah ikut menangis sambil memeluk erat tubuh Fenly

" Zweitson juga mnta maaf ya bang... Yang ajak Fiki ambil mobil mainan Aji tadi Zwei " kini Zweitson ikut-ikutan menangis sambil memeluk Fenly dan Fiki juga

" Udah dong ! Kok malah ikut nangis, Biarin Fen istirahat dulu ya... Kalian balik ke kamar sana "

Fiki dan Zweitson mengangguk dan kini meninggalkan kamar Fenly , Shandy kembali mengusap rambut Fenly lembut, adik kesayangannya itu masih saja menangis mungkin memang masih merasakan sakit pada telapak tanahnya.

" Fen tidur ya ! Kak Shandy temenin disini sampe Fen tidur "

" Makasih kak... "

Shandy mengecup kening Fenly sekilas dan kemudian membiarkan Fenly tidur.

---------------

Shandy menatap lagi foto masa kecil Fenly, adiknya yang satu ini berubah banyak sekali setelah dia dewasa, adiknya yang dulu sering sekali mengadu tiap kali dihukum Farhan kini berubah menjadi pria dingin yang jarang sekali bercerita saat dia memiliki masalah. Shandy berhenti menatap foto Fenly saat ada yang mengetuk pintu kamar miliknya, ia tersenyum pada pria yang saat ini berdiri di depan pintu kamarnya.

" Bang... Ditunggu buat sarapan sama yang lain tuh " kata Fajri sambil mendekati Shandy

" Ummm... Abis ini gue keluar, mau sisir rambut dulu "

C E R M I N || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang