Tak mengapa, ini sudah jadi keputusanku
Semua sudah ku pertimbangkan resikonya
Aku yakin ini akan berat
Tapi tak apa, asal kamu bahagia~ author
Fenly pasrah saja saat dia harus mengikuti langkah Rena yang menyusuri toko pakaian yang entah ini sudah toko keberapa yang mereka kunjungi, ingin protes pun rasanya Fenly tidak sanggup melakukannya. Fenly juga rela membawakan semua barang belanjaan milik Rena yang tentunya tidak sedikit.
" Kak Rena... " Panggil Fenly yang kini mulai merasa lelah mengikuti Rena yang sepertinya tidak memiliki rasa lelah
" Kok panggil kak sih ? Panggil Rena atau sayang juga boleh, kamu kan pacar aku sekarang Fen, jangan kaku gitu lah "
" Hufffff.... Udah yuk ! Gue capek, kita pulang aja lah "
" Fenly, sayang... Coba jangan pake Lo gue gitu ! Pacaran kok ngga romantis sih... Kamu juga ga boleh ngeluh gitu dong, namanya juga ibu hamil kan banyak mau, ngertiin dong "
" Iya tapi aku capek, kalau aku mati kacapean gimana ? Mau kamu pacaran sama mayat ? "
" Iya deh maaf... kita makan aja ya di situ tuh... " Kata Rena sambil menunjuk salah satu restoran cepat saji yang cukup terkenal, Fenly kembali mengangguk patuh
Kini mereka sudah berada di restoran cepat saji dengan beberapa menu yang sudah tersaji dihadapan mereka, sekali lagi Fenly harus mengalah dan menahan rasa kesal saat Rena meminta Fenly untuk menyuapinya." Aku harap kak Rena nepatin apa yang kak Rena tadi bilang ! Aku ngga mau denger saudara ku dapat masalah dari kak Rena ataupun kak Bagas "
" Masih aja panggil kak, Kamu ngga percaya sama aku ? Oke aku buntiin ke kamu ya "
Rena meraih handphone miliknya dan kini menghubungi Farhan, tak lupa dia juga mengaktifkan mode load speaker agar Fenly dapat mendengarnya.
" Mau apa lagi Lo hubungi gue ha ? Ngga ada kapoknya Lo Ren " kata Farhan di sambungan telefon.
" Gue mau damai sama Lo... Besok gue bakal Dateng dan jelasin semua gue ngga bakal ganggu Fajri dan kalian lagi "
" Tipuan model apa lagi sih Ren, Lo punya rencana apa lagi ? "
" Gue gga nipu dan ngga rencanain apa-apa gue cuma mau damai aja sama Lo "
" Oke gue tunggu Lo di rumah besok tapi sampai Lo buat masalah gue ngga akan kasih ampun sama Lo "
" Iya... Ngga usah marah-marah gitu dong, sampai besok Farhan "
Setelah itu sambungan telefon terputus, Rena menatap Fenly sambil tersenyum manis sementara Fenly hanya mengangguk sekilas seolah merasa cukup puas dengan apa yang Rena lakukan.
" Kak Rena pulang naik taksi aja ya, nanti taksinya aku yang bayar " kata Fenly sambil memakan kentang goreng yang tersaji dihadapinya
" Kok bukan kamu aja yang anter aku pulang ? Aku maunya kamu yang anter pulang "
" Belanjaan kak Rena banyak, aku naik motor bukan mobil, susah... Kalau jatuh atau ada apa-apa dijalan gimana ? "
" Perhatian banget sih pacar ku yang kali ini, oke aku bakal pulang naik taksi, kamu ga perlu bayarin kok, aku bisa bayar taksinya sendiri "
" Karena udah jelas kita pulang sendiri-sendiri aku pulang duluan.... Makanannya udah aku bayar, di luar juga udah ada taksi yang aku pesan, aku minta taksinya buat nunggu kak Rena, jadi ngga usah buru-buru makannya, taksinya juga udah aku bayar... Plat nomor sama jenis mobil udah aku kirim ke kak Rena biar ga susah carinya... Aku pulang duluan " setelah mengatakan itu Fenly meraih kunci motor miliknya dan langsung pergi dari restoran cepat saji tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
C E R M I N || U N 1 T Y
FanfictionBegitu mudahnya jadi kamu, dapat perhatian, kasih sayang dan semua hal baik dari penghuni rumah ini, sementara aku... Aku hanya anak yang tak pernah benar, apapun yang ada dalam diriku itu salah. Dikatakan bungsu katanya bukan, tapi aku juga bukan s...