23-Manusia Hina

179 24 3
                                    

Gak kerasa ya, beberapa hari lagi lebaran

Udah ada yang dapet THR duluan belum?

Mudik/ Enggak?

Tandai jika ada typo ya guyss!!!

###

Velyn membuka tas yang di taruh di meja oleh Theo beberapa saat yang lalu. Ia membukanya dan mengambil satu check dan satu Flashdisk yang ada di sana.

Henry yang kebutalan membawa Laptop langsung menyerahkannya pada Velyn. Velyn pun segera memasangkan Flashdisk itu ke Laptop itu.

Semuanya mulai mendengarkan rekaman itu dengan seksama. Dimana awal mulanya Theo memulai rencana balas dendamnya karena Novita, gadis yang ia sukai secara diam-diam.

Membuat Efrain menegang. Bahkan di rekaman terakhirnya Theo mengatakan bahwa tante Hana telah meninggal, beribu-ribu kata 'Maaf' Theo ucapkan dari rekaman itu.

Gara yang mendengarnya merasa di hantam oleh ribuan pisau dalam hatinya. Ia merasa tak percaya kalau Mamanya telah meninggal

"Itu semua bohongkan, nyokap gue gak meninggal. Dia pasti bohongkan." Ucapnya menatap semua orang yang ada di sana.

Tak ada yang berani untuk menjawab pertanyaan Gara, semunya bungkam.

"BILANG SAMA GUE KALAU SEMUA ITU BOHONG!" Teriaknya merasa prustasi.

"Ed, bilang sama gue, kalau nyokap gue belum meninggal." Ucap Gara, di hadapan Edward.

Edward hanya bisa terdiam, dia bingung harus mengatakan apa kepadanya.

"Ed, katakan sama gue kalau nyokap gue masih hidup." Tegas Gara, mengguncang bahu Edward, untuk mendengar kebenaran.

"Ed!" Panggil Gara dengan tatapan sendu.

"Maaf, Tante Hana udah gak ada." Ucap Edward, dengan suara bergetar.

Deg

Gara melepaskan cengkraman tangannya dari bahu Edward, pasokan udara seolah berhenti yang membuatnya merasa sesak.

"Ini semua bohongkan?" tanya Gara masih belum percaya.

Deo melangakahkan kakinya mendekat ke arah Gara."Gue tau ini gak mudah buat lo, tapi ini udah jadi ke hendak Tuhan, ikhlas Gar.Tante Hana udah bahagia di sana, ia sudah gak ngerasain sakit lagi." Jelas Deo, memberi ketenangan untuk Gara.

"Kenapa dia jahat banget sama gue, De. Bahkan gue gak punya salah apa-apa sama dia, gara-gara dia nyokap gue meninggal." Lirihnya dengan suara bergetar.

"Gue tau ini gak adil buat lo, tapi lo harus tegar untuk saat ini. Kasus lo belum selesai, kita selesaikan dulu kasus ini oke." Ucap Deo sambil menepuk pundak Gara.

"Lalu bokap gue di mana?" tanya Gara, setelah mampu sedikit menerima kenyataan.

"Kita gak nemuin kabar apa-apa dari Bokap lo, setelah pemakaman nyokap lo. Bahkan kita sudah mengunjungi rumah lo, tapi tak ada satu orang pun yang tau kehadiran bokap lo." Jelas Edward.

Love and Pain [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang