33-Titik sinyal

118 13 0
                                    

📍Manison

Tiger, Rubah, Tupai dan juga Lion tengah berkumpul di depan layar komputer. Tak lama sebuah Panggil Vidio call masuk, Lion segera mengangkatnya.

"Kita menemukan tempat persembunyian, Mudroc." Seru Jack, atasan mereka.

"Apa yang kau temukan?" tanya Lion.

"Semalam,di bagian ibu kota Australia,terdapat helikopter yang mendarat secara ilegal. Di pendaratan rootop rumah sakit kota."

"Salah satu Pasien rumah sakit hilang secara tiba-tiba, dan seorang suster meninggal di tempat dengan luka tusuk di perutnya. Hal itu membuat kepolisian disana bergerak cepat untuk menacari pelakunya. Para hacker mencoba untuk melacak Helikopter itu, dari kode perusahaan yang membuatnya. Dan mereka berhasil melacaknya, sinyal Helikopter itu menghilang tepat di bagian Utara kota Jakarta."

"Mereka tidak tau apakah Helikopter itu jatuh, yang jelas, kalian harus segera bergerak cepat ke sana. Dan temukan Helikopter itu, aku yakin penculikan itu ada hubungannya dengan 4Death. Karena mereka penculik itu meninggalkan jejak berupa kode Enigma."  Jelas Jack.

Membuat ke-empatnya berpikir sejenak." Baiklah, kita akan melakukan penyelidikan sekarang." Seru Lion mematikan komputernya.

"Malam ini kita akan mencari tau tentang keberadaan mereka, persiapkan sekarangnya." Perintah Lion dengan tegas.

Ketiganya mengangguk."Aku akan mempersiapkan Helikopternya." Sahut Tiger berlalu meninggalkan ruangan itu.

Lion, Tupai, Rubah, mulai pergi meninggalkan ruangan itu. Mereka mempersiapkan segalanya, dari mulai membawa beberapa senjata, dan juga baju anti peluru.

Selepas itu, ketiganya mulai masuk ke dalam lift menuju rootoop. Sesampainya di sana, Tiger, Pilot, dan Co-pilot sudah menunggu disana.

"Semuanya sudah siap." Ucap Tiger.

"Baiklah, ayo." Seru Lion.

Di sisi lain, di Manison yang di tinggali oleh Mudroc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sisi lain, di Manison yang di tinggali oleh Mudroc. Ia menatap wanita yang ada di hadapannya ini dengan tatapan yang sulit di artikan.

Di hadapannya kini ada Tara, wanita yang dulu ia cintai sampai saat ini. Ia menatap Tara dengan tatapan datarnya, menelisik perubahan yang terjadi pada wanita itu.

Tak ada yang berubah dari wajahnya, masih tetap cantik seperti dulu. Walaupun tubuh Tara hanya bisa terduduk di kursi roda, dan ia tak bisa berbicara. Seluruh tubuhnya terkena Struk, hanya matanya saja yang berfungsi.

"Hallo, Kakak Ipar." Seru Mudroc dengan perasaan yang sulit di artikan.

Ia mendekat ke arah Tara. Tara yang kebetulan telah sadar dari pengaruh biusnya, menatap syok ke arah Mudroc.

"Kau masih terlihat cantik. Kau tau? Bahkan sampai saat ini aku masih mencintaimu. Tapi kau malah memilih Dominik." Kesalnya.

"Lupakan hal itu. Jiwaku yang dulu telah mati, tepat si tua bangka itu mengusirku. Kini yang kau lihat adalah Mudroc." Tegasnya, menatap tajam ke arah Tara.

Love and Pain [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang