Love and Pain [ End ]

41-Menuju Babak akhir

Happy Reading
.
.
.
###

"Hiksss...Ibuuuu!"

Charl langsung memangku gadis itu, membawanya keluar dari dalam Kastil. Di luar sana sudah banyak korban yang berjatuhan. Mudroc tersenyum remeh saat dirinya dalam kukungan Betric, netra coklatnya menatap Betric dengan tatapan tajamnya.

"Lihatlah ke belakangmu. Kejutan selanjutnya mungkin akan membuatmu jauh lebih syok." Tuturnya, dengan nada berat dan lirih.

Betric menoleh kearah belakangnya, cengkraman tangannya terlepas begitu saja. Ia segera berdiri menghampiri Putrinya.

Dor

Brukk

"Akh" pekik Betric kesakitan. Kakinya terkena timah panas yang baru saja dikeluarkan oleh Peter.

"Hikss...Ayah! Paman ini menyakitiku." Hardik Eyylen yang berada di genggaman Charl.

"Putriku." Lirih Betric berusaha bangkit untuk menggapai sang Putri.

Bugh

Bugh

Bugh

Tendangan keras Mudroc berikan pada Betric. Membuat Betric terkapar tak berdaya di tanah.

Ia tertunduk dan menodongkan senjata pada leher Betric."Dimana kau menyembunyikan semua berkas-berkas itu?" tekannya penuh peringatan.

"S-am-pai ka-p-anp-un aku tidak akan mengatakannya." Lirih Betric dengan suara tercekatnya.

"Kalau begitu, nyawa anakmu ada di tanganmu sendiri, teman." Sarkasnya memukul kepala Betric dengan Pistol yang ia pegang.

"Lapor Tuan, kami sudah mengepung semua area kastil ini. Para warga yang berniat untuk lari sudah kami bunuh, dan beberapa yang mau ikut kita sudah kami kumpulkan di Aula." Laporan salah satu anak buah Mudroc.

"Baguslah. Kini giliran mu. Cari tau seluruh area Kastil ini, aku akan menunggunya." Titah Mudroc pada anak buah yang menjadi co-pilot.

"Baik Tuan."

"Ikat mereka yang masih hidup. Jangan sampai mereka lolos dari Kastil ini." Seruan Mudroc pada beberapa anak buah barunya.

Mereka semua mengangguk. Mudroc berjalan di ikuti Charl, Peter dan juga seorang Pilot yang membawa gadis kurus kering itu.

Sesampainya di Aula, ia menatap orang-orang yang sudah berdiri menghadapnya. Diperkirakan ada sekitar 50 orang yang tersisa,Mudroc berdiri dengan tegaknya, menatap mereka semua dengan tatapan tajamnya.

"Jika ada yang berkhianat diantar kalian, maka konsekuensinya adalah Mati dengan mengenaskan. Itu adalah cara untuk membayar penghinatan kalian." Tegasnya.

Orang-orang disana menatap takut ke arah Mudroc. Mereka sudah memilih, dan konsekuensinya harus mereka dapatkan jika ingin berkhianat.

Setelah mengatakan hal itu, mereka di bubarkan. Ada sekitar 30 Pria dan 20 Wanita . Mereka di bagi tugas masing-masing, 5 orang pria ditugaskan untuk menjaga pintu gerbang. Untuk sisanya mereka akan ditugaskan untuk membuat Persenjataan.