12-Kacau

230 45 14
                                    

Tandai jika ada Typo-!!!

Jangan lupa kasih vote atau komennya ya.

Jangan manggil saya dengan sebutan Kakak, kalian bisa manggil saya dengan Author, She, atau Moon.

###

07:00

Seluruh korban yang selamat segera di bawa ke rumah sakit terdekat untuk melakukan perawatan intensif.

Kini Efrain, Velyn, Vera dan Edward sedang berada di Rumah Sakit Netra Melvora. Mereka hanya mendapatkan luka ringan saja, jadi tidak memerlukan tindakan lebih.

Sedangkan Gara, Theo dan Mila dan beberapa korban lainnya sedang di urus oleh pihak rumah sakit.

Velyn tak henti-hentinya berusaha menenangkan Vera yang masih terguncang akibat kejadian tadi.

"Hiksss ... kenapa takdir begitu kejam banget sama gue. Apa gue gak berhak untuk bahagia, satu-satunya orang yang paling gue sayang malah pergi dengan mengenaskan." Lirih Vera di pelukan Velyn.

"Gue masih gak nyangka, bahwa hari ini adalah hari terakhir gue bisa lihat Mami gue. Gue benci dengan takdir yang seenaknya berkehendak!" Teriak Prustasi Vera.

Velyn hanya bisa mengelus punggung Vera yang bergetar hebat. Ia tak mengucapkan sepatah kata pun, ia membiarkan temannya itu untuk menumpahkan segala perasaan yang ada dalam hatinya.

Beberapa menit berlalu akhirnya Vera sudah sedikit lebih tenang. Ia menangis namun tatapannya kosong, seperti orang yang tanpa arah.

"Vera, ayo kita pulang. Kau belum makan, makanlah sedikit untuk daya tahan tubumu." Ucap Velyn dengan tenang.

"......"

Tak ada jawaban dari ucapan yang Velyn lontarkan, ia pun mendesah kasar. Lantas ia berdiri dari duduknya dan sedikit menjauh dari mereka, ia akan menelpon Lion.

"Sebenarnya apa yang telah terjadi. Apa maksud dari penembakan itu." Ucap Edward akhirnya membuka suara setelah lama terdiam.

"Entahlah." Balas Efrain menimpali.

Ting

-Deo

Para Polisi telah mendata seluruh korban yang tewas dan selamat. Korban tewas sekitar 57 Orang sedangkan yang selamat ada 46 Orang, dari keseluruhan orang-orang yang ada di pesta itu sekitar 103 orang

Para jenazah akan segera di otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara

Oke, tetap disana

•••

"Siapa?" tanya Edward.

"Deo." Balasnya.

"Apa yang ia katakan?" tanya Edward.

"Semua korban yang meninggal telah di evakuasi, yang tewas sekitar 57 orang. Mereka semua akan melakukan otopsi di Rumah sakit Bhayangkara." Jelas Efrain.

"Kejadian ini bahkan sudah masuk ke media televisi, semua perusahaan televisi sudah menyiarkan akan kejadian ini." Jelas Edward, saat melihat televisi yang tergantung di lorong rumah sakit.

Love and Pain [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang