Tandai jika ada typo ya, Warblon.
Thanks yang masih mau baca cerita ini.
###
Setelah kepergian Velyn, Gara, Edward dan Deo kini sedang bermain game online. Mereka sibuk dengan permainan mereka, tanpa memperdulikan waktu yang sudah begitu sangat malam.
Drrttttt
Ponsel Gara tiba-tiba berdering, itu membuat dia memkik kesal.
"Shitt!"
"Siapa Bro?" tanya Deo.
"Gak tau ganggu orang aja. Gue pulang duluan ya." Pamitnya.
"Loh tumben, katanya mau nginep di sini?" tanya Edward.
"Gak jadi kapan-kapan aja." Balas Gara.
"Mau gue anterin?" tawar Deo.
"Gak usah, gue pake taxi aja." Balasnya, lalu pergi keluar dari Apartemen Efrain.
Deo dan Edward pun saling lirik melihat ke anehan dalam diri Gara.
"Aneh tuh anak." Ketus Edward, yang memulai kembali permainannya.
Tak lama Efrain keluar dari dalam kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya di atas sopa.
"Pengacara keluarga Vera telah di temui oleh Dilan. Besok sepulang Kuliah kita atur jadwal sama dia." Jelas Efrain.
Membuat Deo dan Edward menghentikan permainannya."Njirr cepet banget tangan kanan lo nemuin dia." Cetus Deo.
"Gak salah sih, dia kan crazy rich Indonesia. Hal sekecil itu buat Efrain mah gampang." Celetuk Edward.
"Si Gara mana?" tanya Efrain.
"Pulang." Balas Deo.
"Oh."
Deo hanya memutar bola matanya malas, mendapati jawaban singkat dari Efrain.
📍Rumah Sakit Meta MelvoraGara melangkahkan kakinya di lorong-lorong Rumah Sakit. Sesekali ia memperhatikan nama-nama kamar yang lewati, hingga ia sampai di Kamar Kamboja. Ia pun segera membuka pintu tersebut.
Ceklek
Kedua orang yang berada dalam ruangan itu, langsung melirik ke arah sumber suara.
"Gimana keadaannya?" tanya Gara khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Pain [ End ]
Mistério / SuspenseKedatangan Velyn ke Indonesia hanya untuk menjalankan tugas dari atasanya. Yaitu, untuk menangkap seorang Mafia kelas Kakap yang berhasil lolos dari kejaran Agen FBI Amerika Serikat. Velyn yang menjadi dari bagian Agen Rahasia CIA Amerika Serikat, h...