24-One enemy with three lives

171 19 3
                                    

Hi, Wabrlon gimana kabarnya?

Dah lama gue gak update, moga aja alurnya masih nyambung ya.

Soalnya memang agak sedikit lupa alur, tapi gue usahin supaya sesuai alurnya.

Happy Reading

###

Drrttt

Velyn melirik ke arah Ponselnya yang berdering. Ia pun segera menjauh dari mereka, masuk ke dalam  Toilet. Lalu mulai mengangkat telepon dari Tiger.

Tak berselang lama Pintu kamar 689 di buka, memperlihatkan beberapa orang Polisi yang masuk ke dalam. Tentu saja hal itu membuat mereka semua kaget.

"Periksa dia." Ucap seorang Polisi bernama Tobi.

Polisi yang bernama Adi mengangguk, dan mulai berjalan ke arah Mayat Theo yang telah meninggal. Adi membuka kain penutupnya dan mulai mendekatkan tangannya ke arah hidung Theo.

"Beliau sudah meninggal, Dan." Lapor Adi.

"Telpon pihak porensip ke sini, dan tutup semantara Hotel ini." Jelas Tobi.

"Baik, Dan." Balas Hasan.

"Untuk kalian semua ikut kami ke Kantor, kami akan jadikan kalian semua sebagai Saksi." Tegas Tobi.

Setelah itu Efrain dan yang lainnya mulai meninggalkan kamar Hotel. Efrain, Gara, Edward,dan juga Henry memasuki Mobil Edward.

Sedangkan Deo memilih masuk kedalam Mobilnya sendiri. Mereka lupa kalau di dalam kamar Mandi masih ada Velyn yang masih berdiri di sana.

Di dalam kama Mandi

"Hari ini datanglah ke Manison, ada yang harus Lion bicarakan." Ucap Tiger.

"Lalu masalah yang di sini bagaimana?"  tanya Velyn.

"Lion sudah mengurus semuanya."   Balas Tiger yang membuat Velyn bingung.

"Maksudmu?"

"Lion telah menelpon Polisi untuk datang ke Hotel itu, dan memberitahu kalau Theo ada disana."  Jelas Dae yang membuat Velyn kaget.

Ia pun segera menbuka pintu dan benar saja di kamar ini tidak ada siapa-siapa selain dirinya.

"Cepatlah turun aku menunggu di basment."  Sarkasnya.

Tut...

Setelah itu Velyn mulai keluar meninggalkan kamar itu yang telah di tempel garis Polisi. Untung saja di lorong Hotel lantai itu sangat sepi, jadi ia bisa leluasa berjalan menuju sebuah Lift dan mulai menekan tombol menuju Basment.

Sesampainya di Basment, Velyn mengedarkan pandangannya. Hingga pokusnya tertuju pada Mobil hitam yang tak jauh darinya, ia pun segera melangkahkan kakinya menuju Mobil itu.

Didalam Mobil Velyn sambil memikirkan apa hal yang akan terjadi selanjutnya.

Didalam Mobil Velyn sambil memikirkan apa hal yang akan terjadi selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love and Pain [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang