CHAPTER || DUA PULUH TIGA 🖤

2K 102 2
                                    

Tandai typo...

Happy reading kawand!!


Brakkk

Prangg..

Aca mendorong meja yang ada didepannya membuat gelas yang ada di atasnya pecah berserakan. Aca ini seperti Daniel, jika sudah marah maka akalnya akan dikendalikan oleh amarahnya.

"ACA!!!" bentak Daniel pada anaknya yang menurutnya sudah keterlaluan.

"APA DAD? KENAPA KALIAN SEMUA LAKUIN INI KE AKU, KENAPA?" Balasnya dengan teriak juga.

"Sabar Niel." Dhira menghampiri suaminya lalu menenangkannya. Hampir saja Daniel kelepasan untung saja istrinya segera menyadarkannya.

"Kalian semua jahat hiks.. Mommy bilang Mommy mau kasih aku kejutan yang gak akan bisa aku lupain kan? Apa ini yang Mommy maksud kejutan? Sweet seventeen aku hancur gara gara kalian semua"

"Ca, gak papa, pelan pelan pasti bisa," ujar Bara menenangkan.

"Enggak hiks.. kalian semua jahat...hiks.. kenapa Mom kenapa?" Suara Aca mulai melemah tatapannya pun kosong.

Sedangkan diluar yang mendengar suara ribut didalam pun menatap satu sama lain penuh tanda tanya. Untung saja yang hadir di acara pesta ultah Aca hanya anak Dark Wolf, teman dekat Aca dan keluarganya saja.

Vino dan Dava saling pandang setelah itu keduanya masuk, melihat apa yang terjadi membuat mereka terkejut. Keadaan Aca kini benar benar berantakan dan... Bara? Kenapa Bara ada disini bukanya dia ada urusan itulah yang Vino pikirkan saat ini.

Vino mendekati Aca, lalu memeluknya, walaupun tak tahu apa yang terjadi Vino tetap menenangkan adeknya.

"Hiks..bang..mereka...hiks...hiks... dunia begitu..hiks kejam hiks." Pandangan Aca mulai kabur dan tiba-tiba saja ia pingsan dalam pelukan Vino.

Vino memindahkan Aca dikamarnya lalu ia turun lagi untuk menanyakan apa yang terjadi pada orang tuanya.

"Maafin Mommy ya nak udah pisahin kamu sama kembaran kamu," ucap Dhira pada Bara yang ada disampingnya.

Vino menatap mereka penuh tanda tanya. Kembar? Bara? Siapa kembaran Bara? Apakah Aca? Pikiran Vino mulai berkecamuk.

"Iya," jawab Bara singkat.

"Kenan kamu mau kan tinggal sama kami?" Mohon Dhira pada anaknya.

Bara menghembuskan nafasnya berat ia memejamkan matanya, masih bingung dengan semua ini.

"Gimana sama Aca?" tanya Bara mengeluarkan suaranya.

"Sebaiknya kamu iyakan apa mau Mommy kamu, karena selama ini dia juga selalu nanyain kabar kamu. Disini Papa yang salah, karena membawa kamu ke Indonesia dan berakhir bertemu Aca," ucap Samuel karena melihat wajah ragu Bara.

"Gimana sama Mama?"

"Dia baik baik saja." Bara mengangguk pasrah, "kalau begitu kamu kesini besok karena hari yang sudah malam dan-"

"Kenapa besok? kamar dan pakaian juga sudah kami siapkan," tawar Dhira seperti tak terima.

Daniel mengelus lengan istrinya, "yang penting Kenan mau maafin dan tinggal sama kita." Dengan pasrah Dhira menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu kami pergi dulu," pamit Samuel pada yang lain. Sebelum keluar Dhira memeluk Bara erat, sedangkan Bara hanya diam tak membalas maupun menolaknya tapi Papanya seperti memberi isyarat untuk membalas pelukannya.

COMPLICATED || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang