CHAPTER || DUA PULUH DELAPAN 🖤

1.9K 101 6
                                    

Tandai typo yaw...

Happy reading kawand!!

☠️🏴‍☠️☠️

Sudah dua Minggu setelah Aca bertemu dengan gebetan Alan dicafe, kini Aca masih saja kepikiran tentang itu.

"Bodoh banget gue, ngapain juga mikirin Alan"

Karena tak mau ambil pusing, dengan segera Aca mengambil tas lalu memakai sepatunya. Setelah kedatangan Kenan kini Mommy-nya sering dirumah hanya untuk menghabiskan waktu bersama anak anaknya.

Aca menuruni tangga, duduk disebelah Kenan yang sudah siap dengan seragamnya.

"Mommy tumben udah rapi aja," tanya Aca melihat dari atas sampai bawah tubuh cantik Mommy-nya.

"Hari ini Mommy mau kerumah Oma, sebentar kok, paling kamu pulang Mommy udah pulang," jelas Dhira pada anaknya.

Tak ada yang membuka suara saat sedang makan. Setelah selesai Aca pamit pada orang tuanya dan ketiga abangnya.

Setelah sampai di parkiran sekolah Aca langsung pergi menuju kelasnya. Tak menghiraukan tatapan para cowok yang memujanya, baginya itu sudah terlalu basi.

"Kok gue kepikiran Mommy terus yah," gumamnya seorang diri.

"Acaaa," teriak Feli tepat disebelah Aca.

"Jangan ngagetin gue nyet," kesal Aca. Sedangkan Feli ia hanya tersenyum tak jelas.

"Acaaa, sekarang lo gak pernah tuh main sama gue, kenapa?"

"Kan dirumah ada Kenan," ujar Aca tersenyum lebar. Bertepatan dengan itu Alan dan Akmal memasuki kelas.

'masih Bara ternyata?' Alan tersenyum kecut mendengar ucapan Aca.

Akmal menepuk pundak Alan pelan, ia tahu kalau Alan sudah mencintai Aca dari dulu tapi tak berani mengungkapkannya miris gays...

Baru saja Aca akan menyapa Alan, Alan sudah pergi mengangkat telpon yang sudah Aca duga itu dari gebetannya. Aca tersenyum tipis, mencoba menormalkan ekspresinya.

"Fel, lo mau ikut ke kantin gak?"

"Enggak akh lo aja"

Aca keluar dari kelas tak sengaja ia mendengar percakapan Alan.

"Iya nanti gue jemput"

Aca melewati Alan tanpa menoleh sedikitpun. Saat berada di gedung C bukannya berbelok Aca malah lurus terus menuju kamar mandi. Aca membasuh wajahnya kasar, setelah selesai ia keluar dan menuju kelasnya.

"Gak usah mikir yang aneh aneh, Ca, stop," gumamnya seorang diri.

Setelah sampai kelas Aca hanya memasang wajah datar, bahkan saat Feli mengajaknya ngobrol Aca menanggapi secukupnya.

"Ca, lo napa sih kok dari tadi diam aja"

"Gak"

☠️🏴‍☠️☠️

Aca merebahkan tubuhnya di kasur, tanpa izin air matanya luruh begitu saja.

"Kok perasaan gue gak tenang ya dari tadi"

Drrrtt

"Hmm"

"Les dimana?"

"Males"

"Gue samperin keru-"

"Gak usah, lo kan ada janji mau jemput orang kan?"

"Ma-"

COMPLICATED || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang