CHAPTER || DUA PULUH ENAM 🖤

2K 100 13
                                    

Tandai typo...

Happy reading kawand!!!

☠️🏴‍☠️☠️

Hari ini Aca dengan keluarganya sudah siap untuk ke Jepang, sesuai rencana kemarin. Mereka memasuki pesawat keluarga Dion, ayah dari Dhira.

Karena orangnya ganjil, Aca memutuskan untuk duduk sendiri dan ada kedua Abangnya didepannya. Sebenarnya tadi Aca ingin duduk dengan Kenan, tapi karena Vino dan Jordan marah marah dan berakhirnya Aca duduk sendiri.

Selama perjalanan tak ada yang membuka suara, sehingga mereka pun sampai. Setelah semuanya keluar, ada tiga mobil yang menghampirinya. Akh ternyata itu mobil jemputan mereka.

Setelah sampai tujuan mereka keluar tanpa membawa tas, karena ada pelayan yang akan mengambilnya setelah ini.

Baru saja Aca ingin memejamkan matanya, pintunya sudah di gedor gedor oleh seseorang.

"Masuk," teriaknya kencang, Aca melototkan matanya melihat enam cowok didepan pintu kamarnya.

"Aaaaaaaa MOMMY AKU MAU DIPERKAOS HUWAAAA," teriak Aca menggelegar membuat enam cowok didepannya menatap Aca cengo.

Dhira yang sedang membereskan pakaiannya pun segera menghampiri anak gadisnya. Tanpa memperdulikan anak dan keponakannya yang berada di depan pintu, Dhira langsung menerobos tanpa permisi.

"Siapa dek, siapa?" tanya Dhira panik.

Aca langsung berhambur kepelukan Dhira, sedangkan cowok cowok tersebut menatap Aca cengo, bagaimana bisa Aca berpikir mereka akan memperkaosnya? benar benar tidak masuk akal.

"Adek lagi ngelag Mom," ujar Vino.

Dhira hanya menatap anaknya geleng geleng, setelahnya ia keluar meninggalkan ponakan dan juga anak anaknya.

"Huwaaaaa Mommy," teriak Aca bersembunyi di balik selimut.

"Ayok keluar dulu," ajak Kenan pada Aca yang masih setia didalam selimut.

"Gak, mau tidur"

"Akh elah Ca, kebo amat lo," celetuk Gibran membuat semua cowok disana menatapnya tajam.

"Perasaan gue kagak salah ngomong deh," gumam Gibran.

"Pergi lo semua, gue mau tidur," usir Aca karena mereka tak kunjung pergi.

"Adek lo emang beda Pin," celetuk Jordan

"Disaat semua orang pengen deket sama cowok kayak kita, dia yang kita dekati malah ogah-ogahan," sambungnya dan langsung mendapat jitakan dari Dava.

"Bego lo"

"Emang bener kan?" tanya Jordan meminta jawaban dari Abang dan juga sepupunya.

"Stop, gue pusing denger kalian ngomong terus"

☠️🏴‍☠️☠️

Saat ini Alan sedang berada di balkon kamarnya, menatap langit malam. Sesekali ia menghembuskan nafasnya kasar saat mengingat begitu sulitnya ia mendapatkan hati gadis yang ia cintai.

COMPLICATED || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang