CHAPTER || TIGA PULUH SEMBILAN 🖤

2.5K 110 5
                                    

Tandai typo...

Happy reading!!

☠️🏴‍☠️☠️

Aca membuka matanya yang sangat berat, pertama kali pemandangan yang ia lihat adalah wajah suaminya yang masih memejamkan mata begitu damai melihatnya.

Tangan Aca mulai nakal, menyentuh pelipis Alan hingga turun ke hidung lalu menepuk pelan bibir Alan. Karena nyaman Aca menduselkan kepalanya di dada bidang Alan.

"Ternyata Alan ganteng, baik pula, akh tapi kayak kulkas gak suka!" gumamnya sendiri, ia tak menyadari bahwa Alan sudah membuka matanya dan kini tengah tersenyum.

"Siapa yang kaya kulkas?" tanya Alan dengan tersenyum. Huh pemandangan macam apa ini, sangat tampan sekali Alan pagi ini ekh biasanya juga tampan sih tapi kali ini berbeda karena Alan tersenyum begitu lebar.

"Mandi Lan badan kamu bau," alibi Aca tak suka. Alan pun menurut ia segera pergi ke kamar mereka.

Aca memunguti kaos Alan yang berserakan di lantai yang semalam di pakai, karena sebelumnya Aca mendapatkan ceramah tentang harus menuruti dan tidak boleh membantah perintah suami dari Mommy hingga kedua Oma-nya.

Aca pun masuk ke kamarnya yang berada dilantai dua lalu membereskan kamarnya.

Alan keluar dengan memakai celana jins selutut tanpa memakai atasan, padahal biasanya Alan tak pernah seperti ini, tapi kenapa hari ini Alan berbeda?

"Kenapa?"

"Maaf," cicit Aca pelan. Alan tersenyum menanggapi permintaan maaf istrinya.

"Iya aku udah tahu kok, lain kali jangan diulangi lagi oke?" ujar Alan tersenyum tipis.

"Kamu tahu dari mana?"

"Aku lihat dari awal, aku cuma mau ngetes kamu lebih pilih aku apa dia." Jujur Alan terkekeh.

"Soal mabuk?"

"Aku cuma minum dua gelas, terus kepala aku udah pusing banget, karena jahil Akmal bilangnya delapan. Dan soal tadi malam aku sebenarnya setengah sadar tapi saat dikamar aku sadar kok dan masih ingat janji kamu nanti malam." Alan tersenyum miring melihat wajah pias Aca.

"Dasar yah lo Lan, bisa bisanya lo nipu gue." Kali ini Aca benar benar malu, seharusnya ia tidak usah membantu Alan kalau ternyata ia dibodohi seperti ini.

"Aku-kamu sayang"

"Iki-kimi siying, halah bacot." Tanpa memperdulikan Alan yang tengah menatapnya Aca langsung masuk ke kamar mandi.

Tak berselang lama Aca keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih fresh.

"Ca, janji kamu yang tadi malam beneran kan?" tanya Alan menatap Aca intens.

"Kamu kenapa sih Lan sekarang mesum?" tanya Aca tak suka.

Aca menyisir rambutnya lalu ia cepol keatas karena setelah ini ia tak ada acara untuk pergi dikarena hari ini hari sabtu, ia memakai parfumnya setelahnya Aca turun kebawah, baru berapa langkah Alan sudah memanggilnya lagi.

"Ca mau makan, ikut"

Aca tak menjawab maupun menoleh ia kembali melangkahkan kakinya kebawah. Aca terkejut saat dimeja makan sudah ada banyak makanan tapi sepertinya Alan tidak memasaknya karena makanan itu masih terbungkus rapi.

COMPLICATED || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang