CHAPTER || EMPAT PULUH SEMBILAN 🖤

2.3K 106 5
                                    

Tandai typo...

Happy reading!

☠️🏴‍☠️☠️

Setelah Aca dan Alan sampai di parkiran sekolah keduanya segera menuju kelas. Namun kini mereka mendapat tatapan aneh dari siswa siswi lainya. Aneh, tapi mereka tak mau ambil pusing dan memilih melanjutkan langkahnya.

"Mungkin hamil duluan kali makanya dinikahin," ujar salah satu siswi.

Aca maupun Alan mendengarnya, namun mereka tak merasa tersindir sama sekali, karena kenyataannya mereka tak seperti itu.

Akmal menghampiri Aca dan Alan dengan nafas yang memburu. Setelah sampai di depan keduanya Akmal masih mengatur nafasnya.

"Kenapa Mal?" tanya Aca memastikan.

"Gila, ada yang nempelin gambar di mading tentang kalian," ujar Akmal ngos-ngosan.

"Udah gue duga sih," ujar Aca tersenyum miring.

Kini mereka bertiga menghampiri mading, Alan berusaha menahan emosinya melihat poster yang menghina dirinya dan istrinya.

Kini mereka bertiga menghampiri mading, Alan berusaha menahan emosinya melihat poster yang menghina dirinya dan istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baru saja Alan ingin menyobek kertas itu namun tangannya digenggam erat oleh Aca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru saja Alan ingin menyobek kertas itu namun tangannya digenggam erat oleh Aca.

"Kita ikutin permainannya," ucap Aca dengan senyum smirk diwajahnya.

"Eh katanya atasan Pak Mahardika mau datang," bisik siswi yang posisinya dekat dengan Aca.

"Pasti gara gara masalah ini," bisik temannya.

"Kekelas yuk Yang," ajak Aca memeluk Alan dari samping. Ia sengaja melakukan itu, agar teman-temannya melihatnya.

"Tapi ini?"

"Biarin aja kali"

"Woanjing gue ditinggal asem," teriak Akmal melihat keduanya sudah berada di depan.

"Kok Aca tenang tenang bae ya, emang rada aneh," ujar Akmal lalu menyusul keduanya.

"Kenapa lo semua natap gue kayak gitu?" tanya Aca sinis pada teman sekelasnya.

COMPLICATED || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang