CHAPTER || EMPAT PULUH TIGA 🖤

2.4K 106 5
                                    

Tandai typo...

Happy reading!!

☠️🏴‍☠️☠️

Aca berjalan secara grusa grusu, ia sangat khawatir dengan keadaan Kenan, apa lagi orang tuanya baru saja keluar kota sore ini.

Sebelumnya Aca sudah menelfon Vino dan Vino pun sama terkejutnya dengan Aca.

"Gimana sama keadaan Kenan?" tanyanya menatap sekeliling.

"Coba lo masuk, tadi masih tidur"

Alan dan Aca masuk kedalam disana masih tidak ada orang, teman temannya pun masih diluar.

"Nan lo kenapa?"

Alan mengelus rambut Aca, mencoba menenangkan istrinya, walaupun keadaan Kenan tak begitu parah tapi ia juga tahu bagaimana khawatirnya Aca saat ini.

Tak berselang lama pintu terbuka menampilkan Vino didepannya dengan wajah panik. Vino menghampiri adek serta iparnya.

"Gimana kronologinya?"

"Belum tahu, coba lo tanya anak anak didepan," ujar Aca menjelaskan, pasalnya saat ia datang ia langsung masuk.

"Anak anak? Didepan gak ada orang"

"Mungkin lagi jenguk Ady, soalnya tadi Bara sama Ady keluar bareng"

Akmal menghampiri brankar Bara, ia datang bersama Ezra dan Laskar. Vino menatap mereka bertiga dengan alis terangkat satu.

"Ady bilang beberapa anak Mortal Enemy nyerang mereka, lebih tepatnya Bara sih. Sebenarnya tadi mereka keluar buat beli obat karena Bara ngeluh perutnya sakit. Dan saat diserang Bara dalam keadaan lemah jadi dia gak sempat ngelawan. Soal Ady dia cuman luka sedikit dibagian lengan doang" ucap Ezra panjang lebar.

"Selama ini mereka sering ganggu kalian?"

"Enggak"

"Awsh"

Semua pasang mata kini tertuju pada Bara yang tengah berada di brankar ia mencoba mendudukkan dirinya di bantu oleh Alan.

"Kata dokter luka tusukan lo waktu itu masih belum sembuh sepenuhnya, makannya tadi perut lo sakit," ucap Ezra membuat yang lain menatapnya meminta penjelasan.

"Luka tusukan dulu sebelum kita gabung," ujar Ezra menjelaskan kebingungan mereka.

"Pantesan dokter yang dulu nanganin Aca nanyain apa dia udah pernah ketusuk"

"Emang bisa gitu ya bang?" tanya Akmal.

"Mana gue tau, kan gue cuman nyimpulin, soalnya Aca gak pernah ketusuk sebelumnya"

"Anak anak yang lain mana?" tanya Alan melihat luar yang nampaknya sepi.

"Kemarkas"

"Masih sakit Nan?" tanya Aca khawatir.

"Enggak"

Aca menekan perut Bara yang terbalut baju, Bara meringis menahan sakitnya.

"Gini lo bilang gak sakit?" Aca malah kembali menekannya membuat sang empu memekik tertahan.

"Ca, udah, kasihan Bara"

COMPLICATED || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang