Dengan sekali hentakan ia menjatuhkan tubuhnya ke ranjang, tersenyum sembari menatap layar handphone itu. Jarinya menari-nari dengan lincah di atas keyboard handphone itu ; membalas chat dari seseorang.
Dating app.
Sebuah aplikasi yang membuatnya seakan terbang ke awan hingga lupa bahwa itu hanya akan membuatnya terjebak, ya terjebak di sebuah hubungan tanpa kepastian.
Tanpa bertemu, atau bisa di katakan virtual.
Virtual feelings, a uncontrollable feelings, perasaan yang tiba-tiba saja muncul tak terkendali."I don't wanna feel like I'm not me and to be honest I don't even know why, cause I feel like, I have crush on him."
"Argh, stupidly."
Dia adalah Princessa Aurora, kerap di sapa Aura oleh teman-temannya. Gadis cantik yang di idam-idamkan oleh para kaum adam, seolah menutup matanya tidak peduli dengan lelaki yang terang-terangan menyatakan cinta kepadanya.
Tapi entah kenapa, dengan bodohnya lagi dia menciptakan lingkaran baru yang membuat dia tersesat, terjebak dan tak tau cara menyelesaikan nya.
Semuanya berawal dari dating app, aplikasi iseng-iseng yang ia download di kala bosan.
"Just virtual, no more. Please jangan berharap lebih, Aura." katanya pada diri sendiri.
"But he's so fucking cute, sweet, argh what the fuck, now I think, I lost my mind." dia meneriaki dirinya sendiri sembari menjambaki rambutnya.
ting
Sebuah notifikasi kembali muncul dengan gerakan cepat tangannya mengambil handphone itu di sisi kanan nya dan segera membaca pesan itu melalui notifikasi.
"I wanna call you, i want to hear your voice."
"Boleh ga aku call kamu sekarang? i kinda miss your voice, lol"Baru saja di bilang lucu, benar begitu kan? laki-laki itu benar-benar membuat jantung nya berdetak tak karuan. "Gue gak sakit jantung kan anjing." gumam nya.
Oh ya, nama laki-laki itu Marvel McKenzie. Mereka sama-sama duduk di kelas sebelas sekolah menengah atas, hanya saja yang pastinya mereka berbeda kota. Marvel di Jakarta, sedangkan Aura di Bali.
"Jangan sampe udah virtual, beda Tuhan lagi."
"It really broke my heart." katanya dramatis.
Dering dari handphone nya membuat gadis itu terperanjak kaget, apalagi saat melihat nama yang tertera disana, lagi-lagi membuat jantungnya berdetak kencang tak karuan, membuatnya sedikit agak tremor.
Iya, mereka sudah bertukaran kontak saat pdkt di hari ketiga, bertukar id line, juga Instagram. Dan sekarang, hari ke-tujuh mereka dekat, teman-teman Aurora? hanya bisa mengingatkan, tak ayal juga mendukung hubungan virtual ini.
Ingat, sifat seseorang belum bisa di tebak di hari ke-tujuh.
"Halo, Marvel."
...
Tes tes..
Ada yang baca gak ya nih cerita kira-kira?gimana? udah pada penasaran? udah pada pengen lanjut belum ceritanya?
atau di antara kalian ada yang pernah ngerasain hubungan virtual? boleh dong cerita di kolom komentar pengalaman nya wkwkwk
oh yaa, once again, kasih tanggapan kalian ya sama part ini, dan don't forget to vote and spam comment !
kalo vote nya banyak aku lanjut kalo belum mungkin lain kali😀
see you on another chapter, loves !
KAMU SEDANG MEMBACA
The in Between
Teen FictionRomance series #2 warning(s) : harsh words, kissing scenes, skinship, violence sexuality, and mature theme. judul awal : Uncontrollable Feelings "May I kissed you?" "I just miss you, a lot." "I don't know what to do, I don't know how to describe wh...