08. Cry over boys

808 59 3
                                    

Now playing, if you could see me cryin in my room by Arash Buana. 🎧

...

Matahari mulai menyelinap masuk melalui sela-sela gorden sebuah kamar, sang empunya masih tertidur pulas dengan keadaan yang benar-benar kacau, tidur terlungkup dengan dress pendek yang ketat itu masih melekat di tubuhnya, rambut acak-acakan, makeup masih di wajahnya tapi sudah sedikit berantakan, high heels yang masih terpasang sempurna di kaki jenjangnya.

"Eugh, udah pagi kah?" gumamnya dengan berat hati, lalu mulai membenarkan posisinya menjadi terlentang. "Shit, i'm so messy right now." ucapnya sambil melihat ke arah tubuhnya.

Lalu dengan cepat ia berdiri dari ranjangnya dan melihat pantulan dirinya di cermin. "For God sake! untung ini hari minggu, kalo engga gue udah telat masuk sekolah." ujarnya pada diri sendiri lalu melihat jam dinding yang sudah menunjukkan jam sepuluh pagi.

Menarik napas dalam lalu ia hembuskan begitu saja, ia mengambil handuk lalu segera masuk kedalam kamar mandi Apartment nya. Iya, memang kalau habis party gini Aura lebih memilih pulang ke Apartment di banding ke rumah dan berpura-pura tidak mabuk.

Walaupun di beri kebebasan, Aura juga masih di larang untuk mabuk-mabukan, apalagi dirinya masih duduk di bangku kelas sebelas sma seperti ini. Ya balik lagi walaupun sudah sangat biasa saja hal-hal seperti ini dilakukan, apalagi baground nya ia tinggal di Bali.

Aura memutar shower nya membuat tubuhnya langsung diguyur oleh air begitu saja. Lagi-lagi ia menghembuskan nafasnya berat, seolah beban sangat berat menimpanya.

Air mata kembali menetes seiring air turun membasahi tubuhnya.

"I can't lie, i'm so sad right now. How sad my life." tawanya di akhir sangat hambar terasa, sesekali ia raup wajahnya itu. "Jahat banget sih, Marvel. Sorry, but how can i move on when i'm still in love with you? hows, please." tangisannya semakin deras dan memilukan, teenage life memang tidak seindah itu. Ada kalanya dimana merasakan putus cinta bahkan sebelum memulainya.

"We over, bahkan sebelum kita mulai itu semua ya, V? if you could see me crying in my bathroom, under this shower, it's hurt. I just wanna feel to be loved sometimes, tapi lagi-lagi gue gagal, gue gabisa ngerasain dari seseorang yang gue suka, kenapa sih harus gue yang ngerasain ini? kenapa juga harus sama lo, V."

Setelah selesai mandi, Aura langsung menuju lemari nya untuk mencari pakaian yang bisa ia pakai. Bertemulah dengan crop top berwarna putih bergambar wajah kendal jenner, the fucking gorgeous girl in the world menurutnya, dan celana pendek.

Setelah berkutat dengan pakaiannya ia beralih menuju ke meja rias dan mulai melakukan skincare routine nya yang sudah kesiangan ini, but it's not a big deal untuk gadis yang sedang merasakan putus cinta ini.

"Hot girl are broken heart right now." ujarnya seraya menepuk-nepuk kapas yang sudah ia beri toner ke wajahnya. "Aura's broken heart era, but it's ok. I know you will come back to me." sisi toxic Aura muncul saat menyebutkan kata-kata itu seakan-akan ia tau bahwa Marvel pasti akan kembali lagi kepadanya, padahal belum tentu hal itu terjadi, bahkan kemungkinan kecil sekali atau bahkan tidak mungkin.

Setelah selesai dengan acara skincare routine nya dia mengambil speaker di laci meja dan mulai menyambungkan ke spotify. Memutar lagu if you could see me cryin in my room, yang akhirnya bisa sangat relate dengan dirinya.

Suara tangisan kembali terdengar.

"I'm not okay." ucapnya tersedu-sedu. "Wish you were here, Marvel."

I'll be here waiting you to come
And bring be right back home
I'm caught up with these memories
Just by sitting here alone

If only i could see where it all
Started, we'll be fine
It's clear where this is goin'
I'll keep missing you alone

If you could see me cryin' in my room

"Please, come back to me. I still love you, and miss you." ketiknya di kolom chat lalu sedetik kemudian di hapusnya kembali dan melemparkan handphone nya ke sembarang arah.

"Why did it happen to me, oh God!" teriaknya kencang untuk merasakan lega. "It's so hurt to me. I can't handle it by myself!"

"Lagu apa lagi yang bisa mengekspresikan diri gue sekarang." katanya sambil men-scroll playlist.

"Enchanted." ujarnya kembali. "Or, i don't wanna be okay without you, maybe The man who can't be moved." Aura menghapus jejak air matanya. "Cry over boys." yes itu pilihan terakhirnya saat ini, akan diputarnya terlebih dahulu lagu itu lalu yang lainnya akan menyusul.

Maaf, tapi di part ini kalian hanya bisa melihat dan mungkin sedikit merasakan kesedihan dari sisi lain Princessa Aurora.

...

ikutan nangis deh, soalnya relate, atau karena emang pernah ada di posisi ini sih wkwk, and how about you guys? pernah di posisi ini juga gak? komen di kolom komentar ya‼️

The in Between Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang