07. Goodbye

786 57 13
                                    

"Aura, thank you buat sejauh ini, berapa bulan ya kita deket, aku pamit ya, makasih udah mau dengerin aku, chatting sama aku, goodbye."

Bagai kesambar petir di siang bolong, Aura menangis sejadi-jadinya saat melihat pesan itu masuk.

"But why?" ketik Aura di kolom chat sambil menghapus air matanya yang terus keluar.

Sepuluh menit.

Dua puluh menit.

Tiga puluh menit.

Bahkan sampai satu jam Aura menunggu balasan pesan dari Marvel tapi nihil. Tidak ada balasan sama sekali atas pertanyaannya kepada lelaki itu, sekarang ia tersadar, memang mana ada hubungan virtual yang akan berhasil. Tapi kenapa? kenapa harus terjadi dengan dia dan Marvel.

Aura sangat sedih menjadi korban, love bombing. Mana yang lebih mirisnya lagi, this is a virtual.

"Fuck you, Marvel fucking freakin McKenzie. I hate you so much!" teriaknya kesal.

"I don't know what's your truly reason, but what you should fuckin know, i hate you. You're such an asshole, but i have to say thank you to you for all the day you gave me, and it's all so fuckin bullshit, V. Thank you."

Setelah mengetikkan beberapa kata disana Aurora melempar Handphone nya asal lalu meraup wajahnya dengan kasar, merasa kesal dengan semua hari yang telah di lewatinya dengan lelaki yang sama sekali tidak pernah serius dengan dirinya.

"Gue kurangnya apa sih?" ucapnya pada diri sendiri.

"You're fuckin wasted my time, Marvel." teriaknya sekali lagi seraya memukul kasur dengan perasaan kesal.

"Ya i know, i'm an asshole as always."

"Take care, Aura."

"Fuck, bahkan kata maaf pun gak bisa dia ketik apa? sumpah ya gue kesel banget sekarang."

"Bagus kalo tau, dan sadar. You're an asshole, fuckin asshole, shit you're so broke my heart." balas Aurora dengan menggebu-gebu. "And you should know, gue gak akan mau sama lo lagi, dan lo bakalan nyeselin itu semua, Marvel." sekali lagi ia mengetikkan itu lalu melemparkan handphone nya dengan perasaan campur aduk.

"I know that, and goodbye Aurora."

"ARGHHHH BANGSAT! MARVEL ANJING, LIAT AJA LO YA, LO PIKIR GUE GA BISA DAPETIN COWO YANG LEBIH DARI LO? HELL NAH, GUE BAHKAN BISA DAPETIN YANG LEBIH LEBIH LEBIH LAGI DARIPADA LO."

...

Lampu kerlap-kerlip, suara musik yang sangat gaduh berdentum keras memenuhi indra pendengaran mereka saat ini, berjoget di dance floor sembari memegang botol whiskey dan sesekali meneguknya dengan perasaan seakan frustasi, dan tak ada hari esok untuk melakukan semua hal ini lagi.

"I WANNA FORGET YOU FOREVER!" teriak Aurora kencang membuat Jessie dan Grace tertawa sembari mengangkat gelas mereka bersamaan.

"This time akhirnya lo sadar sama semua ini, Ra. Dan buat fuckin freakin McKenzie go to the hell!" balas Grace menggebu-gebu.

"Yeah! he deserves hell overall this, bangsat."

"Let's move on and forget him, and find someone new, better than him, and Aurora deserve all of happiness in the fuckin world, cheers for Princessa Aurora!" teriak Jessie membuat mereka berdua menyahut teriakan itu dengan heboh dan bersulang lalu meneguk minuman itu sampai sempoyongan.

"Fuck all men, i just need whiskey, tonight." ucap Aurora sembari terkekeh kecil.

"Of course, you got it."

"Thank you so much, my 911, my forever love. I love you both so much."

"I love you too, bitch."

Sekali lagi mereka bersulang lalu meneguk minuman cair itu hingga kandas, lalu mulai maju lebih ke tengah lagi di antara kerumunan orang ramai yang sedang berjoget erotis. Aurora mulai menaikkan tangannya seiring dengan musik yang bertambah berdentum keras, seakan-akan ia sangat menikmati semuanya malam ini.

...

goodbye Marvel dan Aurora?
gimana sama part kali ini cintahh, di komen sebanyak-banyaknya yaa, penuhin komen kalian di setiap paragraf dong‼️

25 votes bisa gak ya kira-kira buat next chapter?

The in Between Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang