14. Uncontrollable feelings

573 41 4
                                    

Sudah satu bulan semenjak Marvel mengirimnya pesan kembali. Mereka semakin dekat, mereka rutin bertukar kabar setiap hari, bahkan beberapa kali juga mereka sleepcall.

Jessie dan Grace? mereka hanya bisa mendukung sekarang, tidak memaksa juga, karena benar sebenarnya, Marvel adalah bahagia Aurora meskipun sudah pernah disakiti.

Jayden? mereka bahkan masih dekat hingga sekarang. Aurora jelas merasa bersalah, tapi dia tidak bisa melepaskan Jayden begitu saja, dia tidak mau menyakiti hati Jayden dengan tiba-tiba seperti ini. Ia tau tidak akan bertahan lama, bangkai yang ditutupi lama-lama akan tercium juga baunya.

Tapi, mungkin dulu mereka dekat tidak ada rasa canggung, sekarang ada sedikit raca canggung di antara keduanya. Simple nya, Marvel dan Aurora sama-sama tak seasik dulu, memang benar bukan kata pepatah, apapun, suatu hal yang diulang, tidak akan sama hasilnya.

Walaupun begitu, mereka tetap berusaha untuk memperbaikinya. Entah bisa ataupun tidak. Atau bahkan bagian terburuknya, mereka akan kembali jauh.

Membuat Marvel masuk kembali ke hatinya, it's uncontrollable feelings.

"Jangan ngeroko terus, V." kata Aura.

"Engga, babe. Ini gak jadi beli roko, ini aku beli coffee."

"Terlalu banyak kafein di tubuh, juga gak baik."

"Terlalu banyak gula juga gak baik, nanti kamu tambah manis, aku tambah suka."

"Belajar darimana lo, begitu?!"

"Dari kiting tau, dia suka pick up lines, tapi kalo aku pick up you into my life."

"Shit, shit. Really smooth. Annoying."

"Annoying atau lagi salting? aku liat pipi kamu merah."

"Sok tau, hu."

"I know, I can feel it, and see it."

"Where are you?"

"In your heart."

"Damn. Jangan sering-sering belajar pick up lines sama Kiting. Learn, just how to love me."

"Kan udah love, ngapain belajar? tinggal belajar gimana caranya bisa yakinin kamu, if you my one and only."

"Oh my gosh, kalo gitu, selamat belajar."

"Pengen ketemu kamu. Pengen peluk."

"Sini, Bali. And I will, hug you."

"Cuddle sampe pagi?"

"Maunya kamu banget itu."

"Emang kamu gak mau apa, aku pengen banget tau."

"I want kiss your cheek, your lips because you're so CUTE AS FUCK."

"You wanna kiss me?"

"Yes, yes, yes mommy."

"Come and you will get what you want."

"Meluncur."

"Wait for me."

"In my dream or in your dream?"

"Dream will come true."

...

"Lo balikan sama, mantan?" tanya Raihan membuat Marvel menolehkan kepalanya.

"Seriusan, Vel? Hella shit, when?" sahut Kayden terkejut.

"Crazy. Bukannya lo deketin tu cewe virtual lagi?" ucap Melvin pula membuat Marvel mengangguk.

"Three months ago."

"Bangsat?" ucap ketiga temannya membuat Marvel terkekeh. "She's ask me to comeback, kita masih saling sayang, you know Celine my first love."

"Jadi nice try dong sama si Alea." ucap Raihan.

"Alea yang nice try, Ting." kata Kayden mengundang tawaan dari mereka semua.

"Yang lebih nice try cewe virtual nya, anjing." ucap Melvin seraya berdecak keras dan menoyor kepala Marvel. "Tinggalin lah, kasian udah baper anak orang." katanya kembali mengundang anggukan setuju dari Kayden dan Raihan.

"Iya, nanti. Besok gue mau ketemu, Celine. Kangen."

"BUCIN."

"Jomblo ngenes sih lo bertiga."

"Cari cewe kayak Marvel ah, ngilangin gabut." ucap Raihan menyambar ponsel miliknya yang berada di atas meja.

"People nearby biasanya cantik-cantik." sahut Kayden pula menyarankan.

"Kalo gak telegram." saran satu ini dari Melvin membuat semuanya terbahak. "Goblok, Vin. Yang ada ketemu cewek kalo gak cowok kurang belaian."

"Anonymous yang sempet viral di tiktok ya!"

"HAHAHA BENER LAGI."

"Celine tau lo deket sama cewek, gini?" tanya Raihan.

"Yakali, Ting." Ia memutar bola matanya malas.

"Kalo tau di putusin kali, si Marvel."

"Gak mungkin kalo kata gue, orang Celine cinta mati sama si Marvel cap buaya ini."

"Yang mutusin malah si Marvel nya, ya."

"Tuh tau."

"Berisik ya lo pada, gue sambit ni pala lo satu-satu."

Celine, pacar Marvel dari kelas sembilan sekolah menengah pertama. Tapi, sempat putus saat mereka kelas sepuluh, karena waktu itu Celine sempat dekat dengan cowok lain saat mereka masih memiliki hubungan karena mereka beda sekolah.

Sebenarnya Marvel jadi dekat dengan Aurora karena hal ini. Setelah itu, mereka putus. Celine, yang baru dekat saja sebenarnya dengan lelaki itu, padahal masih sayang kepada Marvel sepenuhnya. Tapi, entah karena godaan apa dia jadi dekat dengan lelaki di sekolahnya.

Lalu, Marvel dekat dengan cewek virtual yang kenal dari dating app, bernama Aurora. Setelah sebulan dekat, ternyata Celine ingin kembali dengannya tepat tiga bulan yang lalu, Ia meninggalkan Aurora dan kembali pada Celine.

Tapi, entah kenapa jiwa Marvel yang brengsek masih tetap saja ada. Kembali mendekati Aurora, setelah hubungan mereka jalan hampir dua bulan itu, dan sekarang tiga bulan. Dan, sebulan bersama Aurora.

Entah, kapan Marvel akan meninggalkan Aurora demi Celine, ataupun meninggalkan Celine demi Aurora. We never know except, Marvel.

...

udah tau ya sekarang alasan mereka sampe deket, terus ternyata Marvel dah punya cewe huhu😓

anw dah dua bulan ya ga update, how was your day peeps ⁉️ semoga ga bosen yaaah, soalnya sepi banget ni, jangan lupa buat vote komen and share yaaa ‼️

see you on the next chapter 🎀💗

The in Between Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang