Kembali malam, rencananya Aurora dan Marvel akan voice call, sesuai rencana karena Marvel free begitu juga Aurora. Sebenarnya sih Mommy dan Papi nya ingin mengajaknya jalan-jalan malam ini tapi dengan seribu alasan ia menolak ajakan kedua orang tuanya itu.
Demi call dengan Marvel.
"Mau call." katanya.
Dua kata yang mampu membuat Aurora menahan gemas, andai saja Marvel ini bukan virtualan nya. Sudah di pastikan Ia akan berpacaran dengan Marvel.
"Ayo." balas Aurora.
Dua menit setelahnya munculah nama yang di tunggu-tunggu sedari tadi di layar handphone nya itu. Marvel. Langsung Ia angkat dengan senyum merekah lalu menghempaskan dirinya ke ranjang kembali.
"Halo, V." sapanya lebih dulu.
"Hai, Ra. How was your day."
"Not bad, cuma kesel aja harus beli rok, lagi. How about you."
"Hahaha, makanya bandel sih."
"Good, tadi kumpul sama anak-anak skate.""Kamu suka banget main skateboard ya."
"Yes, asik, seru lah pokoknya. Kalo kamu sukanya apa."
"Kamu. Eh.."
"Bisa aja, di ajarin siapa ngomong gitu." Terdengar kekehan dari sebrang sana membuat Aurora ikut tertawa juga.
"I was just kidding."
"Ga juga gapapa. Me too."
"A-Apasih kamu.."
"HAHAHA, i guess you're blush right now."
"Sok tau huu.."
"Aku cenayang."
"Oh ya? guess, aku lagi mikirin apa sekarang."
"Mikirin aku lah, siapa lagi."
"Nyebelin."
"Hahaha, don't be mad, i'm just kidding."
"Yayaya, I know right."
"Nanti ajarin aku main skate ya.""Sini ke Jakarta, nanti aku ajarin. Sekalian aku ajakin muter-muter liat city lights, terus aku kenalin ke temen-temen aku."
"Mau banget, terus nanti kamu ke Bali ya. Aku ajakin ke pantai malem-malem."
"Anyway jangan di matiin ya call nya. I wanna hear your voice all night."
...
Aurora terbangun dari tidurnya, saat melihat jam di dinding, sudah pukul 9 pagi. Hari ini hari sabtu untungnya, kalau tidak mungkin dia sudah telat untuk pergi ke sekolah.
Dia mengucek matanya, lalu menoleh ke samping bantalnya untuk melihat handphone nya, apakah panggilan tersebut sudah terputus apakah belum?
Dan ternyata opsi kedua lah yang benar. Ternyata belum terputus, dan terlihat 11 jam berapa menit disana tertera membuat pipi Aurora memerah. Membayangkan semalaman Ia berbicara sepanjang dan seintens itu dengan Marvel.
Satu kata yang menggambarkan perasaan Aurora kini, bahagia.
"Gapapa virtual, yang penting sama Marvel." gumamnya sangat pelan.
"Halo." Suara deep voice itu membuat Aurora tersentak sedikit kaget, suara khas bangun tidur, berat, dan serak-serak membuat Aurora berdecak.
![](https://img.wattpad.com/cover/309110856-288-k712161.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The in Between
Teen FictionRomance series #2 warning(s) : harsh words, kissing scenes, skinship, violence sexuality, and mature theme. judul awal : Uncontrollable Feelings "May I kissed you?" "I just miss you, a lot." "I don't know what to do, I don't know how to describe wh...