15. Complicated

837 64 16
                                        

Marvel baru saja keluar dari kamar mandi, dengan tubuh bawah tertutup handuk seraya mengusap rambutnya menggunakan handuk. Tangannya membuka wardrobe untuk memilih pakaian apa yang akan Ia pakai hari ini untuk pergi dengan Celine.

Tangannya mengambil sebuah pants berwarna khaki dengan shirt berwarna putih lalu sweater berwarna coklat. Setelah selesai memakai semuanya Ia mengeringkan rambutnya dengan hair dryer setelah memberi hair vitamin pada rambutnya terlebih dahulu.

Beralih mengambil kaos kaki lalu Air Jordan nya lalu meraih dompet, kunci mobil dan skateboard nya.

"I'm on my way, Cel." ketiknya di kolom chat itu.

Memutar musik seraya mengetukkan jarinya di stir, dengan senyum mengembang. Entah kenapa suasana hatinya hari ini sangat bagus.

Setelah sampai di depan rumah Celine Ia mengirimkan pesan lalu datanglah Celine dan segera masuk kedalam mobilnya. "Hai, sayang." sapanya lalu mengecup pipi Marvel sebentar membuat lelaki itu tersenyum lalu mengacak rambutnya. "God. Berantakan, Vel." kesalnya membuat Marvel terkekeh lalu menjalankan mobilnya.

"Makan dulu aja ya, kita." katanya membuat Celine mengangguk. "Kamu mau makan apa?" tanyanya.

"Sushi. Lagi pengen, terus makan Pizza ya."

"Ay ay captain." katanya seraya mengangkat tangan membentuk hormat membuat Celine terkekeh kecil. "Sorenya temenin aku skate, ya. Sama yang lain juga, tempat biasa." lanjutnya membuat Celine mengangguk.

"Iya, aku temenin."

...

Sampai sore Aurora menunggu balasan pesan dari Marvel tapi nihil. Tidak ada balasan sama sekali dari lelaki itu, sungguh Ia sangat kesal dan overthinking sekarang. Sedih memikirkan, kenapa nasib percintaan nya sangat menyedihkan seperti ini.

Pesan terakhir yang Ia kirimkan kepada Marvel itu ialah. "Pergi, sama siapa?" begitu pesannya, tapi tidak ada balasan sama sekali.

Dan sekarang, Ia memutuskan untuk mengirimkan pesan kembali pada Marvel. "Kamu dimana sih, V, sekarang?"

Sedangkan dilain tempat, Marvel sedang bermain skateboard bersama teman-temannya dan ditemani oleh Celine yang menunggu di pinggir, duduk di kursi di bawah pohon.

Pandangannya teralih dari melihat kekasihnya itu bermain, ke ponsel yang sedang Ia genggam. Ponsel Marvel.

"Aura?" tanyanya pada diri sendiri. "Siapa nih." katanya lagi dengan penasaran. Lalu, membuka ponsel yang Ia ketahui password nya itu dan membuka room chat dengan perempuan itu yang berada paling atas sekarang.

"V?" gumamnya lagi dengan dahi menyerngit heran.

Ia tidak tahu siapa perempuan ini, dan mengapa tiba-tiba mengirim pesan kepada pacarnya, menanyakan dimana, pula.

"Siapa ya?" balasnya seperti itu.

Di lain tempat jantung Aurora tiba-tiba berpacu lebih cepat dengan mata membelalak kaget. Apa maksudnya, ini?

"Kamu kenapa deh, gausah bercanda."

Balasan itu mampu membuat Celine tambah bingung, mengapa perempuan ini seperti sudah sangat akrab dengan Marvel, tapi kenapa tidak ada chat di antara keduanya, hanya satu, yaitu bertanya keberadaan Marvel dimana, hanya itu.

"Gue Celine, pacar Marvel. Marvel nya lagi skate, hp nya dititipin ke gue."

"Anyways, lo siapa ya?"

Bagaikan di sambar petir di sore hari, tubuh Aurora melemas dengan ponselnya yang sudah jatuh ke lantai. Air matanya menetes tak percaya dengan apa yang Ia baca sekarang. Kepalanya menggeleng tak percaya. Marvel, sudah memiliki pacar.

The in Between Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang